7 Debutan Termuda yang Bermain di Liga-liga Utama Eropa Musim 2019/20
Oleh Arief Hadi Purwono
Memberikan waktu bermain apalagi memercayai mereka di tim utama bukanlah perkara mudah yang dapat dilakukan pelatih atau manajer, khususnya jika klub berpatisipasi di divisi satu sepak bola liga di negaranya masing-masing.
Kendati demikian ada beberapa pemain muda yang diberi kesempatan tampil, tujuh pemain ini masuk kategori pemain termuda yang bermain di liga utama musim 2019/20 - dua di antaranya di liga-liga top Eropa. Siapa saja?
1. Rayan Cherki - Olympique Lyonnais
Bukan pemain termuda di Ligue 1 namun pemain termuda yang bermain untuk Olympique Lyonnais pada usia 16 tahun dua bulan dan dua hari. Musim ini pemain yang berposisi sebagai penyerang telah tampil 12 kali (termasuk di Liga Champions) dan mencetak tiga gol.
Rayan Cherki hanya salah satu contoh dari banyaknya pemain-pemain muda berbakat yang dihasilkan Lyon. Di masa depan dia juga berpotensi pindah ke klub yang lebih besar.
2. Luka Romero - RCD Mallorca
Turun bermain beberapa waktu lalu ketika RCD Mallorca kalah 0-2 dari Real Madrid di La Liga. Luka Romero bermain pada usia 15 tahun tujuh bulan dan enam hari.
Sama-sama berasal dari Argentina, publik sudah membandingkannya dengan Lionel Messi dan perbandingan ini prematur saat ini.
3. Yusuf Demir - Rapid Wien
Bermain pada usia 16 tahun enam bulan dan 12 hari bersama Rapid Wien. Bundesliga Austria tempat yang tepat untuk mengembangkan bakat muda tanpa tekanan tinggi dan ekspektasi dari publik. Posisi Yusuf Demir adalah penyerang.
Musim ini eks bagian Timnas Austria U-17 bermain enam kali di Bundesliga Austria dan memberikan satu assist.
4. Tochi Chukwuani - Nordsjaelland
Tim dari Denmark ini pernah mengejutkan Eropa kala mengalahkan Manchester United di Liga Europa. Tidak hanya terkenal karena itu, Nordsjaelland juga memiliki talenta pada gelandang asal Denmarka, Tochi Chukwuani.
Usianya kala mentas adalah 16 tahun lima bulan dan 29 hari. Total penampilan Chukwuani saat ini adalah 14 laga di seluruh kompetisi dengan torehan dua gol dari 444 menit penampilan.
5. Matchoi Djalo - Pacos de Ferreira
Portugal selalu memiliki tradisi mengorbitkan penyerang-penyerang sayap berbakat dari era Luis Figo hingga Cristiano Ronaldo. Kini Portugal melanjutkan tradisi itu. Salah satu pemainnya adalah winger Pacos Ferreira, Matchoi Djalo.
Debutnya tidak manis - kalah 0-5 dari Benfica - namun Djalo memiliki talenta untuk bersinar di masa depan. Musim ini dia sudah tampil tiga kali: dua liga Liga NOS dan satu di Allianz Cup. Usianya kala memainkan debut adalah 16 tahun empat bulan.
6. Emre Demir - Kayserispor
Debutan dan striker termuda dalam sejarah Liga Super Turki. Emre Demir bermain pada usia 15 tahun tujuh bulan dan dua hari. Posisinya adalah gelandang serang dan musim ini cukup dipercaya Robert Prosinecki bermain.
Emre Demir bermain 13 kali di seluruh kompetisi dengan catatan satu gol di Liga Super dari total 668 menit penampilan. Jika terus dimaikan Demir bisa mendapatkan pengalaman bermain yang banyak dan terus berkembang.
7. Jeppe Kjaer - Horsens
Pelatih Horsens, Bo Henriksen memberikan hadiah ulang tahun kepada Jeppe Kjaer dengan memainkannya kontra Randers pada 1 Maret lalu. Usia Jeppe Kjaer adalah 16 tahun dan laga itu semakin spesial baginya karena Horsens menang 2-1.
Posisinya adalah penyerang sayap dan musim ini Henriksen telah memainkannya sebanyak 13 kali di seluruh kompetisi dan Kjaer memberikan tiga assists.