7 Pemain Berkualitas Tinggi yang Jarang atau Tidak Dipanggil ke Timnas
Oleh Dananjaya WP
Ketika seorang pemain menunjukkan kualitas tinggi di tingkat klub, hal yang wajar terjadi adalah mereka mendapatkan panggilan untuk membela negara mereka masing-masing. Seorang pelatih dapat memberikan kesempatan dalam laga uji coba atau bahkan memasukkan pemain yang bersangkutan ke dalam skuat yang akan mengikuti sebuah turnamen.
Namun kadang pemain tersebut jarang atau bahkan tidak mendapatkan kesempatan masuk ke tim nasional, dengan berbagai alasan. Berikut adalah tujuh pemain yang mengalami nasib tersebut.
7. Fabinho
Fabinho mengalami perkembangan yang signifikan di Eropa, terutama dengan AS Monaco. Pemain asal Brasil ini berkembang dari pemain yang menempati posisi bek kanan, sampai gelandang bertahan yang kini menjadi salah satu bagian penting dari skuat Liverpool.
Sejak 2015, Fabinho baru tampil dalam 12 pertandingan dengan Timnas Brasil. Minimnya popularitas Fabinho di negara asalnya, sebagai pemain yang hengkang ke Eropa sejak usia muda, dapat dianggap sebagai penyebab terjadinya hal ini.
6. Dani Parejo
Berposisi sebagai gelandang, Dani Parejo menjalani karier yang berawal di Real Madrid, berlanjut ke Queens Park Rangers, Getafe, dan sejak 2011, Valencia. Parejo berkembang secara signifikan dengan Los Che, terutama dalam enam tahun terakhir.
Sayangnya, Parejo baru mendapatkan panggilan ke Timnas Spanyol pada 2018, dan baru mencatatkan empat penampilan.
5. Aymeric Laporte
Berposisi sebagai bek tengah, Aymeric Laporte menjalani perkembangan yang konsisten di Athletic Bilbao. Perkembangan tersebut membuatnya didatangkan oleh Manchester City pada 2018. Laporte terus berkembang menjadi pemain kunci dengan Man City hingga kini.
Walau demikian, Laporte terakhir kali bermain untuk Timnas Prancis di tingkat U21, pada 2013 hingga 2016. Laporte belum pernah mendapatkan panggilan ke tingkat senior.
4. Douglas Costa
Berposisi sebagai penyerang sayap, Douglas Costa menjadi salah satu pemain Brasil yang mendapatkan kesuksesan cukup tinggi di Eropa. Douglas Costa menjalani karier dengan Shakhtar Donetsk, Bayern Munchen, dan Juventus.
Meskipun tampil relatif konsisten dengan Juve sejak 2017 hingga kini, Douglas Costa terakhir kali tampil dengan Seleccao pada 2018.
3. Karim Benzema
Berposisi sebagai penyerang, Karim Benzema berkembang pesat di Olympique Lyonnais dan melanjutkannya di Real Madrid sejak 2009 hingga kini. Benzema juga menjadi bagian dari skuat senior Timnas Prancis pada 2007 hingga 2015.
Kasus di luar lapangan yang berujung ke pengadilan membuat Benzema tidak dipandang oleh Didier Deschamps, dan nampak menutup peluangnya kembali ke skuat Les Bleus.
2. Thomas Muller
Berposisi sebagai gelandang serang, Thomas Muller menjalani keseluruhan kariernya (2008 hingga kini) dengan Bayern Munchen. Muller juga menjadi bagian penting dari skuat Timnas Jerman pada 2010 hingga 2018.
Sejak kegagalan di Piala Dunia Rusia 2018, Joachim Low selaku pelatih utama mengambil keputusan untuk tidak memanggil Muller (begitu pula dengan Jerome Boateng dan Mats Hummels), sebagai bagian dari regenerasi skuat.
1. Papu Gomez
Dapat bermain sebagai gelandang serang, penyerang sayap, dan penyerang, Alejandro 'Papu' Gomez mendapatkan sorotan tinggi terkait kontribusi yang diberikannya dalam perkembangan pesat Atalanta dalam beberapa musim terakhir.
Kemampuan dan kepemimpinan yang dimiliki oleh Papu membuatnya dapat disebut sebagai pemain yang tepat untuk Timnas Argentina. Namun, sejak 2017, pemain berusia 32 tahun itu baru tampil dalam empat pertandingan.