7 Pemain yang Membuat Inter Menyesal Setelah Dilepas
Oleh Dananjaya WP
Keputusan sebuah klub untuk melepas pemain secara gratis maupun dengan penjualan adalah sebuah bagian lumrah dari kegiatan operasional dalam sepakbola. Seperti keputusan lainnya, kadang terdapat beberapa pemain yang dilepas oleh sebuah klub dan membuat mereka menyesal di masa depan, entah karena nilai penjualan yang terlalu rendah atau pemain yang bersangkutan meraih kesuksesan dengan klub berikutnya.
Inter termasuk dalam klub yang beberapa kali mengalami nasib serupa. Berikut adalah tujuh pemain yang membuat klub Serie A itu menyesal setelah melepasnya.
1. Clarence Seedorf
Berposisi sebagai gelandang, Clarence Seedorf menjadi salah satu pemain terbaik dalam generasinya. Seedorf bergabung dengan Inter dari Real Madrid pada 1999. Seedorf hanya bertahan selama tiga tahun dengan Inter, dengan catatan 93 penampilan dan 14 gol di seluruh kompetisi.
Seedorf bergabung dengan Milan pada 2002, dan membela Rossoneri hingga 2012 dengan catatan 431 penampilan dan 63 gol di seluruh kompetisi. Seedorf meninggalkan Milan sebagai pemain yang dikenang secara positif oleh klub dengan jersey merah hitam tersebut.
2. Matthias Sammer
Berposisi sebagai gelandang bertahan dan dapat bermain sebagai bek tengah, Matthias Sammer bergabung dengan Inter dari VfB Stuttgart pada 1992. Sammer hanya bertahan selama satu tahun dengan Nerazzurri, dengan catatan 12 penampilan dan empat gol di seluruh kompetisi.
Sammer kembali ke Jerman pada Januari 1993 setelah gagal beradaptasi dengan Inter untuk bergabung dengan Borussia Dortmund. Sammer membela Dortmund hingga 1998 dengan catatan 140 penampilan dan 54 gol di seluruh kompetisi.
3. Fabio Cannavaro
Berposisi sebagai bek tengah, Fabio Cannavaro bergabung dengan Parma pada 2002. Cannavaro bertahan dengan Inter selama dua tahun, dengan catatan 74 penampilan dan tiga gol dalam seluruh kompetisi. Cannavaro tidak mendapatkan kesan positif dalam kariernya dengan Nerazzurri.
Cannavaro bergabung dengan Juventus pada 2004 dan membela klub tersebut hingga 2006, dengan catatan 95 penampilan dan tujuh gol dalam seluruh kompetisi bersama La Vecchia Signora.
4. Andrea Pirlo
Berposisi sebagai gelandang, Andrea Pirlo bergabung dengan Inter dari Brescia pada 1998. Pirlo bertahan dengan Inter hingga 2001 dan sempat dipinjamkan ke Reggina dan Brescia. Pirlo memiliki catatan 40 penampilan di seluruh kompetisi dengan Inter.
Andrea Pirlo bergabung dengan Milan pada 2001, dan membela Rossoneri selama sepuluh tahun dengan catatan 401 penampilan dan 41 gol di seluruh kompetisi. Pirlo menjadi salah satu pemain terbaik Milan dalam periode tersebut.
5. Philippe Coutinho
Berposisi sebagai gelandang serang, Philippe Coutinho bergabung dengan Inter dari Vasco da Gama pada 2010. Potensi tinggi Coutinho tidak membuatnya dapat bertahan lama di Inter, dan kegagalan beradaptasi membuat Coutinho hengkang pada 2013.
Coutinho bergabung dengan Liverpool pada 2013, dan menjadi salah satu pemain terbaik tim tersebut hingga 2018 dengan catatan 201 penampilan dan 54 gol di seluruh kompetisi.
6. Leonardo Bonucci
Berposisi sebagai bek tengah, Leonardo Bonucci bergabung dengan Inter dari akademi klub tersebut pada 2005. Bonucci sama sekali tidak mendapatkan penampilan di skuat senior dan dipinjamkan ke Treviso dan Pisa pada 2007 hingga 2009.
Bonucci bergabung dengan Genoa pada 2009, dan pindah ke Juventus satu tahun kemudian. Pemain asal Italia itu berhasil mencapai puncak kariernya dengan La Vecchia Signora, klub yang masih dibelanya hingga saat ini setelah sempat bermain dengan Milan selama satu musim.
7. Roberto Carlos
Berposisi sebagai bek kiri, Roberto Carlos bergabung dengan Inter dari Palmeiras pada 1995. Pemain asal Brasil itu hanya bertahan selama satu tahun dan hengkang dari San Siro dengan catatan 34 penampilan dan tujuh gol di seluruh kompetisi.
Roberto Carlos hengkang ke Real Madrid pada 1996 akibat perbedaan pandangan taktik dengan Roy Hodgson yang menjadi pelatih Inter saat itu. Roberto Carlos membela Madrid hingga 2007 dengan catatan 524 penampilan dan 69 gol di seluruh kompetisi.