Adu Penalti Terlama Sepanjang Sejarah Piala Dunia
Oleh Amanda Amelia
Adu penalti sepertinya memang identik dengan setiap turnamen sepakbola, tak jarang, adu penalti juga menjadi jalan terakhir untuk menentukan siapa tim yang keluar sebagai pemenang di gelaran Piala Dunia.
Tak jarang adu penalti juga disebut sebagai cara paling kejam bagi setiap tim untuk merasakan kekalahan, terlebih jika kalah di babak adu penalti, mereka juga akan otomatis tersingkir, namun tentu saja, adu penalti juga merupakan bagian tak terpisahkan dari sepakbola itu sendiri. Mungkin para suporter juga akan segera merasakan kesedihan sekaligus patah hati ketika babak sistem gugur akan segera dimulai di Piala Dunia 2022.
Kini terungkap sebuah fakta menarik, ternyata tak banyak adu penalti yang berlangsung lama dalam sejarah Piala Dunia, tercatat hanya ada dua kali adu penalti yang memaksa pemain sampai harus melakukan 14 tendangan.
Apakah Anda ingin mengetahui adu penalti terlama dalam sejarah Piala Dunia? Berikut penjabaran lengkapnya.
Jerman Barat 3-3 Prancis (Adu Penalti 5-4) - Tahun 1982
Semifinal Piala Dunia 1982 mempertemukan Jerman Barat dan Prancis, pertandingan tentu saja berlangsung mendebarkan dan berjalan ketat sejak awal, sampai akhirnya penentuan pemenang harus ditentukan melalui babak perpanjangan waktu yang memikat sepanjang sejarah Piala Dunia.
Hal tersebut diawali dengan serangan yang dilakukan Harald Schumacher pada Patrick Battison di babak kedua, namun peristiwa ini tak berhasil membuat wasit pemimpin pertandingan, Charles Corver mengeluarkan kartu merah dari saku bajunya.
Battison harus kehilangan tiga giginya dan sempat mengalami koma sekaligus mengalami kerusakan pada tulang punggungnya. Di sisi lain, Schumacher memainkan peran penting di balik kesuksesan yang diraih Jerman Barat.
Tentu seluruh penggemar di dunia sepakbola menginginkan Prancis yang romantis dan tak berpengalaman di babak adu penalti yang keluar sebagai pemenang, namun pada akhirnya Jerman yang berhasil melaju ke final meski sebelumnya sempat tertinggal dengan skor 3-1 di babak perpanjangan waktu.
Gol dari pemain pengganti, Karl Heinz-Rummenigge dan Klaus Fischer membuat laga paling klasik di Piala Dunia ini ke babak adu penalti. Harals Schumacher pun berhasil menggagalkan penalti Dider Six dan Maxime Bossis sekaligus mengantarkan negaranya melaju ke partai puncak.
Swedia 2-2 Rumania (Adu Penalti 5-4) - Tahun 1994
"Genarasi Emas" Rumania menjadi tim favorit para pihak netral di Piala Dunia 1994, sepatu kiri ajaib milik Gheorghe Hagi menjadi ujung tombak pencapaian terbaik mereka di sepanjang keikutsertaan Rumania di turnamen empat tahunan ini. Setelah mengalahkan Argentina dengan skor 3-2 di babak 16 besar, Rumania berhadapan dengan Swedia untuk mengunci satu tempat di semifinal.
Pertandingan terlihat 'kurang panas' di awal, namun penonton akhirnya tetap disuguhi performa menarik. Tomas Brolin membawa Swedia unggul di menit ke-78 sebelum akhirnya Florin Rǎducioiu menyamakan kedudukan hanya beberapa menit sebelum laga usai.
Aksi heroik Rǎducioiu terus berlanjut di babak perpanjangan waktu usai dirinya mencetak gol kedua sebelum Stefan Schwarz menerima kartu kuning kedua dan membuat Swedia berada dalam posisi yang kurang menguntungkan. Swedia pun sempat mengalami kesulitan, namun akhirnya usaha untuk menyamakan kedudukan membuahkan hasil di lima menit terakhir, terima kasih pada sundulan Kennet Andersson.
