5 Kesimpulan dari Kemenangan Manchester City Atas Chelsea – Liga Inggris 2020/21
Oleh Dananjaya WP
Manchester City mendapat kemenangan penting dengan skor 3-1 atas Chelsea dalam lanjutan Liga Inggris 2020/21. Pertandingan di Stamford Bridge pada Minggu (3/1) dimenangkan Man City berkat gol-gol dari Ilkay Gundogan, Phil Foden, dan Kevin de Bruyne. Tuan rumah hanya dapat membalas jelang akhir laga lewat Callum Hudson-Odoi.
Berikut adalah lima kesimpulan yang dapat dipetik dari pertandingan ini.
5. Formasi 4-2-3-1 Menjadi Kunci Kemenangan Manchester City
Manchester City menjalani transformasi yang signifikan pada musim 2020/21. Permasalahan di lini depan terkait konversi peluang diiringi dengan kedisiplinan dan konsistensi dari lini belakang. Formasi 4-2-3-1 yang digunakan oleh Pep Guardiola dalam beberapa pertandingan penting menjadi kunci.
Menempatkan Rodri dan Ilkay Gundogan memberi perlindungan yang memadai untuk Ruben Dias dan John Stones. Stones yang mampu tampil konsisten berkat perlindungan tersebut membuat Man City dapat menjaga pertahanan mereka sepanjang berlangsungnya pertandingan.
Keberadaan Rodri dan Gundogan tidak hanya memberi perlindungan penting bagi lini belakang. Upaya untuk membangun serangan dari lini belakang ke depan juga berlangsung dengan lebih lancar.
4. Pep Guardiola Mulai Rasakan Kebangkitan Manchester City
Manchester City sempat merasakan kesulitan yang tinggi pada awal musim. Mendapatkan beberapa hasil seri dapat dikatakan membuat upaya mereka mengejar Liverpool sulit dilakukan. Kini mereka tertinggal empat poin dari skuad asuhan Jurgen Klopp tersebut.
Kebangkitan yang dijalani oleh Kevin de Bruyne dan rekan-rekannya dapat menjadi modal yang penting untuk sisa musim ini.
Setelah pemain-pemain penting dari skuad Man City pulih dari cedera atau COVID-19, mereka memiliki modal yang memadai untuk menantang semua tim yang berada di posisi empat besar.
3. Modal Ideal Bagi Manchester City untuk Liga Inggris dan Liga Champions
Manchester City tidak hanya sedang berjuang untuk mengejar Liverpool di kompetisi Liga Inggris. Sergio Aguero dan rekan-rekannya juga memiliki ambisi untuk mendapatkan gelar juara Liga Champions.
Tim dengan jersey biru langit itu sudah merasakan kesulitan tinggi dalam babak penyisihan dalam beberapa tahun terakhir. Faktor taktik yang tidak memberi dampak yang diharapkan sering menjadi penghalang bagi City.
Kemenangan atas Chelsea memberi modal berharga bagi Man City untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. City kini sudah menunjukkan rasa percaya diri yang memadai tidak hanya untuk menyerang secara agresif, tetapi juga untuk menurunkan tempo dan mengandalkan serangan balik ketika diperlukan.
2. Chelsea Hanya Dapat Fokus untuk Posisi Empat Besar
Rekrutmen yang dilakukan Chelsea pada bursa transfer musim panas 2020 meningkatkan kualitas skuad mereka secara signifikan. Beberapa hasil positif yang diraih juga sempat membuat mereka dianggap dapat bersaing untuk mendapatkan gelar juara Liga Inggris.
Ekspektasi bagi The Blues memang meningkat drastis musim ini. Namun keadaan yang mereka rasakan kini bertolak belakang. Saat ini tim London Barat itu hanya dapat fokus untuk masuk dan bertahan di posisi empat besar.
Upaya untuk memenuhi target tersebut juga tidak dapat dikatakan mudah. Chelsea harus bersaing dengan Tottenham Hotspur, Leicester City, Arsenal, Everton, Aston Villa, Manchester City, dan Manchester United.
1. Posisi Frank Lampard Terancam Akibat Kesalahannya Sendiri
Frank Lampard mendapat kontrak di Chelsea hingga 2022. Manajer asal Inggris itu mendapat tugas untuk membangun ulang tim yang gagal di bawah asuhan Maurizio Sarri. Kehadiran Lampard memang berperan dalam keberhasilan mendapat pemain-pemain dengan potensi yang sangat tinggi.
Tetapi pada akhirnya Lampard sebagai manajer juga harus memanfaatkan pemain-pemain yang dimintanya secara maksimal. Timo Werner dan Kai Havertz merasakan kesulitan tinggi dengan skema yang digunakan Lampard.
Olivier Giroud yang mampu memberi kontribusi tinggi sering dicadangkan. Callum Hudson-Odoi yang lebih berpengaruh dibandingkan dengan Christian Pulisic tidak diberi kepercayaan.
Lampard memang membuat Chelsea berada dalam kondisi yang lebih baik dari segi kualitas skuad, tetapi apabila ia kehilangan jabatannya, itu terjadi akibat kesalahannya sendiri.