Balas Dendam demi Mo Salah, Dejan Lovren Akui Sengaja Sikut Ramos di Laga UEFA Nations League
Oleh Arief Hadi Purwono
Bek Zenit Saint Petersburg, Dejan Lovren akui pernah sengaja menyikut Sergio Ramos kala Timnas Kroasia bertemu dengan Spanyol di UEFA Nations League 2018. Lovren melakukannya untuk balas dendam atas pelanggaran yang dilakukan Ramos kepada Mohamed Salah.
Seperti diketahui Mo Salah cedera di final Liga Champions 2018 antara Liverpool kontra Real Madrid kala berebut bola dengan Ramos. Mo Salah cedera bahu dan tidak melanjutkan pertandingan yang berakhir 3-1 untuk kemenangan Madrid.
Kontroversi muncul selepas laga itu: ada yang menilai Ramos sengaja mencederai pemain terbaik Liverpool kala itu, ada juga yang menilainya itu tak disengaja. Lovren berpikir tindakkan Ramos itu sengaja ketika menahan lengan Mo Salah saat jatuh.
Tak ayal Lovren membalasnya kala Kroasia mengalahkan Spanyol dengan skor 3-2 di UEFA Nations League. "Saya menyikutnya dengan baik. Haha! 3-2! Silahkan dan berbicara sekarang, kawan. Kawan!" tutur Lovren kala itu via Instagram.
Mantan bek Southampton kemudian menerima larangan tampil di satu laga usai menyikut Ramos. Dua tahun berlalu dan Lovren yang baru pindah ke Zenit dari Liverpool mengakui sengaja menyikut kapten Real Madrid itu.
"Saya sengaja menyikut Ramos setelah melukai Salah? Ya, ini mungkin. Luka Modric mencoba mengurangi ketegangan antara saya dan Ramos, dan kami menghadapi Spanyol bersama dengan tim nasional Kroasia, dan saya sengaja menyikutnya dengan siku dan mengatakan kepadanya bahwa kami imbang sekarang," terang Lovren di Goal.
"Saya menghormati Ramos sebagai pemain dan apa yang dia lakukan untuk timnya. Dia telah memenangkan banyak gelar, tetapi di sisi lain, dia melakukan beberapa perilaku yang tidak saya sukai dan merugikan para pemain."
"Saya tidak mau bikin cerita besar, tapi menurut saya yang dilakukan Ramos itu disengaja untuk melukai teman saya, jadi sudah waktunya membayar atas apa yang telah dilakukannya."
"Kami bermain jauh lebih baik daripada Real Madrid sebelum Salah cedera di final Liga Champions. Keluarnya dia merupakan pukulan besar bagi kami, setelah dia tersingkir, mereka mulai mendominasi pertandingan," urai Lovren.