5 Kesimpulan dari Kemenangan Barcelona Atas Juventus – Liga Champions 2020/21
Oleh Dananjaya WP
Barcelona mendapatkan kemenangan penting dengan skor 2-0 atas Juventus dalam pertandingan kedua fase grup Liga Champions 2020/21. Laga di Juventus Stadium pada Kamis (29/10) dini hari WIB dimenangkan tim tamu melalui gol-gol dari Ousmane Dembele dan Lionel Messi, dalam laga yang diwarnai tiga gol offside Alvaro Morata.
Berikut adalah lima kesimpulan yang dapat dipetik dari pertandingan ini.
1. Alvaro Morata Memang Miliki Reputasi Buruk Terkait Offside
Alvaro Morata mendapatkan tiga gol pada pertandingan ini, namun ketiganya dianulir akibat berada di posisi offside. Dalam keadaan normal, kejadian ini dapat membuat pemain yang mengalaminya disebut tidak beruntung. Morata tidak dapat disebut sebagai pemain yang normal terkait hal ini.
Sejak musim 2019/20, Morata tercatat 13 kali mendapatkan keputusan offside dalam kompetisi Liga Champions. Catatan itu hanya sama dengan penyerang Chelsea yang sebelumnya berada di RB Leipzig, Timo Werner.
2. Andrea Pirlo Harus Segera Ubah Taktik
Andrea Pirlo adalah pelatih yang sangat minim pengalaman, Juventus sudah mempertimbangkan hal ini ketika menunjuknya sebagai pengganti dari Maurizio Sarri. Juve memang siap untuk mendapatkan beberapa hasil mengecewakan, tetapi Pirlo juga harus paham bahwa taktik yang digunakannya saat ini tidak memberi dampak yang diharapkan.
Apabila tidak segera melakukan perubahan, rentetan hasil yang mengecewakan dapat membuat pelatih muda ini kehilangan jabatannya.
3. Barcelona Harus Jaga Perkembangan Pedri
Pedri menjadi salah satu pemain dalam skuad Barcelona yang mendapatkan sorotan tinggi. Didatangkan dari Las Palmas dengan nilai transfer 5 juta Euro, pemain yang baru berusia 17 tahun itu diharapkan dapat menjadi solusi pembangunan ulang skuad Barca dalam jangka panjang.
Performa inkonsisten adalah hal yang wajar, namun potensi yang dimiliki Pedri sangat jelas. Blaugrana harus menjaga perkembangannya untuk menghindari pengulangan tren pemain-pemain muda mereka yang hengkang untuk mendapatkan waktu bermain yang lebih tinggi.
4. Peningkatan Performa Barcelona Tidak Mengejutkan
Krisis di Barcelona adalah hal yang sering terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Setelah mendapatkan kekalahan 1-3 dalam El Clasico, Barca dianggap memiliki kesulitan untuk bangkit pada pertandingan kali ini. Namun hal yang terjadi di luar lapangan memberi dampak positif bagi skuad asuhan Ronald Koeman.
Pengunduran diri Josep Maria Bartomeu dan direksinya membangkitkan semangat para pemain Barca, dan hal ini dapat menjadi momen penting bagi Lionel Messi dan rekan-rekannya.
5. Miralem Pjanic Dapat Menjadi Kunci Bagi Barcelona
Awal karier Miralem Pjanic di Barcelona belum berjalan sesuai harapan, paling tidak dalam sudut pandang sang pemain. Lebih sering berada di bangku cadangan dan masuk pada pertengahan laga, Pjanic belum dapat menjadi pilihan utama sejak didatangkan dari Juventus pada musim panas lalu.
Pada pertandingan menghadapi mantan timnya, Pjanic menunjukkan performa yang dapat membuatnya menjadi pemain kunci. Walau sudah berusia 30 tahun, Pjanic menunjukkan performa yang energik.