Pertandingan pun berlanjut ke babak adu penalti, dan sekali lagi, Rumania memang terlihat ditakdirkan untuk melaju ke babak berikutnya setelah Stig Mild gagal mengeksekusi penalti. Di sisi lain, eksekutor Rumania menjalankan tugas dengan sempurna sampai akhirnya penendang keempat, Daniel Petrescu gagal. Henrik Larsson yang saat itu masih sangat belia berhasil menjalankan tugasnya dengan baik sebelum sepakan Miodrag Belodedici ditepis Thomas Ravelli.
Swedia akhirnya memang harus takluk di babak semifinal usai kalah dari Brasil berkat gol tunggal Romario, namun Rumania juga akhirnya tersingkir dan gagal melanjutkan performa mengesankan mereka di Amerika Serikat.
Siapa yang Memiliki Rekor Adu Penalti Terbaik di Piala Dunia?
Ada dua negara yang sudah memenangkan empat adu penalti di Piala Dunia:
- 4 - Jerman (1982, 1986, 1990, 2006)
- 4 - Argentina (1990, 1990, 1998, 2014)
Argentina memulai rekor adu penaltinya yang ajaib pada tahun 1990 saat mereka melaju ke final dengan kemenangan adu penalti dua kali beruntun. Diego Maradona dkk berhasil mengalahkan Yugoslavia dan Italia sebelum akhirnya takluk dari Jerman Barat dengan skor 1-0 berkat gol yang ironisnya dicetak Andreas Brahme melalui penalti.
Mereka gagal memaksimalkan kemenangan adu penalti saat bertemu Inggris pada tahun 1998 kala Dennis Bergkamp menjadi inspirasi kemenangan Belanda saat mengatasi perlawanan Argentina di babak perempat final. Di tahun 2014, Albiceleste memang mengalahkan Belanda melalui babak adu penalti dan melaju ke final, namun impian untuk memenangkan Piala Dunia harus pupus usai mereka takluk 1-0 dari Jerman.
Bicara soal Jerman, mereka dianggap sebagai ahli dalam hal adu penalti. Mereka tidak pernah kalah dalam setiap adu penalti di Piala Dunia, namun Der Panzer tercatat hanya satu kali memenangkan turnamen (di tahun 1990) setelah melalui adu penalti di babak sistem gugur. Mereka kalah di final pada tahun 1982 dan 1986 dan kemudian kembali menelan kekalahan di babak semifinal pada tahun 2006.
Siapa yang Memiliki Rekor Adu Penalti Terburuk di Piala Dunia?
Tiga negara besar Eropa sudah menelan kekalahan di tiga babak adu penalti Piala Dunia:
- 3 - Inggris (1990, 1998, 2006)
- 3 - Italia (1990, 1994, 1998)
- 3 - Spanyol (1986, 2002, 2018)
Rekor buruk sepertinya selalu menghantui Inggris setiap kali mereka dihadapkan dengan babak adu penalti. Di sisi lain, setiap kekalahan memilukan yang mereka alami juga sepertinya sulit untuk dilupakan. Pada tahun 1990 saat Piala Dunia diselenggarakan di Italia, The Three Lions harus mengakui keuggulan Jerman Barat.
Hal ini tentu tidak diragukan lagi memunculkan pertanyaan besar 'Bagaimana Jika' dalam sejarah sepakbola Inggris, mengingat Argentina yang sebenarnya bisa dikalahkan malah melaju sampai partai final.
Pada tahun 2018, skuad asuhan Gareth Southgate berhasil mengatasi kegagalan-kegagalan di masa lalu dengan memenangkan babak adu penalti kontra Kolombia di babak 16 besar.
Rekor buruk Italia di babak adu penalti memuncak pada tahun 1994 saat Roberto Baggio yang menjadi penendang kelima Azzurri gagal menjalankan tugasnya dengan sempurna--hal ini pun membuat Brasil sukses mengunci gelar Piala Dunia keempat mereka. Kekalahan ini juga menjadi kekalahan kedua dari tiga babak adu penalti yang sudah dijalani Italia di Piala Dunia.
Sementara kegagalan Spanyol di babak adu penalti baru terjadi kembali setelah 16 tahun, itu berarti para penggemar memiliki waktu sampai tahun 2034 sebelum mereka kembali mengalami kesedihan dan patah hati akibat babak adu penalti. La Roja sudah menelan dua kekalahan di babak adu penalti dari lawan yang juga bertindak sebagai tuan rumah (Korea Selatan di tahun 2002 dan Rusia pada tahun 2018).