Bagaimana Arsenal Dapat Membeli Banyak Pemain?
- Arsenal sudah menyepakati transfer dengan nilai lebih dari 200 juta Paun pada musim panas 2023.
- Walau The Gunners mencatatkan kerugian dalam empat musim terakhir, mereka tidak terancam risiko pelanggaran FFP.
Oleh Dananjaya WP
Arsenal mampu berkembang menjadi salah satu klub besar Liga Inggris yang aktif di bursa transfer dalam beberapa tahun terakhir. Klub yang bermarkas di Emirates Stadium itu kembali aktif pada bursa transfer musim panas yang sedang berlangsung. Kai Havertz didatangkan dari Chelsea dengan nilai transfer 65 juta Paun.
The Gunners juga akan segera merekrut Declan Rice dari West Ham United dengan biaya yang dapat mencapai 105 juta Paun. Sementara Jurrian Timber akan didatangkan sebagai rekrutmen ketiga dengan biaya transfer yang dapat mencapai 40 juta Paun.
Klub London Utara itu berpeluang besar mencatatkan pengeluaran yang mencapai 200 juta Paun pada bursa transfer yang sedang berlangsung. Apabila hanya terjadi dalam satu bursa transfer saja, nilai itu cukup rendah dalam standar sepak bola modern. Tetapi Arsenal sudah mencatatkan kerugian dalam empat tahun terakhir.
Walau demikian, Arsenal tidak terancam risiko pelanggaran peraturan finansial UEFA. Bagaimana Arsenal dapat membeli banyak pemain tanpa risiko pelanggaran peraturan finansial?
Bagaimana Arsenal dapat membeli banyak pemain?
Berapa banyak pengeluaran Arsenal pada bursa transfer musim panas 2023?
Pemain | Biaya | Klub |
---|---|---|
Kai Havertz | 65 juta Paun | Chelsea |
Declan Rice | 105 juta Paun | West Ham United |
Jurrien Timber | 40,5 juta Paun | Ajax |
Kai Havertz menjadi pemain pertama yang diresmikan Arsenal pada musim panas ini. Klub London Utara itu merekam video pengumuman kedatangan Havertz ketika ia berada di acara pernikahan Kepa Arrizabalaga yang memastikan Havertz bergabung dalam kesepakatan yang bernilai 65 juta Paun.
Setelah mengajukan dua tawaran yang ditolak, Arsenal berhasil mencapai kesepakatan dengan West Ham untuk Declan Rice dengan nilai transfer 105 juta Paun. Terakhir kali Arsenal memecahkan rekor pemain di Inggris, mereka mendatangkan Dennis Bergkamp dengan nilai transfer 7,5 juta Paun.
Rekan senegara Bergkamp, Jurrien Timber, akan segera menjadi pemain ketiga yang direkrut oleh Arsenal pada musim panas ini. Kesepakatan bernilai 40,5 juta Paun berhasil dicapai dengan Ajax. Sebelum Juli, pengeluaran total Arsenal menapai 210,5 juta Paun. Selain itu, klub London Utara itu juga dikaitkan dengan Romeo Lavia dari Southampton.
Arsenal juga sukses memperpanjang kontrak dari Gabriel Martinelli, Aaron Ramsdale, dan Bukayo Saka. William Saliba juga disebut telah mencapai kesepakatan perpanjangan kontrak dengan durasi empat tahun.
Apa batasan pengeluaran yang dihadapi Arsenal?
Arsene Wenger menjadi salah satu sosok utama yang mendukung penerapan peraturan Financial Fair Play (FFP), tetapi merasa kesal akibat kegagalan menerapkan peraturan itu secara efektif pada 2017. Pada awal 2023, Manchester City dan Everton dituduh melakukan pelanggaran peraturan FFP di Liga Inggris.
Berdasarkan peraturan terbaru Liga Inggris, sebuah klub tidak diperbolehkan mencatatkan kerugian melebihi 105 juta Paun dalam tiga musim secara beruntun.
Arsenal memang terluka setelah finis di peringkat kedua Liga Inggris pada musim 2022/23, tetapi mereka berhasil kembali ke Liga Champions untuk pertama kalinya dalam enam tahun. UEFA (Asosiasi Sepak Bola Eropa), tentu memiliki peraturan finansial tersendiri.
Klub memiliki batasan pengeluaran 90% dari pendapatan mereka untuk gaji staff (termasuk pemain) dan komisi agen. Batasan itu akan diturunkan setiap tahun, agar klub-klub di Eropa lebih bijak dalam melakukan pengeluaran.
Bagaimana Arsenal dapat membeli banyak pemain?
Arsenal mencatatkan kerugian sebesar 107,3 juta Paun pada akhir musim 2020/21 dan kerugian sebesar 45,5 juta Paun pada akhir musim 2021/22. Secara teori, The Gunner membutuhkan keuntungan sebesar 47,8 juta Paun agar dapat memenuhi peraturan, tetapi kenyataannya tidak semudah itu.
Musim 2020/21 masih termasuk dalam musim kompetisi yang terpengaruh kerugian COVID-19 (hanya tiga pertandingan kandang Arsenal di Emirates Stadium dihadiri penonton) dan seluruh kerugian akibat pandemi tidak digunakan dalam perhitungan di Liga Inggris dan UEFA. Selain itu, Arsenal dapat menghapus pengeluaran yang berkaitan dengan infrastruktur, akademi, dan tim sepak bola wanita dalam perhitungan FFP.
Posisi keuangan Arsenal masih relatif aman walau mencatatkan kerugian. Selain itu, belum ada data terbaru dari pendapatan yang diperoleh Arsenal akibat finis di peringkat kedua pada musim 2022/23 lalu. Arsenal juga akan memperoleh pendapatan dari kompetisi Liga Champions.
Pada musim lalu, kegagalan dalam babak 16 besar Liga Europa akan memberikan pendapatan sekitar 30 juta Euro. Keberhasilan kembali ke Liga Champions juga akan memberikan pendapatan dari sponsor dan kesepakatan komersial lainnya.
Arsenal memang mencatatkan pengeluaran yang signifikan dalam beberapa bursa transfer terakhir, tetapi tingkat pengeluaran gaji mereka tidak mendapatkan peningkatan serupa. The Gunners masih kalah dari segi pengeluaran gaji dibandingkan dengan Manchester City.
Berdasarkan data dari Capology, Arsenal memiliki tingkat pengeluaran gaji keenam tertinggi di Liga Inggris pada musim 2022/23. Tingkat pengeluaran itu setara dengan Aston Villa dan lebih rendah dari Chelsea serta Tottenham Hotspur – kedua klub itu gagal lolos ke kompetisi tingkat Eropa pada musim 2023/24.
Tingkat pengeluaran gaji yang relatif rendah membuat Arsenal masih aman dalam batas pengeluaran FFP bagi UEFA maupun Liga Inggris.