Joan Laporta Sebut Barcelona Tak Sesali Keputusan Bertahan di European Super League

FC Barcelona
FC Barcelona / Quality Sport Images/Getty Images
facebooktwitterreddit

Pada pertengahan April lalu, dunia sepakbola dibuat gempar dengan keputusan 12 klub papan atas Eropa yang berniat mengundurkan dari kompetisi yang diprakarsai UEFA, yakni Liga Champions dan Liga Europa, mereka kemudian berencana membentuk kompetisi anyar.

European Super League ternyata mendapatkan sambutan negatif, ada banyak gelombang protes yang terjadi, terlebih kompetisi ini juga tidak mendapatkan restu bahkan dikecam oleh UEFA dan FIFA.

Enam klub asal Inggris yakni Chelsea, Man UnitedMan CityLiverpool, Arsenal dan Tottenham Hotspur memilih mundur. Langkah mereka kemudian diikuti Inter Milan, Atletico Madrid dan terakhir AC Milan.

Tiga klub lainnya, yakni Real Madrid, Barcelona dan Juventus masih bertahan dan menolak untuk mundur. Presiden Barca, Joan Laporta kini menyatakan bahwa klubnya sama sekali tak memiliki niat untuk meminta maaf soal ESL dan tak menyesali keputusan mengikuti proyek yang dianggap ilegal ini.

"Kami melakukan pembicaraan dengan klub-klub yang terlibat dan semua menyukai proposal yang diajukan, namun kita juga masih memerlukan mereka untuk menerima bahwa anggota kami setuju untuk mengikuti majelis berikutnya," ujar Laporta dilansir Goal.

"Secara logis, Anda harus melakukan pemilihan sebelum 30 Juni, tetapi format tersebut sudah tidak berlaku lagi, walau demikian, saya yakin proyek ini (ESL) masih berjalan," tambah dia.

"Kami masih mencoba untuk melakukan dialog dengan UEFA dan takkan menyampaikan permohonan maaf karena mencoba untuk membentuk sebuah kompetisi baru. Barcelona juga tidak akan meminta maaf pada UEFA karena ingin menentukan nasib kami sendiri. Setidaknya selama saya masih jadi presiden klub," urainya.

UEFA selaku Federasi Sepakbola Eropa memang sudah berencana untuk memberikan sanksi tegas pada klub-klub yang belum mundur dari European Super League, beredar kabar bahwa mereka takkan diizinkan untuk berlaga di Liga Champions 2021/22, namun sejauh ini belum ada sanksi yang ditetapkan.