5 Kesimpulan dari Kemenangan Bayern Munchen Atas PSG – Liga Champions 2019/20

Paris Saint-Germain v Bayern Munich - UEFA Champions League Final
Paris Saint-Germain v Bayern Munich - UEFA Champions League Final / Pool/Getty Images
facebooktwitterreddit

Bayern Munchen berhasil mendapatkan gelar juara Liga Champions 2019/20 setelah meraih kemenangan 1-0 atas Paris Saint-Germain. Pertandingan di Estadio da Luz pada Senin (24/8) dini hari WIB dimenangkan Bayern melalui gol Kingsley Coman pada menit ke-59 memberikan gelar juara Liga Champions keenam untuk Die Roten.

Berikut adalah lima kesimpulan yang dapat dipetik dari pertandingan yang menghasilkan prestasi treble kedua dalam sejarah Bayern Munchen.


5. Paris Saint-Germain Tetap Pantas Disebut Melalui Langkah yang Signifikan

Paris Saint-Germain v Bayern Munich - UEFA Champions League Final
Paris Saint-Germain v Bayern Munich - UEFA Champions League Final / Pool/Getty Images

Mudah untuk menilai Paris Saint-Germain mendapatkan kegagalan pada akhir musim 2019/20. Ambisi untuk mendapatkan titel Liga Champions memang masih belum dapat dipenuhi, tetapi pencapaian mereka dalam kompetisi edisi ini tetap menjadi momen yang penting dalam sejarah klub ibu kota Prancis tersebut.

Ujian berikutnya yang harus dihadapi oleh skuat PSG adalah untuk bangkit pada musim berikutnya. Ujian serupa juga harus dijalani oleh manajemen klub tersebut. Evaluasi terkait rekrutmen, baik dari skuat maupun kepelatihan, harus dilakukan secara menyeluruh.


4. Performa PSG Lebih Pantas Dinilai Sesuai dengan Apa yang Terjadi di dalam Lapangan

Kylian Mbappe & Neymar / Paris Saint-Germain
Kylian Mbappe & Neymar / Paris Saint-Germain / David Ramos/Getty Images

Sorotan tinggi (dan mayoritas negatif) sudah sering diberikan kepada PSG dan para pemainnya dalam upaya mereka untuk mendapatkan gelar juara Liga Champions. Sepanjang musim 2019/20, Neymar dan rekan-rekannya sudah mendapatkan kritik, mulai dari selebrasi setelah mengalahkan Borussia Dortmund, sampai kedatangan mereka ke pertandingan final.

Apakah tindakan yang dilakukan oleh Neymar dan rekan-rekannya pantas dilakukan atau membuat mereka pantas disebut sombong? Itu seharusnya menjadi bahan perdebatan yang terpisah dengan performa mereka di dalam lapangan sepanjang berlangsungnya kompetisi kali ini.


3. Dua Momen Menentukan Kemenangan Bayern Munchen Atas PSG

Neymar berusaha mencetak gol ke gawang Manuel Neuer
Neymar berusaha mencetak gol ke gawang Manuel Neuer / MANU FERNANDEZ/Getty Images

Sebuah pertandingan final sering dianggap dapat dimenangkan melalui detail-detail ‘sederhana’ yang bernilai besar. Terdapat dua momen penting yang menentukan kemenangan Bayern Munchen atas Paris Saint-Germain pada pertandingan final kali ini.

Penyelamatan yang dilakukan oleh Manuel Neuer terhadap Neymar menjadi yang pertama. Sementara momen kedua adalah keputusan Joshua Kimmich untuk menunda umpan silang yang kemudian berhasil sampai pada momen yang tepat di kepala Kingsley Coman untuk membobol gawang Keylor Navas.


2. Keputusan Penting Hans-Dieter Flick yang Memberi Hasil Sesuai Harapan

Kingsley Coman cetak gol penentu kemenangan Bayern Munchen
Kingsley Coman cetak gol penentu kemenangan Bayern Munchen / Pool/Getty Images

Hans-Dieter Flick selaku pelatih utama Bayern Munchen mengambil keputusan yang cukup mengejutkan untuk menurunkan Kingsley Coman di sisi kiri. Sisi tersebut sebelumnya diisi oleh Ivan Perisic yang sudah membangun kekompakan dengan Alphonso Davies dalam beberapa pertandingan sebelumnya.

Coman terbukti menjadi penentu kemenangan Bayern dengan mencetak gol pada menit ke-59. Satu momen penting yang tidak hanya memberikan prestasi kepada tim, tetapi juga membuat keputusan sang pelatih disebut sebagai langkah yang tepat.


1. Perubahan Bayern Setelah Cetak Gol Jadi Bukti Kualitas Tim

Paris Saint-Germain v Bayern Munich - UEFA Champions League Final
Paris Saint-Germain v Bayern Munich - UEFA Champions League Final / Pool/Getty Images

Gol adalah momen yang mengubah alur sebuah pertandingan memang anggapan yang tepat. Pertandingan yang berlangsung dengan imbang (tidak hanya dari segi skor) langsung mengalami perubahan signifikan setelah Kingsley Coman mencetak gol pada menit ke-59.

Bayern Munchen menunjukkan kualitas lebih yang mereka miliki atas Paris Saint-Germain setelah gol tersebut. Kekuatan David Alaba dan rekan-rekannya untuk mempertahankan, dan bahkan meningkatkan, intensitas saat bertahan menjadi bukti dari kualitas tinggi yang mereka miliki di seluruh lini, aspek yang dilengkapi dengan kolektivitas dan perencanaan yang matang untuk mengeksekusinya.