10 Kekalahan Memalukan Paling Ikonik Sepanjang Masa

Barcelona v Bayern Munich - UEFA Champions League Quarter Final
Barcelona v Bayern Munich - UEFA Champions League Quarter Final / Pool/Getty Images
facebooktwitterreddit

Sepakbola, layaknya olahraga lainnya yang memiliki aspek kompetitif, hanya dapat dimenangkan oleh satu pihak dalam setiap pertandingan. Sebuah kemenangan dapat menjadi hasil yang ikonik bagi tim yang melakukan selebrasi dapat menjadi momen ikonik bagi tim yang pulang dengan tangan hampa. Berbagai tim di tingkat klub dan negara sudah merasakannya sepanjang sejarah mereka.

Berikut adalah sepuluh kekalahan paling ikonik sepanjang masa.


10. Bahrain 10-0 Indonesia

Indonesia memang termasuk dalam salah satu negara yang memiliki animo tinggi terhadap sepakbola. Namun hingga kini masih merasakan kesulitan untuk menjadi negara dengan kualitas sepakbola yang tinggi.

Salah satu momen terburuk dalam sejarah Timnas Indonesia terjadi pada 29 Februari 2012 dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2014.

Pertandingan tandang kontra Bahrain dimenangkan tim tuan rumah dengan skor telak 10-0. Gol-gol dari Ismail Abdul Latif, Tayeb Al Alawi, Mahmood Abdulrahman, dan Sayed Dhiya membuat Indonesia pulang dengan tangan hampa dan rasa malu.


9. Brasil 1-7 Jerman

Brazil v Germany: Semi Final - 2014 FIFA World Cup Brazil
Brazil v Germany: Semi Final - 2014 FIFA World Cup Brazil / Jamie McDonald/Getty Images

Piala Dunia 2014 yang diadakan di Brasil menjadi salah satu turnamen ikonik dalam sejarah turnamen tersebut. Brasil sebagai tuan rumah berhasil mencapai babak semifinal dan berhadapan dengan Timnas Jerman. Seleccao harus menanggung malu setelah mendapatkan kekalahan telak dengan skor 1-7.

Gol-gol dari Thomas Muller, Miroslav Klose, Toni Kroos, Sami Khedira, dan Andre Schurrle hanya dapat dibalas oleh Oscar jelang akhir babak kedua.


8. Barcelona 2-8 Bayern Munchen

Barcelona v Bayern Munich - UEFA Champions League Quarter Final
Barcelona v Bayern Munich - UEFA Champions League Quarter Final / Pool/Getty Images

Liga Champions adalah kompetisi klub tingkat tertinggi di benua Eropa. Tim-tim dengan kualitas skuat tertinggi tampil dalam kompetisi tersebut, terutama yang berhasil lolos ke babak penyisihan.

Namun kadang terdapat perbedaan kualitas yang sangat jauh, seperti saat Barcelona mendapatkan kekalahan 2-8 dari Bayern Munchen pada babak semifinal musim 2019/20.

Gol-gol dari Thomas Muller, Ivan Perisic, Serge Gnabry, Joshua Kimmich, Robert Lewandowski, dan Philippe Coutinho hanya dapat dibalas gol bunuh diri David Alaba dan Luis Suarez.


7. Manchester City 6-0 Chelsea

Manchester City v Chelsea FC - Premier League
Manchester City v Chelsea FC - Premier League / Alex Livesey - Danehouse/Getty Images

Manchester City menjadi salah satu tim dominan di Liga Inggris sejak 2010. Kualitas skuat yang mereka miliki masih sulit disaingi oleh berbagai tim papan atas di negara tersebut hingga kini. Chelsea menjadi salah satu tim yang merasakannya di Etihad Stadium pada musim 2018/19.

Tiga gol dari Sergio Aguero ditambah oleh Raheem Sterling dan Ilkay Gundogan, dan membuat The Blues mendapatkan kekalahan 0-6.


