Alfeandra Dewangga, 'Dewa' Pertahanan Indonesia Masa Depan
Oleh Gerry
Indonesia tak kekurangan pemain muda berbakat di posisi pemain bertahan. Saat ini ada nama Alfeandra Dewangga yang muncul ke permukaan dan menunjukkan bakatnya bersama PSIS Semarang di kompetisi tertinggi Indonesia, Liga 1.
Dewangga mengorbit di level timnas melalui Timnas Indonesia U18 asuhan Fakhri Husaini. Ia menjadi pilihan utama Fakhri di lini belakang Skuad Garuda Muda saat berlaga di Piala AFF U18 2019 dan Kualifikasi Piala Asia U19 2020.
Nama Dewangga sudah mengorbit di level senior. Ia dipanggil pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong untuk mengikuti pertandingan sisa Kualifikasi Piala Dunia 2022, Februari tahun lalu. Boleh dibilang pelatih asal Korea Selatan itu membuat gebrakan dengan memanggil pemain muda, termasuk Dewangga.
Penampilan penggemar pemain belakang Manchester United, Luke Shaw itu juga sangat tenang, efektif saat menghalau bola yang datang ke daerah pertahanan Timnas Indonesia.
Loncatan Dewangga terbilang apik karena tak perlu menunggu lama untuknya bisa masuk ke level senior. Lalu, bagaimana perjalanan Dewangga hingga bisa mencapai level klub dan Timnas Indonesia senior?
Dewangga merupakan produk dari SSB S3 di Semarang. Ia masuk ke SSB tersebut sejak masih kelas satu Sekolah Dasar (SD). “Saya suka sepak bola itu dimulai karena mengikuti serta melihat kedua kakak saya bermain sepak bola,” cerita Dewanga dari laman PSSI.
“Namun pertama kali saya bermain sepak bola adalah pada saat saya kelas satu Sekolah Dasar. Saat itu saya dilatih oleh coach Taufik, lalu kemudian saya mengikuti SSB bernama SSS yang terletak di Semarang,” katanya.
Dewangga lalu terkenang saat-saat dimana dia berlatih sepak bola. “Saat itu, yang paling sering mengantar saya latihan sepak bola adalah Ayah. Beliau rela dan bangga mengantarkan saya berlatih. Apapun kondisinya. Itu yang membuat saya semakin semangat dalam berlatih,” kenangnya.
Sebelum menjadi bek, Dewangga ternyata mengawali SSB dengan posisi striker. Ia mendapat saran sang kakak untuk berpindah posisi ke bek kiri saat mengikuti seleksi masuk PPLP. Ternyata, saran sang kakak manjur dan Dewangga lolos ke PPLP. Namun, Dewangga tak hanya berkutat di satu posisi saja, karena saat masuk Timnas U19 posisinya kembali berubah.
“Posisi saya pertama kali bermain bola yaitu sebagai pemain depan, aneh memang, karena saat ini saya malah menjadi pemain bertahan. Jadi begini, sebelum saya bermain di posisi pemain belakang, saya mengikuti seleksi PPLP Jawa Tengah dengan mencoba posisi bek kiri dan Alhamdulillah saya terpilih. Nah, saat seleksi di Cikarang bersama coach Fakhri, mungkin beliau melihat potensi saya sebagai bek tengah. Akhirnya saya seperti ini dan saya menikmatinya,” ungkap Dewangga.
Doa orang tua juga membuat karier Dewangga melesat. Ia merasa senang saat dipilih untuk pertama kalinya dalam seleksi Timnas U18, Fakhri Husaini. Dewa bahkan sempat tak percaya.
“Pertama kali saya terpanggil untuk seleksi Timnas U18 pastinya saya terkejut dan tidak menyangka akan hal itu tetapi ini adalah kesempatan besar bagi saya. Pastinya, kedua orang tua saya pun bangga sekali melihat saya terpilih di Timnas U18,” tuturnya.
Orang tuanya memberikan semangat dan pesan khusus untuk Dewa dalam karier sepak bolanya. “Wejangan, atau pesan yang orang tua saya berikan kepada saya yaitu, jangan pernah menyerah dengan keadaan apapun itu, tetap berdoa dan ingat kepada Allah. Dan yang terakhir adalah jangan pernah meninggalkan ibadah,” tegasnya.
Identik dengan Dewa 19
Dewa memakai nomor punggung 19. Tentu hal ini mengingatkan kita, khususnya generasi 1990-an kepada grup band legendaris, Dewa 19. Tapi nomor tersebut juga tak sengaja disematkan kepadanya.
Soal nomor Dewa sempat mengatakan bahwa nomor tersebut merupakan pemberian dari kitman timnas. Ia memang tahu band Dewa 19, namun ia tak terlalu ngefans dengan band yang digawangi Ahmad Dhani itu. "Saya hanya suka lagu 'Kangen'," ungkapnya.
Kini nama Dewa tak hanya identik dengan grup band saja, tapi sudah sangat dikenal publik sepak bola Indonesia berkat penampilannya yang apik bersama PSIS.
Di Liga 1 musim ini, Dewa bermain penuh saat PSIS mengimbangi Persija Jakarta. Pada laga tersebut, ia berhasil mengahalau serbuan penyerang-penyerang Persija seperti Marko Simic ataupun Osvaldo Haay. Pemain 20 tahun itu bahkan dipercaya di posisi baru, yakni bek kanan.
Dewa sukses menjawab kepercayaan dari pelatih Imran Nahumarury dengan bermain gemilang. Ia terlihat beberapa kali berhasil mematahkan alur serangan dari Persija Jakarta.
Saat ini, jika dibutuhkan, Shin Tae-yong boleh melirik Dewangga sebagai andalannya di lini belakang. Kepecayaan PSIS kepada pemain muda tentu akan membuat Dewangga semakin terasah di kompetisi. Bukan tak mungkin, Dewangga akan menjadi 'Dewa' lini belakang Timnas Indonesia senior di masa-masa mendatang.