6 Pemain yang Terlalu Cepat Dijual Manchester United
Oleh Nanda Febriana
Kedatangan dan kepergian seorang pemain di sebuah klub sebenarnya merupakan hal yang lumrah dalam sepak bola. Dengan kekuatan finansial yang dimiliki klub-klub sepak bola Eropa saat ini, proses transfer pemain menjadi jauh lebih aktif daripada sebelum-sebelumnya.
Namun, transfer pemain terkadang tidak selalu menjadi keputusan terbaik. Dalam hal pembelian, pemain yang gagal bersinar akan dianggap sebagai keputusan fatal. Begitu juga halnya membiarkan pemain yang terlalu bagus pergi setelah masa bermain yang singkat.
Manchester United menjadi salah satu klub yang cukup 'berpengalaman' membiarkan beberapa pemain hebat pergi begitu saja dan malah bersinar di klub berikutnya. Berikut, adalah 6 pemain yang bisa dinilai terlalu cepat meninggalkan Manchester United.
1. Jaap Stam
- Dijual Tahun: 2001
- Klub Destinasi: Lazio
Setelah menjadi bagian dari skuad yang memenangi treble pada 1999, dan juga tiga gelar Premier League selama merumput di Old Trafford, Jaap Stam yang sangat krusial untuk pertahanan Manchester United dijual ke klub Serie A, Lazio. Keputusan ini diakui sebagai sebuah kesalahan besar di kemudian hari oleh Sir Alex Ferguson, yang menjadi manajer Setan Merah kala itu.
2. Diego Forlan
- Dijual Tahun: 2004
- Klub Destinasi: Villarreal
Sampai hari ini Diego Forlan tidak menganggap dirinya memiliki karier yang tidak cemerlang bersama Setan Merah. Pemain Uruguay itu membela diri, "Jika Anda tidak bermain, Anda tidak bisa memenuhi ekspektasi."
Selama dua setengah musim di Old Trafford, minimnya menit bermain membuat Forlan gagal berkembang. Namun, pada musim penuh pertamanya selepas meninggalkan United, Forlan menjadi top skorer Liga Spanyol dan mengulangnya kembali pada 2009, saat ia harus bersaing dengan Lionel Messi.
3. Gerard Pique
- Dijual Tahun: 2008
- Klub Destinasi: Barcelona
Faktanya, selepas dijual Manchester United ke Barcelona, Gerard Pique menjadi bagian dari sukses panjang klub Katalan tersebut dan tim nasional Spanyol yang memenangi Piala Dunia dan Piala Eropa. Era bermainnya bersama Manchester United bisa disebut sebagai periode yang tidak menguntungkan karena dia harus bersaing dengan dua di antara bek terbaik dunia saat itu, Rio Ferdinand dan Nemanja Vidic.
4. Wilfried Zaha
- Dijual Tahun: 2015
- Klub Destinasi: Crystal Palace
Setelah dua tahun bermain untuk Manchester United tanpa sekali pun mencetak gol maupun assist, Wilfried Zaha dijual ke Crystal Palace dengan nilai 7 juta poundsterling lebih rendah. Pemain rekrutan terakhir Sir Alex Ferguson ini kemudian malah tampil cemerlang bersama Crystal Palace, membuktikan bahwa skillnya bukan menjadi masalah utama buruknya performa di Old Trafford.
5. Angel Di Maria
- Dijual Tahun: 2015
- Klub Destinasi: PSG
Kenapa pemain sebagus Angel Di Maria gagal bersinar di Manchester United akan menjadi salah satu misteri. Ada anggapan bahwa taktik Louis van Gaal tidak cocok dengan gaya dan kualitas permainannya, ada yang menyebut keduanya kesulitan berkomunikasi.
Di Maria hanya bertahan semusim di Old Trafford dengan catatan yang tak buruk-buruk amat, 10 assist dalam 20 pertandingan sebagai starter di Liga Inggris. Ia kemudian bersinar di PSG dan menjadi sosok penting dalam kesuksesan Argentina menjuarai Piala Dunia 2022 lalu.
6. Memphis Depay
- Dijual Tahun: 2017
- Klub Destinasi: Lyon
Selain Di Maria, Depay adalah pemain buangan Manchester United yang sukses bersinar di Ligue 1 selepas hengkang dari Old Trafford. Tidak mendapatkan menit bermain yang memuaskan, Depay gagal berkembang meski digadang-gadang sebagai bintang baru dari Belanda kala itu. Nyatanya, karier Depay di MU hanya berusia semusim sebelum dilepas ke Lyon.