Bagaimana Nasib 7 Pemain Ini Jika Kariernya di Level Klub Dibalik

Mohamed Salah dan Cristiano Ronaldo
Mohamed Salah dan Cristiano Ronaldo / Matthew Ashton - AMA/Getty Images
Oleh Tenet
Tenet
facebooktwitterreddit

Karier pesepakbola bisa dikatakan sukses apabila mereka bermain dengan salah satu klub papan atas dunia. Tentunya mereka mencapai semua itu berkat kerja keras dan usaha sejak masih muda.

Tapi mari kita berandai-andai sejenak, bagaimana apabila kita memutar balik karier mereka dan mengambil jalan karier yang berbeda. Alih-alih menjadi bintang di tim saat ini, mereka memulai karier di klub mereka saat ini.


7. Cristiano Ronaldo

Cristiano Ronaldo
Cristiano Ronaldo / Jonathan Moscrop/Getty Images

Akademi Juventus memiliki pemain muda yang hebat, namanya Cristiano Ronaldo. Ronaldo mencetak 50 gol di 15 pertandingan untuk tim U16.

Hasilnya, pemain asal Portugal itu dihadiahi debut untuk bermain di skuat utama. Usianya yang masih 15 tahun 279 hari menajdikannya pemain termuda di Serie A.

Dan tidak menunggu lama baginya untuk menarik minat klub-klub Eropa sampai akhirnya Real Madrid jadi klub yang sukses mendatangkannya dengan nilai transfer 80 juta poundsterling.

Di Santiago Bernabeu, Ronaldo sukses mencatatkan 450 gol di semua kompetisi selama tujuh musim. Mungkin cukup bosan dengan kompetisi Spanyol yang monoton, Ronaldo memutuskan untuk pindah ke Manchester United dan bermain di Liga Inggris.

Meski sukses mendapatkan dua trofi Liga Inggris, tapi permainannya mulai menurun. United juga sudah tidak sanggup memenuhi gajinya yang mencapai 500 ribu poundsterling per pekan, Ronaldo akhirnya kembali ke tanah kelahirannya, Portugal dan bermain untuk Sporting CP.


6. Zlatan Ibrahimovic

Zlatan Ibrahimovic
Zlatan Ibrahimovic / MB Media/Getty Images

Zlatan Ibrahimovic meninggalkan Swedia untuk bermain di Italia di usia yang sangat muda. Zlatan cukup sukses bermain untuk AC Milan dan turut membantu klub tersebut kembali ke papan atas meski secara perlahan.

Tapi kariernya di Milan tidak lama karena secara mengejutkan Zlatan memilih untuk pindah ke LA Galaxy, suatu langkah yang cukup tidak dimengerti.

Tapi di sana pun kariernya tidak bertahan lama, Manchester United mendatangkannya semusim setelah dia bermain di MLS. Bersama United, Zlatan hanya bertahan dua tahun dan akhirnya dia dijual ke Paris Saint-Germain.

Zlatan melanglang buana dan bermain untuk AC Milan (lagi), Barcelona, Inter, Juventus, dan Ajax sampai akhirnya dia berhenti di tanah kelahirannya di Swedia untuk bermain dengan Malmo.


5. Mohamed Salah

Mohamed Salah
Mohamed Salah / Laurence Griffiths/Getty Images

Bermain dengan impresif di akademi sepakbola Mesir, Mohamed Salah mendapat tawaran untuk bergabung dengan akademi Liverpool. Namun kariernya di sana tidak semulus yang ia bayangkan. Hanya bertahan beberapa tahun, Salah akhirnya dilepas. Setelah itu dia bermain di Serie A dan bergabung dengan Roma, kemudian Fiorentina.

Bersama Fiorentina lah kariernya mulai kembali dilirik dan akhirnya meyakinkan Chelsea untuk membelinya dan mendatangkannya kembali ke Inggris.

Di Chelsea, kerja samanya dengan Romelu Lukaku dan Kevin De Bruyne menjadikan mereka trio yang paling menakutkan di Inggris. Salah bertahan selama 10 tahun di London dan memenangi trofi demi trofi di sana, sampai akhirnya dilepas oleh klub karena terlalu tua.

Basel pun merekrutnya tapi tak lama kemudian dia kembali ke Mesir dan begabung dengan Al Mokawloon sebagai pemain/manajer.


4. Gareth Bale

Gareth Bale
Gareth Bale / Denis Doyle/Getty Images


Oke, karena artikel ini adalah bagaimana kita "menukar" karier pesepakbola, tentunya Gareth Bale mengawali karier sepakbolanya di Real Madrid.

