Barcelona Kembali Dorong Kompetisi Liga Super Eropa
Oleh Dananjaya WP
Rencana klub-klub besar Eropa untuk mendirikan kompetisi terpisah dari Liga Champions menghebohkan dunia sepak bola pada 2021. Kompetisi dengan nama Liga Super Eropa (ESL) mengundang kecaman dari berbagai klub, pengamat, hingga komunitas suporter di seluruh dunia.
Rencana ini pada akhirnya tidak menjadi realita. Kini hanya tiga klub yang tidak menarik diri dari rencana tersebut. FC Barcelona, Real Madrid, dan Juventus menjadi tiga klub tersisa dari wacana yang dipandang akan mempertahankan golongan elite dalam sepak bola dan menutup peluang bagi pendatang baru ke papan atas.
Presiden Barcelona, Joan Laporta, kembali menyatakan dukungannya terhadap rencana ini. Laporta menegaskan bahwa kehadiran Liga Super Eropa dapat menjadi penyelamat dunia sepak bola yang menurutnya kini dikuasai oleh kehadiran klub-klub yang mendapat investasi dari negara kaya seperti Manchester City dan PSG.
“Situasi finansial di berbagai klub sepak bola, yang harus kita ingat sebagai penanggung risiko finansial dan pengeluaran, sangat mengkhawatirkan. Kami harus menggunakan ‘tuas’ finansial untuk menjaga masa depan klub ini. Ini menjadi alasan mengapa kami mendukung kreasi Liga Super Eropa sejak awal.”
“Kami yakin bahwa ini menjadi solusi yang dibutuhkan sepak bola, terutama sepak bola di Uni Eropa, yang sayangnya sedang berada dalam kondisi tidak ideal, akibat penurunan tren dalam penonton televisi, kehadiran penonton. Kesulitan finansial Barca dalam beberapa tahun terakhir juga ditingkatkan akibat ‘doping’ finansial di beberapa klub,” ucap Joan Laporta dalam pernyataan di rapat umum anggota Barcelona.
Laporta mengatakan bahwa direksi yang dipimpin Josep Maria Bartomeu melakukan kesalahan dengan berusaha untuk bersaing dengan klub-klub besar yang mendapatkan investasi dari negara-negara kaya.
Dalam pernyataannya, Laporta tidak mengungkapkan fakta bahwa Barcelona (dan Real Madrid) pernah mendapatkan sanksi dari pengadilan Uni Eropa pada 2016 pernah menerima bantuan dari Spanyol sehingga mereka mendapatkan kewajiban membayar pajak yang lebih rendah dibandingkan apa yang seharusnya dibayarkan kepada negara tersebut.