6 Klub yang Tidak Mengutamakan Keuntungan dalam Penjualan Pemain
Oleh Dananjaya WP
Klub sepakbola juga menjalani kegiatan operasional bisnis meskipun kesuksesan utama mereka diukur dengan keberhasilan mendapatkan titel di dalam lapangan. Menjaga kondisi keuangan menjadi hal penting yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa klub dapat menjalani kegiatan operasional mereka dengan kondisi yang ideal dalam jangka pendek maupun panjang.
Mendapatkan keuntungan seringkali diraih dengan menjual pemain dengan nilai transfer tinggi. Namun, kadang terdapat beberapa klub yang tidak mementingkan keuntungan dalam penjualan pemain. Berikut enam klub yang termasuk dalam kategori tersebut (berdasarkan penjualan dan pembelian pemain dalam dua musim terakhir).
1. Manchester City
Manchester City menjadi salah satu klub Liga Inggris yang sering mendapatkan sorotan terkait pencatatan keuangan mereka. Selain pendapatan tinggi dari sponsor, klub yang bermarkas di Etihad Stadium itu juga jarang mengalami kesulitan untuk memperoleh dana dari penjualan pemain.
Manchester City memperoleh 137,35 juta pound dari penjualan 13 pemain dengan nilai transfer yang dipublikasikan dalam dua musim terakhir (2018/19 dan 2019/20). Dari seluruh penjualan tersebut, tidak ada pemain yang dihargai di atas 50 juta pound.
2. Paris Saint-Germain
Menguasai Ligue 1 selama nyaris satu dekade, Paris Saint-Germain mendapatkan sorotan tinggi di Prancis dan Eropa berkat kondisi finansial yang mereka miliki sepanjang periode tersebut.
Mendatangkan pemain-pemain bintang dari berbagai negara juga diiringi dengan penjualan pemain untuk menyeimbangkan pembukuan.
Paris Saint-Germain memperoleh 216 juta euro dari penjualan 15 pemain dengan nilai transfer yang dipublikasikan dalam dua musim terakhir (2018/19 dan 2019/20). Dari seluruh penjualan pemain tersebut, tidak ada pemain yang dihargai di atas 50 juta euro.
3. Juventus
Juventus mampu mendapatkan delapan gelar juara Serie A secara beruntun tidak hanya berkat kualitas performa di dalam lapangan, tetapi juga akibat kinerja manajemen yang efektif.
Manajemen Juve mengutamakan peningkatan valuasi pemain sebelum dilepas dengan nilai yang lebih tinggi, namun tidak dengan harga yang dapat disebut merusak pasar.
Juventus memperoleh 177,5 juta euro dari penjualan lima pemain dengan nilai transfer yang dipublikasikan dalam dua musim terakhir (2018/19 dan 2019/20).
Dari kelima pemain tersebut, hanya Joao Cancelo (65 juta euro) yang dijual di atas 50 juta euro, dan penjualan tersebut juga berkaitan dengan pertukaran Danilo dengan Manchester City.
4. Bayern Munchen
Mendapatkan delapan gelar Bundesliga secara beruntun bukan hal yang mengejutkan bagi Bayern Munchen.
Klub yang bermarkas di Allianz Arena itu tidak hanya dapat menjaga kualitas skuat mereka, tetapi juga tetap beroperasi dalam kondisi finansial yang aman dari gangguan yang dapat terjadi akibat berbagai kondisi di dunia.
Bayern Munchen memperoleh 113 juta euro dari penjualan empat pemain dengan nilai transfer yang dipublikasikan dalam dua musim terakhir (2018/19 dan 2019/20).
Dari keseluruhan penjualan tersebut, tidak ada pemain yang dilepas dengan nilai transfer di atas 50 juta euro.
5. Barcelona
Permasalahan keuangan Barcelona juga menjadi salah satu alasan mengapa juara La Liga dalam dua musim terakhir itu berada dalam daftar ini.
Klub yang bermarkas di Camp Nou ini lebih sering melepas pemain untuk menyeimbangkan pembukuan mereka, ketimbang melakukan rekrutmen yang benar-benar tepat untuk skuat mereka.
Barcelona mencatatkan 227,4 juta euro dari penjualan 15 pemain dengan nilai transfer yang dipublikasikan dalam dua musim terakhir (2018/19 dan 2019/20).
Dari keseluruhan penjualan tersebut, tidak ada satupun pemain yang dilepas dengan nilai transfer di atas 50 juta euro.
6. RB Leipzig
Perkembangan RB Leipzig dalam beberapa musim terakhir membuat mereka mendapatkan sorotan tinggi di Bundesliga.
Sisi positif maupun negatif dari prosedur keuangan yang digunakan Leipzig tidak menutup perkembangan pesat yang mereka jalani dalam beberapa musim terakhir.
RB Leipzig mencatatkan 115,3 juta euro dari penjualan sembilan pemain dengan nilai transfer yang dipublikasikan dalam dua musim terakhir (2018/19 dan 2019/20).
Dari keseluruhan penjualan tersebut, hanya Naby Keita (60 juta euro) yang dijual dengan nilai transfer di atas 50 juta euro.