Bersama El Real, Gareth menjelma menjadi pemain terbaik di sana dan salah satu pemain terbaik di Spanyol. Kecepatannya jadi mimpi buruk bek lawan, performanya di Santiago Bernabeu menjadikannya pemain favorit suporter.

Tapi ternyata Bale merasakan homesick dan ingin pulang dekat dengan Wales, tujuannya adalah Tottenham Hotspur. Di sana dia membantu Spurs untuk lolos ke Liga Champions pertama kalinya dalam sejarah klub.

Kemudian Bale pindah ke Southampton. Sayangnya di Soton kariernya tidak semulus di Madrid dan Spurs, Bale kerap hanya jadi penghangat bangku cadangan sampai pensiun di sana.


3. Radamel Falcao

Radamel Falcao
Radamel Falcao / ANP Sport/Getty Images

Penggemar sepakbola Turki betul-betul terpukau dengan Radamel Falcao, yang membuat debut bersama Galatasaray di usianya yang baru 13 tahun! Maka tak heran klub kaya seperti Monaco kemudian menginginkan jasanya.

Tiga tahun di Monaco, Falcao menjadi incaran banyak klub Eropa dan akhirnya Chelsea lah yang beruntung mendapatkan jasanya. The Blues mendapatkannya dengan status pinjaman dengan opsi permanen. Falcao sebenarnya sukses di Chelsea tapi dia tidak bisa dipermanenkan karenanya Chelsea mendapat larangan transfer.

Karena itu dia pindah ke Manchester United, lagi-lagi dengan status pinjaman, United tidak bisa permanenkan kontraknya karena Falcao menandatangani kontrak barunya dengan Monaco. Tapi baru setahun kembali ke Monaco, Falcao sudah tersingkir karena adanya bintang baru, Kylian Mbappe.

Falcao pun pindah ke Spanyol dan bermain untuk Atletico Madrid. Bersama Atleti trofi demi trofi diraihnya, sayangnya kemudian dia mengalami cedera lutut yang parah dan membuatnya pindah ke Porto, River Plate serta Lanceros Boyaca, tapi cedera lutut membuat penampilannya tidak pernah maksimal seperti dulu lagi.


2. Luis Suarez

Luis Suarez
Luis Suarez / David Ramos/Getty Images


Barcelona dikenal dengan akademi La Masia mereka yang menghasilkan talenta-talenta berbakat, tak terkecuali penyerang Uruguay, Luis Suarez.

Meski memiliki masalah indisipliner tapi bakatnya membuatnya kerap dimainkan dan dia juga turut jadi salah satu pemain penting di Camp Nou.

Tapi setelah beberapa musim, Barca yang sudah tidak tahan dengan perilaku Suarez memutuskan untuk menjualnya ke Liverpool.

Di Anfield, Suarez berduet dengan Andy Carroll, duetnya dengan Carroll terbukti tokcer, Liverpool meraih tiga gelar liga.

Tiga musim di Anfield, Suarez merasa bosan dan memilih untuk bergabung dengan Ajax. Lagi-lagi di Ajax dia sukses meraih gelar Eredivisie. Merasa menginginkan tantangan lebih, Suarez pindah ke Groningen. Sayangnya Suarez tidak mampu memberikan gelar liga ke Groningen, merasa kecewa dia pun memutuskan kembali ke Uruguay dan bermain untuk Nacional.


1. Mats Hummels

Mats Hummels
Mats Hummels / DeFodi Images/Getty Images

Mats Hummels bisa dibilang pesepakbola plin-plan. Mengawali kariernya di Borussia Dortmund, Hummels sukses menjadi starter di Dortmund. Sampai akhirnya godaan datang dari rival Dortmund, Bayern Munchen.

Tergoda oleh Bayern, Hummels pun memutuskan untuk pindah ke kota Munchen. Sementara kepindahan Hummels jadi seperti blessing in disguise untuk Dortmund, dengan uang dari penjualan Hummels, Dortmund malah sukses dan merebut gelar Bundesliga dari tangan Bayern.

Akhirnya Hummels pun memaksa untuk "pulang" ke Dortmund dan permintaannya terkabul!

Tapi tujuh musim di sana, Hummels gagal mendapatkan gelar liga, sampai akhirnya Hummels pun pindah kembali ke... Bayern.

Sekali lagi, dewi fortuna sepertinya tidak menghampiri Hummels. Ketika pindah, dia tidak mendapatkan trofi liga dan justru malah RB Leipzig yang kali ini menguasai Bundesliga.


Artikel ini dipersembahkan oleh Tenet. Saksikan filmnya di bioskop kesayangan Anda, segera. Lihat trailernya di bawah ini