10 Pelatih terbaik 2021 versi 90min
Oleh Dananjaya WP
Rangkaian pertandingan pada 2021 akan segera berakhir. Berbagai momen sepanjang tahun menghasilkan kesuksesan, kegagalan, dan kesan yang mungkin dapat Anda kenang dalam waktu yang cukup lama.
Kesuksesan hingga konsistensi sebuah tim tidak lepas dari kontribusi pelatih yang ada di tim tersebut. Baik dari pelatih yang meraih kesuksesan dengan timnya atau mendapat peningkatan yang signifikan, berikut adalah sepuluh pelatih terbaik pada 2021 versi 90min.
10. Christophe Galtier (Lille/Nice)
Sebagai kompetisi yang didominasi oleh PSG dalam satu dekade terakhir, keberhasilan Lille menjadi juara Ligue 1 2020/21 patut mendapat sorotan. Christophe Galtier memimpin tim tersebut meraih gelar juara untuk pertama kalinya sejak musim 2010/11.
Galtier pindah ke Nice pada musim berikutnya. Mendapat ekspektasi tinggi, sang pelatih mampu memimpin Nice mengakhiri paruh pertama musim 2021/22 di peringkat kedua, menjaga peluang mereka mengikuti ajang Liga Champions musim 2022/23.
9. Julian Nagelsmann (RB Leipzig/Bayern Munchen)
Perjalanan Julian Nagelsmann sebagai salah satu pelatih termuda di tingkat tertinggi sepakbola Eropa terus berlanjut. Nagelsmann mengakhiri kariernya di RB Leipzig pada musim 2020/21, dengan kekalahan 1-4 dari Borussia Dortmund sekaligus finis di peringkat kedua Bundesliga.
Pelatih berusia 34 tahun itu kemudian pindah ke Bayern Munchen untuk menggantikan Hansi Flick. Meskipun mendapat ekspektasi tinggi, Nagelsmann tidak menunjukkan kesulitan untuk menghadapi ruang ganti baru yang diisi berbagai pemain bintang.
8. Hansi Flick (Bayern Munchen/Timnas Jerman)
Awal karier kepelatihan Hansi Flick di tingkat senior melebihi ekspektasi. Meraih gelar juara Bundesliga, Liga Champions, dan DFB Pokal pada musim 2019/20 membuat Flick mendapat ekspektasi tinggi. Pada musim berikutnya, Flick ‘hanya’ mendapat titel Bundesliga, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antar Klub sebelum meninggalkan Bayern Munchen.
Potensi dan peningkatan tersebut membuatnya ditunjuk sebagai suksesor Joachim Low, mantan rekannya, di Timnas Jerman. Flick mampu membangkitkan Die Mannschaft dan lolos ke Piala Dunia 2022 yang akan diadakan di Qatar.
7. Simone Inzaghi (Lazio/Inter)
Simone Inzaghi disorot di Italia sebagai sosok yang dapat mempertahankan Lazio di papan tengah, tetapi tidak lebih dari itu, walau mendapat titel Coppa Italia pada musim 2018/19. Keputusan Inter menunjuknya sebagai pengganti Antonio Conte pada akhir musim 2020/21 mendapat sorotan tinggi.
Inzaghi juga datang ke Nerazzurri yang sedang dihadapi krisis finansial dan potensi pergantian pemilik. Tetapi pelatih asal Italia itu tetap mempertahankan timnya di puncak klasemen Serie A pada akhir paruh pertama musim 2021/22, menjaga peluang tim jersey biru hitam itu untuk mempertahankan gelar juara yang mereka raih musim lalu, serta lolos ke babak 16 besar Liga Champions.
6. Jurgen Klopp (Liverpool)
Liverpool mengakhiri 2021 tanpa mendapatkan satupun gelar. Tetapi tingkat performa yang mereka tunjukkan dalam ajang Liga Inggris dan Liga Champions sepanjang tahun masih dapat membuat pesaing-pesaing mereka merasa iri.
Walau tertinggal dalam perebutan gelar juara Liga Inggris musim ini, The Reds pimpinan Jurgen Klopp lolos ke babak 16 besar Liga Champions dengan catatan sempurna di fase grup.
5. Antonio Conte (Inter/Tottenham Hotspur)
Antonio Conte sukses melanjutkan kesuksesannya di Italia dengan memimpin Inter menjuarai Serie A. titel tersebut mengakhiri puasa gelar Nerazzurri setelah terakhir kali mendapatkan gelar juara liga domestik pada musim 2009/10. Tetapi perjalanannya terhenti akibat krisis finansial di San Siro.
Conte menjalani beberapa bulan berikutnya tanpa melatih tim, hingga kegagalan Nuno Espirito Santo di Tottenham Hotspur membuatnya kembali ke Inggris. Kini Conte mendapat ekspektasi untuk membangkitkan tim London Utara tersebut.
4. Diego Simeone (Atletico Madrid)
Reputasi sebagai pelatih yang membuat timnya tampil negatif tidak memberi pengaruh terhadap Diego Simeone. Taktik dan skema permainan yang diraciknya sukses membuat Atletico Madrid menjuarai kompetisi La Liga musim 2020/21.
Titel tersebut menjadi hadiah manis bagi Simeone yang memasuki sepuluh tahun kariernya dengan Los Rojiblancos.
3. Thomas Tuchel (Chelsea)
Thomas Tuchel datang ke Chelsea menggantikan Frank Lampard pada Januari 2021. Walau datang sebagai pilihan kedua setelah tawaran yang diberikan ditolak oleh Ralf Rangnick, Tuchel sukses membangkitkan The Blues pada paruh kedua musim 2020/21.
Chelsea meraih titel Liga Champions untuk kedua kalinya setelah mengalahkan Manchester City di babak final. Meskipun performa tim menurun akibat permasalahan cedera dan COVID musim ini, Tuchel masih mempertahankan timnya di posisi empat besar Liga Inggris.
2. Roberto Mancini (Timnas Italia)
Suporter Timnas Italia merasakan kekecewaan yang menyakitkan dalam beberapa tahun terakhir. Ekspektasi meningkat secara perlahan ketika Roberto Mancini memimpin skuad Azzurri mencapai Piala Eropa 2020 dengan performa yang meyakinkan.
Sulit untuk membayangkan Timnas Italia dapat menjadi juara pada turnamen tersebut. Meskipun masih harus melalui tahap kualifikasi penentu agar dapat mencapai Piala Dunia 2022 di Qatar, Mancini sukses membangkitkan performa negaranya secara signifikan.
1. Pep Guardiola (Manchester City)
Manchester City menunjukkan tingkat performa yang fantastis sepanjang 2021. Skuad yang dipimpin oleh Pep Guardiola itu menjuarai Liga Inggris pada musim 2020/21, dan musim ini berada di puncak klasemen dengan tingkat konsistensi yang sulit dikejar tim lainnya.
Peran Guardiola sebagai manajer sering mendapat sorotan ketika timnya merasakan kegagalan, tetapi pujian juga pantas diberikan terkait konsistensi mereka secara keseluruhan sepanjang 2021.