Barcelona Ajukan Tuntutan Kepada La Liga Terkait Batas Gaji Musim 2022/23
Oleh Dananjaya WP
FC Barcelona menghadapi krisis finansial yang memberi dampak signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Klub yang bermarkas di Camp Nou itu merasakan kerugian yang diperparah akibat pandemi COVID-19 yang membuat pengeluaran tinggi mereka mendapatkan sorotan. Barca aktif merekrut pemain dan memberi gaji tinggi dalam beberapa tahun terakhir.
Tingkat pengeluaran tersebut kemudian tidak dapat diiringi dengan tingkat pendapatan yang setara – terutama ketika pandemi COVID-19 membuat laga berlangsung tanpa penonton. Barca harus kehilangan Lionel Messi setelah gagal mendaftarkan kontraknya. Kesepakatan pemutusan kontrak dan pemotongan gaji juga membuat Blaugrana mendapat sorotan tinggi.
La Liga – sebagai pengelola kompetisi dua tingkat tertinggi di Spanyol – masih menerapkan peraturan keuangan mereka. Setiap klub memiliki batas pengeluaran yang ditetapkan untuk setiap musimnya. Barcelona menjadi salah satu klub yang merasakan kerugian akibat pengeluaran tinggi yang tidak dapat diiringi dengan pendapatan yang setara.
Dilansir dari The Athletic, manajemen Barcelona telah mengajukan tuntutan kepada La Liga terkait batas pengeluaran gaji mereka. Pihak Barca merasa dirugikan karena tidak menyepakati peminjaman dari lembaga keuangan CVC yang disepakati oleh sebagian besar klub di Spanyol (ditolak oleh Barcelona, Real Madrid, dan Athletic Bilbao).
Klub-klub yang menyepakati peminjaman dari CVC itu mendapatkan batas gaji dengan tingkat 15% lebih tinggi – walau mereka membayarnya dengan melepas sebagian pendapatan hak siar dalam jangka panjang. Barca merasa bahwa mereka tidak dapat bersaing dengan posisi yang imbang dibandingkan dengan klub-klub yang menerima pinjaman tersebut.
La Liga merasa bahwa Barcelona telah mengeluarkan seluruh uang yang diperoleh dari pendapatan mereka untuk rekrutmen dan gaji pemain. Apabila Barca mendapatkan peningkatan batas pengeluaran sebesar 15%, maka mereka akan dapat melakukan pegneluaran 115% lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan mereka – faktor yang dapat memberi dampak buruk dalam jangka panjang.
La Liga juga sudah mengubah peraturan mereka terkait upaya memperoleh dana dari penjualan aset. Perubahan peraturan ini dilakukan sebagai respon dari langkah Barcelona untuk menggunakan ‘tuas ekonomi’ dengan menjual aset dan pendapatan hak siar mereka dalam jangka panjang untuk memperoleh pendapatan yang dapat digunakan dalam jangka pendek.