10 Jersey Terburuk Serie A dalam Satu Dekade Terakhir
Oleh Randy Siswanto
Beberapa klub yang bermain di Serie A memiliki desain kostum yang unik saat dipakai saat bertanding. Misalnya seperti warna ungu pada seragam Fiorentina, lingkaran yang ada di tengah kostum Sampdoria hingga salib yang selalu terlihat di kostum tim Parma.
Jika ada kostum yang dinilai unik dan bagus tentu akan ada kostum terburuk yang tidak sedap untuk dipandang. Sekarang, 90min akan membahas sepuluh kostum terburuk Serie A dalam satu dekade terakhir seperti yang ada di bawah ini.
1. Napoli (Jersey Ketiga 2018/19)
Jersey ketiga yang digunakan musim 2018/19 lalu ini memiliki desain yang tidak terlihat bagus dengan warnanya.
Selain itu, penggunaan kerah juga tidak terlalu bagus dan logo klub sendiri kurang bisa dilihat dengan pola-pola seperti itu. Kostum ini mungkin bukan saja yang terburuk di Serie A, mungkin ini adalah kostum terburuk klub sepakbola sepanjang sejarah.
2. Sampdoria (Jersey ketiga 2019/20)
Joma sebenarnya menghasilkan sejumlah kostum dengan desain bagus untuk Sampdoria dalam beberapa tahun terakhir, tetapi bukan yang satu ini.
Warna biru di sudut pinggang dan di bawah bahu tidak membuatnya menjadi unik atau nyaman untuk dilihat. Selain itu, logo yang berada di atas tengah sponsor juga cukup mengganggu.
3. Napoli (Jersey Ketiga 2017/18)
Kappa sebenarnya membuat kostum ini terlihat menarik saat Napoli bermain di musim 2017/18.
Namun keberadaan dua sponsor di bagian dada membuat kostum tersebut kurang sedap dilihat dalam beberapa musim sebelumnya.
4. AC Milan (Jersey Ketiga 2014/15)
Warna kuning yang tidak nyaman dilihat ini membuat kostum ketiga AC Milan pada musim 2014/15 ini bisa dibilang sangat buruk. Selain itu, tiga garis hitam di bahu membuatnya semakin membuatnya tidak terlihat bagus saat digunakan.
5. Inter Milan (Jersey Ketiga 2016/17)
Kostum ketiga Inter Milan menggunakan perpaduan warna biru dan hijau terang pada musim 2016/17. Tetapi hal tersebut justru membuat sponsornya, Pirelli yang berwarna hitam tidak terlihat di kostum tersebut.
6. Cagliari (Jersey Ketiga 2016/17)
Warna neon menjadi tren pada tahun 2010-an yang kemudian diadopsi oleh Cagliari sebagai kostum ketiga pada musim 2016/17.
Selain itu, warnanya yang kontras dengan sponsor membuat kostum tersebut cukup buruk untuk dilihat dalam pertandingan.
7. Inter Milan (Jersey Kandang 2014/15)
Nike mengambil langkah cukup mengejutkan setelah menghilangkan identitas kostum kandang Inter Milan dengan garis vertikal hitam dan birunya.
Meskipun di sini terdapat garis biru vertikal, itu tidak cukup terlihat dan warna hitam mendominasi kostum yang digunakan Inter Milan saat bermain di kandang musim 2014/15
8. Atalanta (Jersey Tandang 2013/14)
Salah satu hal harus diperhatikan dalam penggunaan warna kuning adalah jangan biarkan warna tersebut terlalu terang.
Hal itu akan terlihat aneh seperti yang digunakan oleh kostum tandang Atalanta musim 2013/14. Keberadaan tiga garis hitam tebal itu membuat kostum tersebut tidaklah cocok jika digunakan dalam sebuah pertandingan sepak bola.
9. Juventus (Jersey Kandang 2019/20)
Kostum yang dikenakan Juventus pada musim 2019/20 ini sebenarnya tidak terlalu buruk, hanya saja garis vertikal pink yang berada di tengah cukup mengganggu.
Dengan adanya garis tersebut, membuat identitas La Vecchia Signora yang menggunakan garis vertikal hitam dan putih sedikit menghilang.
10. Lecce (Jersey Kandang 2010/11)
Kostum dengan garis-garis ini bisa dibilang adalah salah satu yang terburuk. Terlebih kostum ini digunakan saat pertandingan kandang bagi Lecce pada musim 2010/11.
Warna garis merah yang menonjol berada di tengah kostum juga garis kuning yang memanjang hingga bahu terlihat sangat berantakan. Hal itu membuat logo Lecce dan sponsor tidak terlalu bagus untuk dilihat dalam garis kuning tersebut.