6. Manchester United 8-2 Arsenal

Manchester United dan Arsenal merasakan kesulitan yang signifikan dalam era terakhir kepelatihan Sir Alex Ferguson dan Arsene Wenger. Pertemuan kedua tim tersebut di Old Trafford pada awal musim 2011/12 menjadi momen yang ikonik bagi sejarah keduanya.

Manchester United mendapatkan kemenangan dengan skor 8-2. Gol-gol dari Danny Welbeck, Ashley Young, Wayne Rooney, Nani, dan Park Ji Sung, hanya dapat dibalas Arsenal oleh Theo Walcott dan Robin van Persie.


5. Manchester United 1-6 Manchester City

Masih dari musim 2011/12, Manchester United merasakan kekalahan ikonik dalam sejarah mereka dari tim tetangga, Manchester City. Kunjungan City ke Old Trafford berakhir dengan kemenangan 6-1 untuk tim tamu, salah satu momen penentu yang membuat mereka mendapatkan gelar juara Liga Inggris.

City mendapatkan gol dari Mario Balotelli, Sergio Aguero, Edin Dzeko, dan David Silva. Man United hanya dapat membalas melalui Darren Fletcher.


4. Barcelona 6-1 Paris Saint-Germain

FC Barcelona v Paris Saint-Germain - UEFA Champions League Round of 16: Second Leg
FC Barcelona v Paris Saint-Germain - UEFA Champions League Round of 16: Second Leg / Laurence Griffiths/Getty Images

Paris Saint-Germain memiliki ambisi yang tinggi untuk mendapatkan gelar juara Liga Champions. Dana yang besar sudah dikeluarkan untuk membangun skuat dengan kualitas tinggi, namun kesulitan tetap dirasakan.

PSG mendapatkan kekalahan 1-6 dari Barcelona di Camp Nou pada babak 16 besar Liga Champions musim 2016/17. Le Parisiens datang dengan keunggulan 4-0 pada leg pertama, namun hanya dapat mencetak gol melalui Edinson Cavani.

Tim tuan rumah mendaptkan kemenangan melalui gol-gol Luis Suarez, Layvin Kurzawa (gol bunuh diri), Lionel Messi, Neymar, dan Sergi Roberto.


3. Prancis 0-1 Senegal

Prancis vs Senegal - 2002 FIFA World Cup South Korea / Japan
Prancis vs Senegal - 2002 FIFA World Cup South Korea / Japan / PATRICK HERTZOG/Getty Images

Timnas Prancis datang ke Korea Selatan dan Jepang untuk mengikuti Piala Dunia 2002 sebagai juara bertahan setelah menjadi juara pada 1998. Bertemu dengan Senegal pada pertandingan pertama di fase grup, Les Bleus harus mendapatkan kejutan.

Gol dari Papa Bouba Diop pada menit ke-30 memberikan kekalahan mengejutkan kepada Thierry Henry dan rekan-rekannya di Seoul World Cup Stadium.


2. Stoke City 6-1 Liverpool

Stoke City v Liverpool - Premier League
Stoke City v Liverpool - Premier League / Dave Thompson/Getty Images

Laga penutup Steven Gerrard sebagai pemain Liverpool harus berakhir dengan pahit. Kunjungan ke Britannia Stadium dalam laga kontra Stoke City berakhir dengan kekalahan 1-6.

Stoke mendapatkan kemenangan melalui gol-gol Mame Biram Diouf, Jonathan Walters, Charlie Adam, Steven Nzonzi, dan Peter Crouch hanya dapat dibalas oleh Gerrard.


1. Belanda 1-2 Jerman Barat

Piala Dunia 1974 yang diadakan di Jerman menjadi panggung dari Johann Cruyff dan Timnas Belanda yang tampil atraktif sepanjang berlangsungnya turnamen tersebut dan mencapai babak final. Pertandingan yang diadakan di Olympiastadion mempertemukan Belanda dengan Jerman Barat.

Belanda unggul terlebih dahulu melalui penalti Johan Neeskens, namun tuan rumah membalikkan keadaan melalui penalti Paul Breitner dan Gerd Muller.