5 Pemain yang Membuat Chelsea Menyesal Setelah Dilepas
Oleh Nanda Febriana
Ketika sebuah klub besar melakukan jual beli pemain, tidak semuanya terlihat seperti sebuah bisnis yang tepat di kemudian hari. Ada banyak transfer pembelian dengan harga selangit yang malah gagal memberikan performa maksimal dan ada juga aksi penjualan pemain yang pada akhirnya malah terkesan menguntungkan tim lain atau malah rival langsung.
Chelsea pun tak lepas dari 'kesalahan' yang disebutkan terakhir, kerap melepas pemain yang di kemudian hari malah bersinar bersama klub lain dan membuat mereka menyesal melepasnya.
Berikut adalah lima pemain yang mungkin telah membuat Chelsea menyesal telah menjual mereka ke klub lain
1. Kevin De Bruyne
Kini diakui sebagai salah satu gelandang terbaik di Liga Primer Inggris dan dunia berkat visi dan kemampuannya mengatur tempo permainan dari lini tengah Manchester City dan tim nasional Belgia.
De Bruyne dibeli Chelsea pada musim dingin 2012 dari Genk dan dipinjamkan kembali hingga akhir musim. Pada musim berikutnya dia dipinjamkan ke klub Bundesliga Werder Bremen selama semusim sebelum kembali ke Chelsea.
Namun, De Bruyne malah menjadi pemain buangan Chelsea ketika Jose Mourinho dihadapkan dengan begitu banyak pilihan di lini serangnya saat kembali membesut The Pensioners pada 2013. The Blues pun menjual De Bruyne enam bulan setelah kepulangan Mourinho ke Stamford Bridge pada Januari 2014 ke Wolfsburg dengan harga 18 juta pound.
2. Mohamed Salah
Penyerang asal Mesir ini memikat hati Mourinho saat berseragam FC Basel dan membuat The Special One mendesak dewan klub The Blues membelinya pada Januari 2014 dengan harga 11 juta pound.
Mohamed Salah tak banyak berkembang selama setahun bermain di Stamford Bridge hingga akhirnya dipinjamkan ke Fiorentina pada Januari 2015 dan tak pernah benar-benar kembali Chelsea sejak saat itu.
Dia kemudian dipinjamkan ke AS Roma pada musim panas 2015 dan kemudian menjadi pemain permanen tim ibukota Italia itu sebelum Liverpool merekrutnya pada musim panas 2017 dengan harga 42 juta euro. Tentunya dengan sepak terjang Salah bersama Liverpool saat ini, sulit untuk bagi penggemar The Blues untuk tidak menyesali kepergiannya.
3. Eden Hazard
Zinedine Zidane mungkin ada benarnya untuk menyiratkan Eden Hazard terlalu besar untuk tim seperti Chelsea. Meski masih mampu menempati posisi empat besar Liga Primer Inggris sebelum kompetisi berhenti pada Maret lalu, Chelsea kehilangan sentuhan yang menakutkan yang kerap diciptakan Hazard.
Pemain asal Belgia itu hengkang ke Real Madrid pada musim panas 2019 dengan banderol mencapai 100 juta euro, menjadikannya penjualan termahal Chelsea dalam sejarah. Sayangnya kontribusinya untuk Madrid musim ini dibatasi cedera engkel parah yang dideritanya jelang akhir tahun 2019 lalu.
4. Thibaut Courtois
Rekan senegara Eden Hazard dan Kevin De Bruyne ini meninggalkan Stamford Bridge pada musim panas 2018 menuju Real Madrid. Meski awalnya agak kesulitan dengan standar tinggi Los Blancos, waktu membuktikan bahwa kualitas seorang Thibaut Courtois di bawah mistar bukanlah isapan jempol belaka.
Penyesalan bagi Chelsea yang melepasnya adalah fakta bahwa mereka harus menebus kiper penggantinya, Kepa Arrizabalaga, dengan harga 80 juta euro, yang menjadikannya sebagai kiper termahal dunia, namun hingga saat ini belum menunjukkan performa seperti yang diharapkan secara konsisten.
5. Romelu Lukaku
Satu lagi pemain Belgia yang ditendang Chelsea dan bisa jadi membuat klub London Barat ini merasa menyesal. Romelu Lukaku direkrut dari Anderlecht pada musim panas 2011 dan sempat masuk skuat Andre Villas Boas dan Roberto Di Matteo selama musim tersebut, namun dirinya kecewa dengan jam bermain yang minim.
Lukaku kemudian dipinjamkan ke West Bromwich Albion dan Everton dalam dua musim beruntun dan menjadi pemain permanen di klub yang disebutkan terakhir. Produktivitasnya yang mencapai 87 gol di semua kompetisi dalam tiga musim membuat Manchester United tertartik merekrutnya pada musim panas 2017 saat Chelsea menginginkan sang striker kembali.
Lukaku malah memilih Setan Merah, bermain selama dua musim di sana dan mencetak 42 gol sebelum hengkang ke Inter Milan musim panas 2019 lalu dan sejauh ini sudah menjadi ujung tombak yang bisa dihandalkan dengan 23 gol.