10 Penunjukkan Pelatih Terburuk di Serie A Sedekade Terakhir
Oleh Arief Hadi Purwono
Nasib pelatih atau manajer klub sepak bola di era modern ini bisa seketika berubah cepat hingga berujung pemecatan. Pada era ketika kesuksesan dituntut terjadi instan dan performa menjadi tolok ukur, klub bisa dengan mudah memecat pelatih atau manajer.
Pun demikian di Serie A. Dalam sedekade terakhir begitu banyak pemecatan yang terjadi sebagai konsekuensi pilihan buruk pemilik klub memilih pelatih, plus performa pelatih yang tidak konsisten.
Berikut 90min Indonesia menjabarkan 10 penunjukkan pelatih dengan performa terburuk di Serie A selama sedekade (10 tahun terakhir):
1. Marco Giampaolo (Milan)
Catatan apik selama tiga tahun membela Sampdoria (2016-2019) Marco Giampaolo seketika hilang di AC Milan. Pada Juni 2019 Rossoneri menunjuk Giampaolo sebagai pelatih dan kemudian memecatnya pada Oktober. Milan kalah empat kali dan menang tiga kali dari tujuh laga awa hingga menggantinya dengan Stefano Pioli.
2. Frank de Boer (Inter)
Namanya beken ketika menjalani karier profesional sebagai bek di Ajax Amsterdam dan Barcelona. Akan tapi karier kepelatihan legenda sepak bola Belanda berakhir prematur ketika melatih Inter Milan pada 2016 menggantikan Roberto Mancini.
Dikontrak tiga tahun Frank de Boer justru dipecat pada November 2016 setelah 85 hari memimpin skuat Nerazzurri. De Boer dipecat dan digantikan oleh Stefano Pioli.
3. Gian Piero Gasperini (Inter)
Tidak ada yang meragukan kualitasnya saat ini bersama Atalanta. Gian Piero Gasperini menjadikan Atalanta tim kuat dengan permainan ofensif dan bermain di Liga Champions. Gasperini sudah empat tahun melatih klub.
Akan tapi pada 2011 nasibnya sangat malang di Inter Milan. Menggantikan Leonardo usai melatih Genoa, Gasperini dipecat Inter di tengah musim menyusul serangkaian hasil buruk. Kariernya berlangsung prematur di sana.
4. Gian Piero Ventura (Chievo Verona)
Pasca menjadi musuh publik nomor satu ketika gagal membawa Timnas Italia lolos ke Piala Dunia 2018 (pertama kali dalam 60 tahun), Gian Piero Ventura ditunjuk melatih Chievo Verona pada Oktober 2018 dengan harapan tim selamat dari degradasi.
Harapan itu tetap jadi mimpi. Chievo degradasi dan Ventura hanya memimpin di empat laga dengan tiga kekalahan dan satu hasil imbang. Ventura kini melatih Salernitana.
5. Aurelio Andreazzoli (Genoa)
Karier kepelatihannya sudah dimulai sejak 1987 dan sebagian besar dihabiskan di tim-tim kecil. Aurelio Andreazzoli menjadi asisten pelatih Roma selama dua periode pada 2005-2009 dan 2011-2017, lalu jadi pelatih sementara pada 2013.
Pada 2019 Andreazzoli ditunjuk melatih Genoa pada bulan Juni dan dipecat empat bulan kemudian. Alasannya Genoa ada di zona degradasi.
6. Eusebio Di Francesco (Sampdoria)
Eusebio Di Francesco seharusnya bertahan saja di Sassuolo, klub yang dilatihnya dari 2012-2014 dan 2014-2017. Pasalnya sejak melatih AS Roma dan khususnya Sampdoria, performanya menurun. Bersama Sampdoria dia ditunjuk sebagai pengganti Giampaolo pada Juni dan dipecat pada Oktober karena Sampdoria kalah enam kali di tujuh laga Serie A.
7. Walter Zenga (Sampdoria dan Crotone)
Legenda Inter Milan dan mantan kiper Timnas Italia. Namanya besar namun karier kepelatihannya tidak spesial, terutamanya ketika melatih Sampdoria dan Crotone. Bersama Sampdoria Zenga dipecat di tengah musim 2015/16, sementara dengan Crotone di akhir musim ketika tim degradasi.
8. Igor Tudor (Udinese)
Mantan bek Timnas Kroasia dan legenda Juventus. Igor Tudor memulai karier kepelatihan pada 2013 bersama Hajduk Split. Namun dalam dua tahun terakhir kariernya di Udinese berakhir prematur, tepatnya pada 2018 dan 2019.
Pada 2018 catatannya bagus karena Udinese tidak degradasi tapi klub memilih mendepaknya. Baru pada 2019 nasib Tudor tidak baik karena dipecat pada November setelah ditunjuk pada Maret. Serangkaian hasil buruk jadi penyebabnya.
9. Massimo Oddo (Udinese)
Kualitasnya dalam memberikan umpan silang tidak diragukan lagi sebagai bek kanan. Sayang mantan juara Piala Dunia 2006 tak punya karier bagus sebagai pelatih yang sudah merasakan pemecatan pada 2018 ketika melatih Udinese - klub sempat kalah 11 kali beruntun.
10. Luigi Delneri (Juventus)
Pelatih berpengalaman sekaliber Luigi Delneri kesulitan menjaga konsistensi bermain di Juventus pada musim 2010/11. Padahal sebelumnya Delneri sukses membawa Sampdoria masuk zona Liga Champions.
Juventus finish di urutan tujuh Serie A di musim itu dan tidak lolos fase grup Liga Europa. Usai dipecat selama semusim membesut Juventus, Delneri digantikan oleh Antonio Conte.