7 Manajer yang Datang dan Dipecat dalam Satu Musim di Klub-Klub Top Eropa
Oleh Nanda Febriana
Melatih sebuah klub besar jelas bukan perkara mudah. Ekspektasi tinggi untuk segera menghasilkan trofi dan permainan cemerlang kerap diemban oleh seroang manajer baru yang ditunjuk oleh klub-klub top Eropa. Serentetan hasil buruk, peringkat liga yang tidak memuaskan, dan performa buruk di atas lapangan bisa langsung mendatangkan hukuman berat bagi sang pelatih kendati mereka belum genap melatih selama semusim.
Berikut adalah tujuh manajer yang datang dan dipecat pada musim yang sama ketika mereka di klub-klub top Eropa
1. Andre Villas-Boas (Chelsea 2011/12)
Setelah memecat Carlo Anceloti di akhir musim 2010/11, Chelsea menganggap pelatih Andre Villas-Boas yang baru saja membawa FC Porto menjuarai Piala UEFA layak mengisi kursi kepelatihan panas mereka.
Sayangnya hasil-hasil yang diraih dalam proses regenerasi skuat di bawah pria yang sempat menjadi asisten Jose Mourinho itu tak memuaskan dengan Chelsea berada di luar empat besar di Liga Inggris dan kalah 3-1 dari Napoli di leg pertama 16 besar Liga Champions saat dirinya dipecat pada Maret 2012.
Setelah pemecatannya Chelsea secara mengejutkan meraih trofi Liga Champions dan Piala FA di bawah komando manajer interim Roberto Di Matteo.
2. Jose Antonio Camacho (Real Madrid 2004/05)
Pertengahan 2000an adalah masa yang sedikit membingungkan bagi Real Madrid, terutama setelah Vicente Del Bosque memilih meninggalkan Santiago Bernabeu pada musim panas 2003. Sejak itu setidaknya ada sembilan manajer yang ditunjuk hingga Jose Mourinho datang pada 2010 dan bertahan selama tiga musim.
Salah satu dari sembilan manajer Real tersebut adalah Jose Antonio Camacho yang ditunjuk pada musim panas 2004 dan hanya menangani tim hingga September 2014 setelah kekalahan atas Bayer Leverkusen di Liga Champions dan Sevilla di La Liga.
Ini seperti ulangan mimpi buruk bagi Camacho mengingat pada musim panas 1998 dia sempat ditunjuk untuk menjadi manajer Madrid namun angkat kaki 22 hari berselang karena perseteruan dengan manajemen klub.
3. Luiz Felipe Scolari (Chelsea 2008/09)
Chelsea berharap bisa memainkan sepak bola indah yang tidak bisa diberikan Jose Mourinho dan mereka pun mendatangkan pelatih Brasil Luiz Felipe Scolari pada musim panas 2008.
Semuanya berjalan manis di awal dengan Chelsea menorehkan sembilan kemenangan di liga, namun keadaan memburuk pada awal tahun hingga akhirnya dia dipecat pada Februari 2019 setelah The Blues takluk dari The Reds di Liga Inggris.
4. David Moyes (Manchester United 2013/14)
Menggantikan posisi Sir Alex Ferguson yang sukses meraih 13 trofi Liga Inggris dan dua gelar Liga Champions selama dua dekade lebih di Old Trafford tentu bukan sesuatu yang mudah dan David Moyes yang pencapaiannya hanya sebatas membawa Everton menembus empat besar musim 2004/05 menerima tawara tersebut.
United bisa dibilang dalam masa transisi dan mereka harus terpuruk di posisi tujuh saat pelatih asal Skotlandia itu dipecat ketika liga tinggal menyisakan tiga pertandingan lagi. Tak banyak kesempatan yang diberikan klub dan suporter pada Moyes dan mungkin Moyes tak seharusnya menerima tawaran Setan Merah.
5. Julen Lopetegui (Real Madrid 2018/19)
Penunjukannya sebagai manajer Real Madrid hanya beberapa hari sebelum Piala Dunia 2018 dan dirinya masih harus bertanggung jawab atas tim nasional Spanyol membuat Julen Lopetegui harus didepak dari kursi pelatih tim Matador. Los Blancos pun dituding tidak etis karena mengontrak sang pelatih hanya beberapa hari sebelum turnamen bergengsi itu berlangsung.
Situasi tak mengenakkan tersebut berlanjut ke atas lapangan dan Lopetegui memang sedang mengambil sebuah risiko yang tak main-main ketika menerima pinangan El Real, yang sukses meraih tiga trofi Liga Champions di bawah Zinedine Zidane.
Julen Lopetegui akhirnya resmi dipecatpada akhir Oktober 2019. Pemecatan itu dilakukan sehari setelah dipecundangi Barcelona 1-5 dalam laga El Clasico untuk pekan ke-10 Liga Spanyol.
6. Sinisa Mihajlovic (AC Milan 2015/16)
Siapa yang bisa memulihkan nama besar AC Milan? Pertanyaan itu belum terjawab hingga kini dengan klub Italia itu masih saja naik turun di papan tengah klasemen Serie A dalam beberapa tahun terakhir. Sinisa Mihajlovic adalah salah satu korban dari buruknya manajemen AC Milan.
Pria Serbia itu ditunjuk sebagai pelatih baru AC Milan pada musim panas 2015, namun harus melepas jabatannya pada pekan ke-32, tepatnya 12 April 2015, saat Milan takluk 1-2 dari Juventus.
7. Rafael Benitez (Real Madrid 2015/16)
Rafael Benitez diharapkan mampu mengangkat kembali prestasi Real Madrid setelah musim kedua Ancelotti di Bernabeu berakhir dengan buruk. Tapi pria Spanyol itu bahkan tidak lebih baik dari Don Carlo dengan dirinya dipecat pada Januari 2016 setelah memimpin Los Galaticos dalam 25 pertandingan.
Penggantinya, Zinedine Zidane, secara mengejutkan berhasil membawa Real Madrid menjuarai Liga Champions di akhir musim dan juga dua musim berikutnya. Hikmah tersembunyi?