8 Kekalahan Terbesar di Sepanjang Sejarah Barcelona

Barcelona v Bayern Munich - UEFA Champions League Quarter Final
Barcelona v Bayern Munich - UEFA Champions League Quarter Final / Pool/Getty Images
facebooktwitterreddit

Status FC Barcelona sebagai salah satu klub prestisius dan top Eropa tak perlu diragukan lagi, apalagi mereka juga berstatus klub top Spanyol yang selalu jadi favorit juara tiap musimnya bersama rival bebuyutan, Real Madrid.


Barcelona juga memiliki sejarah panjang dalam kultur sepak bola ala total footbal yang terpengaruh oleh filosofi sepak bola Belanda. Sistem bermain itu sudah ditanamkan sejak La Masia dan melahirkan produk-produk berkualitas dari Carles Puyol, Xavi Hernandez, Andres Iniesta, Sergio Busquets, hingga Lionel Messi.

Nama yang disebut terakhir merupakan megabintang dunia dengan raihan enam Ballon d'Or. Tak ayal status Barcelona sebagai klub top Eropa dan dunia tidak diragukan lagi. Tapi, perjalanan Barcelona dari musim ke musim, tahun ke tahun tidak selalu mulus.

Dalam sejarahnya Barcelona pernah menjadi 'lumbung gol' bagi lawan-lawan mereka ketika performa mereka mencapai titik nadir (performa terburuk). Termasuk kekalahan 2-8 dari Bayern Munchen baru ini di Liga Champions.

Berikut 90min.com menjabarkan delapan kekalahan terparah yang pernah diderita Barcelona:

1. Athletic Club Bilbao 12-1 Barcelona (La Liga 1931)

Dibesut pelatih asal Inggris, Fred Pentland Athletic Club Bilbao bermain dengan kekuatan fisik dan kecepatan hingga menjuarai liga dan Copa del Rey pada musim 1930-31. Dalam perjalanannya Bilbao melumat Barcelona dengan skor 12-1.

Pada akhir laga Ramon Llorens, kiper legendaris Barca pergi dengan tangisan karena gawangnya dibobol 12 gol.


2. Real Madrid 8-2 Barcelona (La Liga 1935)

El Clasico di antara Madrid kontra Barcelona selalu terjadi seru. Hujan gol acapkali terjadi tiap kedua tim bentrok, baik di Camp Nou atau Santiago Bernabeu. Tapi pernahkah Anda membayangkan skor kemenangan 8-2 pernah tercipta untuk Madrid atas Barcelona?

Ya itu terjadi pada 1935 di La Liga. Tak pernah kalah dari Barcelona selama empat tahun, Madrid mengamuk melalui hattrick gol Jamie Lazcano, empat gol Sanudo, dan satu gol Regueiro. Itu jadi papan skor terbesar ketika kedua klub bertemu di level profesional.


3. Sevilla 11-1 Barcelona (La Liga 1940)

Barcelona selayaknya tim lain juga bisa menelan kekalahan di waktu terburuk atau tidak dinaungin dewi fortuna. Tapi tak pernah terbayangkan Barcelona kalah dengan skor 1-11 kala melawan tim dari Andalusia, Sevilla.

Di laga pembuka musim Barca sempat melakukan start bagus kala Jose Valle mencetak gol di menit 10. Akan tapi setelahnya lini depan Sevilla yang bermain dengan lima pemain menggila dan mencetak 11 gol.

Kegilaan para pemain Sevilla mencetak gol mendapatkan julukan "Stuka" yang merujuk kepada pesawat tempur yang digunakan pada Perang Dunia II. Ironisnya di akhir musim Barca finis di urutan empat dan Sevilla satu tingkat di bawah mereka.


4. Real Madrid 11-1 Barcelona (Semifinal Copa del Rey 1942/43)

Laga sepak bola yang kental dengan nuansa politik, sebab saat itu Spanyol punya diktator bernama Francisco Franco dan Real Madrid adalah klub Ibu Kota. Singkatnya dengan 'cara apapun' Madrid harus bisa menyingkirkan Barcelona.


Alhasil meski menang 3-0 di leg pertama, Barcelona tumbang dengan skor telak 1-11 dari Real Madrid. Kiper Barca kala itu, Lluis Miro tidak bisa fokus menjaga gawang karena selalu ada koin yang dilemparkan kepadanya dari tribun penonton.


"Tidak ada rivalitas. Tidak, setidaknya sampai pertandingan itu," ucap mantan kiper Barca yang kala itu jadi kiper cadangan, Fernando Argila soal persaingan dengan Madrid.


5. Sevilla 8-0 Barcelona (16 Besar Semifinal Copa del Rey 1945/46)

Sevilla menang telak 8-0 atas Barcelona di leg satu 16 besar semifinal Copa del Rey sebelum kalah 0-1 di leg dua. Kemenangan telak Sevilla atas Barca tercipta setelah pemain Barca, Vicente Colino menerima kartu merah.

Pasca kartu merah itu Sevilla menggila melalui gol-gol Jose Bravo, Jose Palacios dan untuk kedua kalinya menorehkan kemenangan dengan skor besar kepada Barcelona.


6. AC Milan 4-0 Barcelona (Final Liga Champions 1994)

Final Liga Champions. Barca datang dengan skuat yang berisikan nama-nama top seperti Romario, Ronald Koeman, Pep Guardiola ke final yang berlangsung di Olympic Stadium, Athens, Yunani. Namun Milan arahan Fabio Capello juga dalam performa terbaiknya.

Benar saja permainan yang mengandalkan serangan balik Il Rossoneri mampu menyulitkan Barcelona besutan Johan Cruyff. Barca kalah 0-4 dari dua gol Daniele Massaro, Dejan Savicevic, dan Marcel Desailly. Barca tak berkutik di final.


7. Liverpool 4-0 Barcelona (Semifinal Liga Champions 2018/19)

Liverpool v Barcelona - UEFA Champions League Semi Final: Second Leg
Liverpool v Barcelona - UEFA Champions League Semi Final: Second Leg / Clive Brunskill/Getty Images

Setelah sempat kalah 0-3 dari AS Roma, Barcelona kembali merasakan kekalahan pahit di Liga Champions ketika mereka sudah unggul 3-0 dari leg satu yang berlangsung di Camp Nou.

Bermain di Anfield tim tuan rumah, Liverpool menggila dengan melakukan comeback dan mencetak empat gol dari dua gol Divock Origi dan Georginio Wijnaldum. Liverpool ke final dan kemudian menjadi juara.


8. Bayern Munchen 8-2 Barcelona (Perempat Final Liga Champions 2019/20)

Barcelona v Bayern Munich - UEFA Champions League Quarter Final
Barcelona v Bayern Munich - UEFA Champions League Quarter Final / Pool/Getty Images

Barcelona merasakan kekalahan terparah dalam sejarah fase gugur Liga Champions. Pada fase perempat final Bayern menang 8-2 melalui dua gol Thomas Muller, Philippe Coutinho, dan masing-masing gol dari Ivan Perisic, Serge Gnabry, Joshua Kimmich, dan Robert Lewandowski yang diperkecil gol bunuh diri David Alaba dan Luis Suarez.

Performa Bayern musim ini memang sedang bagus-bagusnya, tapi tetap saja kekalahan dengan hasil itu untuk klub sekaliber Barca - diperkuat Messi - tak bisa ditolerir. Beberapa hari setelahnya Quique Setien dipecat dan digantikan oleh Ronald Koeman. Perombakan Barca pun dimulai.