10 Klub yang Mendapatkan Keuntungan Terbanyak dari Penjualan Jersey dan Merchandise
- Dua raksasa Spanyol, Barcelona dan Real Madrid ada di papan atas.
- Klub Liga Inggris mendominasi daftar ini.
- Nike dan Adidas jadi jersey paling populer.
Oleh Amanda Amelia
Jersey menjadi ciri khas dan identitas bagi setiap klub. Di pertengahan tahun 1970, atau kurang lebih satu abad setelah Piala FA jadi kompetisi sepakbola terbesar pertama, para suporter baru bisa membeli jersey yang sama dengan pemain idola mereka.
Admiral memelopori ide ini pada tahun 1973, mereka membuat seragam putih ikonik Leeds United dalam kampanye perebutan gelar mereka setelah seorang salesman keliling berkesempatan bertemu dengan manajer Don Revie di tempat latihan klub.
Lima dekade kemudian, jersey seolah menjadi kebutuhan pokok bagi masing-masing klub. Leeds mungkin merupakan pionir tetapi tidak masuk dalam daftar sepuluh klub dengan pendapatan tertinggi (mereka berada di peringkat ke-16). Berikut adalah tim-tim yang mencatatkan keuntungan tertinggi dari penjualan jersey dan merchandise.
*Semua data didapat melalui laporan Lanskap Keuangan dan Investasi Klub Eropa UEFA untuk tahun finansial 2023.
10. Tottenham Hotspur (Nike)
Tottenham Hotspur menandatangani kontrak kerjasama dengan Nike selama 15 tahun pada 2018 silam.
Walau kontrak ini memberi Spurs tingkat keamanan yang tak tertandingi, hal ini mencegah mereka mendapatkan tawaran yang lebih tinggi di tahun-tahun mendatang.
Besaran keuntungan yang didapat Spurs saat ini mencapai angka 63 juta poundsterling.
9. Juventus (Adidas)
Desain jersey Juventus pada musim 2019/20 mendapat kritik tajam karena dianggap tidak sesuai dan kontroversial, namun kala itu direktur desain departemen sepakbola Adidas, Inigo Turner juga langsung merespon penilaian tersebut.
“Terkadang kaus membutuhkan waktu lebih lama untuk menjadi favorit,” ujar Turner.
Namun akhirnya desain tersebut tak bertahan lama dan Juve kembali ke desain awal.
Besaran keuntungan yang didapat Bianconeri saat ini mencapai angka 63 juta poundsterling.
8. Chelsea (Nike)
Jersey Chelsea bertema tahun 90-an untuk musim 2023/24 mengingatkan kita pada era yang lebih awal ketika klub memulai musim baru tanpa sponsor utama.
Di akhir September, Chelsea akhirnya mencapai kesepakatan senilai 40 juta pound dengan Infinite Athlete.
Besaran keuntungan yang didapat The Blues saat ini mencapai angka 74 juta poundsterling.
7. Arsenal (Adidas)
Pendapatan Arsenal dari penjualan jersey dan merchandise melonjak drastis dari 56 juta poundsterling menjadi 76 juta poundsterling dalam kurun waktu satu tahun.
Klub kemudian memutuskan untuk menjalin kerja sama dengan desainer ternama, Stella McCartney yang secara khusus mendesain jersey yang digunakan tim wanita musim ini.
Besaran keuntungan yang didapat Arsenal saat ini mencapai angka 76 juta poundsterling.
6. PSG (Nike)
Michael Jordan delapan tahun lebih tua dari Paris Saint-Germain tetapi lini pakaian khas ikon bola basket di Nike tersebut sudah lama bekerja sama dengan klub yang kini bermain di bawah arahan Luis Enrique itu.
PSG bahkan memiliki toko sendiri di London, New York dan Tokyo.
Nasser Al-Khelaifi selaku presiden klub sepertinya memang memiliki ambisi yang tinggi. Menurut Fabien Allegre, chief brand officer di PSG, Al Khelaifi memang berambisi membuat franchise olahraga terhebat.
Besaran keuntungan yang didapat PSG saat ini mencapai angka 83 juta poundsterling.
5. Manchester United (Adidas)
Manchester United terpaku pada status mereka sebagai klub dengan dukungan terbaik di dunia pasca keluarga Glazer mengambil alih dan berusaha memaksimalkan keuntungan pada tahun 2005.
Menurut penyelidikan ekstensif yang diluncurkan oleh firma riset pasar TNS tak lama setelah pengambilalihan Glazer, 5 persen populasi memilih United sebagai klub favorit mereka.
Suporter memang banyak yang membeli jersey maupun merchandise klub, namun hal tersebut belum bisa membuat MU ada di urutan empat besar dalam daftar ini.
Besaran keuntungan yang didapat MU saat ini mencapai angka 111 juta poundsterling.
4. Liverpool (Nike)
Setelah bekerja sama dengan New Balance dalam waktu yang lama, Liverpool akhirnya memilih untuk tidak memperpanjang kontrak dan beralih pada Nike sejak musim 2020/21.
Permasalahan antara New Balance bahkan sempat dibawa ke pengadilan, namun akhirnya The Reds yang memenangkan kasus tersebut.
Besaran keuntungan yang didapat MU saat ini mencapai angka 113 juta poundsterling.
3. Bayern Munchen (Adidas)
Merchandise non-alas kaki pertama yang dijual Adidas adalah pakaian olahraga yang dirancang untuk ikon sekaligus legenda Bayern Munchen, Franz Beckbenbauer pada tahun 1967.
Kerja sama antara Bayern dan Adidas sudah berlangsung sejak lama dan sepertinya akan terus berlanjut setidaknya sampai tahun 2030 mendatang.
Besaran keuntungan yang didapat MU saat ini mencapai angka 126 juta poundsterling.
2. Real Madrid (Adidas)
Carlo Ancelotti selalu ingin mengingatkan semua orang betapa beratnya jersey Real Madrid.
Alih-alih meremehkan pabrikan Adidas, ini adalah klise usang yang menggambarkan bagaimana sejarah dan representasi klub sebesar Madrid.
Besaran keuntungan yang didapat MU saat ini mencapai angka 132 juta poundsterling.
1. Barcelona (Nike)
Barcelona memang tengah mengalami krisis finansial, mereka bahkan hanya bisa mengeluarkan dana sebesar 2,9 juta pound atau sekitar 3,4 juta euro di bursa transfer musim panas lalu.
Mereka bahkan hanya bisa mendatangkan Victor Roque untuk menutup masalah cedera Gavi.
Di sisi lain, nilai kerja sama Barca dengan Nike menjadi yang tertinggi, keuntungan yang didapat Blaugrana mencapai angka 153 juta poundsterling.