Apa Itu Doping dan Mengapa Dilarang di Dunia Olahraga?
- Doping merupakan tindakan ilegal di dunia sepakbola dan di setiap cabang olahraga.
- Diego Maradona, Paul Pogba dan Rio Ferdinand menjadi pemain yang pernah tersandung kasus doping.
- FIFA dan UEFA memiliki aturan ketat untuk mencegah pemain melakukan kecurangan.
Oleh Amanda Amelia
Semakin berkembangnya zaman, sepertinya semakin banyak masalah yang terjadi di dunia sepakbola, termasuk di antaranya doping dan penggunaan obat-obatan serta zat terlarang.
Mencari keuntungan sebesar-besarnya sepertinya menjadi tujuan dari klub-klub sepakbola di seluruh dunia, sementara di sisi lain, para pemain terus berada dalam tekanan untuk mengikuti batasan dan menghindari doping karena terkait masalah keselamatan, fair play sekaligus integritas olahraga.
Mereka juga menjadi sorotan dan dilarang mengonsumsi zat-zat yang tidak sah selama bertahun-tahun, baik disengaja maupun tidak. Berikut adalah hal-hal yang harus Anda ketahui soal doping di dunia sepakbola.
Apa yang Dimaksud dengan Doping dan Mengapa Hal Tersebut ilegal?
Doping adalah penggunaan obat atau zat terlarang untuk meningkatkan performa fisik dalam olahraga.
Komite Olimpiade Internasional mendefinisikannya sebagai "penggunaan zat terlarang dan metode terlarang yang disengaja atau tidak disengaja dalam daftar doping yang berlaku."
Pemain yang pernah melakukan doping di masa lalu mungkin bertujuan untuk mendapatkan peningkatan stamina atau kekuatan saat bertanding, meski sebenarnya lebih banyak risiko yang akan mereka hadapi. Seorang pesepakbola tentu dapat menderita kerugian fisik, mental dan emosional karena doping.
Tekanan dalam dunia sepakbola modern tentu dapat memengaruhi para pemain--terutama para pemain muda untuk menggunakan doping, dengan tujuan agar mereka terus berada dalam puncak performa sekaligus meningkatkan peluang mereka untuk meraih kemenangan, sementara bagi pemain yang tengah cedera, mungkin mereka tergoda untuk ikut menggunakannya demi mempercepat proses pemulihan.
Doping sudah jelas dilarang dalam dunia sepakbola, hal ini disebabkan oleh risiko terkait kesejahteraan pemain dan pengabaian fair play. Jika seorang pemain terbukti melakukan doping, maka berbagai sanksi sudah menunggu mereka, dimulai dari denda uang sampai skorsing.
Apa pun yang ada dalam daftar Zat Terlarang Badan Anti-Doping Dunia adalah terlarang bagi para pemain dan staf. Mereka juga bertanggung jawab untuk memastikan tubuh mereka tidak bersentuhan dengan zat terlarang apa pun.
Tes doping secara acak juga dilakukan secara rutin, entah itu melalui tes darah maupun urin setelah pertandingan berlangsung. Jika pemain menolak, maka mereka akan mendapatkan sanksi berat.
Selain bersalah karena doping, pemain juga bisa terkena sanksi larangan tampil karena:
- Tidak menghadiri tiga kali tes doping secara berturut-turut
- Memiliki zat terlarang
- Mendorong pihak ketiga untuk melanggar aturan anti doping
- Tidak dapat memberikan informasi terkait keberadaan diri mereka sendiri selama tiga bulan
- Menolak melakukan tes doping
Beberapa zat yang kerap digunakan untuk doping dalam olahraga adalah steroid anabolik, stimulan, dan hormon pertumbuhan manusia (HGH).
Seberapa Luas Doping dalam Dunia Sepakbola?
Penggunaan obat-obatan peningkat performa tidak banyak dikaitkan dengan sepak bola seperti halnya di cabang olahraga lain seperti bersepeda, angkat beban, dan atletik--cabor ini sering diguncang skandal doping selama bertahun-tahun.
Namun saat isu doping mengguncang dunia sepakbola--kasus yang menimpa Paul Pogba dan Andre Onana cenderung menjadi sebuah skandal besar.
Laporan anti-doping terbaru FIFA yang dirilis pada Februari 2023 untuk musim 2021/22 mengungkapkan 2.921 tes pengendalian doping dilakukan di 11 kompetisi berbeda. Total ada enam hasil tes yang dikategorikan sebagai "temuan analitis yang merugikan".
Dari enam hasil tes tersebut, empat hasil tes menyebabkan penangguhan, satu lagi ditemukan telah "dijalankan melalui jalur resmi dan tidak dilarang" sementara kasus terakhir sedang menunggu keputusan.
Sebagai tambahan informasi, UEFA menyimpan semua sampel yang dikumpulkan dari Liga Champions, Liga Europa, Liga Konferensi, dan Kejuaraan Eropa selama sepuluh tahun sehingga hal tersebut dapat dianalisis ulang.
Hal ini juga bisa membuat pemain terhindar dari doping, karena pelanggaran peraturan dapat dituntut hingga sepuluh tahun setelah hal tersebut terbukti dilakukan.
Siapa Saja Pesepakbola yang Pernah Tersandung Kasus Doping?
Walau tidak sepopuler olahraga lain, sepak bola mempunyai banyak kasus doping.
Paul Pogba dinyatakan positif menggunakan doping testosteron pada September 2023 dan sudah mulai diskors saat penyelidikan dilakukan.
Di Februari 2024, terungkap bahwa pemain berpaspor Prancis itu mendapat hukuman terberat, yaitu larangan bermain selama empat tahun.
Walau keputusan dan hukuman sudah keluar, Pogba dikabarkan berencana melakukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).
Kiper Manchester United saat ini, Andre Onana dan salah satu legenda MU lainnya, Rio Ferdinand juga sempat menjalani sanksi karena doping.
Sementara Pep Guardiola dinyatakan bersalah oleh Pengadilan Italia dan sempat mendapatkan hukuman uji coba tujuh bulan kurungan, namun kemudian hukuman tersebut batal karena dirinya tidak terbukti bersalah.
Diego Maradona, Edgar Davids dan Samir Nasri juga jadi pesepakbola ternama yang terbukti melakukan pelanggaran terkait doping.