Barcelona Kirim Hasil Investigasi Terhadap Manajemen Buruk Era Bartomeu
Oleh Dananjaya WP
Barcelona dengan direksi yang dipimpin oleh Joan Laporta sebagai Presiden terus berusaha memperbaiki kondisi klub. Laporta dan direksinya sudah beberapa kali menyatakan kondisi klub yang mengalami krisis pada 2021 hingga kini. Laporta datang setelah terpilih sebagai pengganti dari Josep Maria Bartomeu.
Beberapa hasil pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan jasa auditor eksternal. Terdapat utang senilai 1,173 miliar Euro, kerugian 481 juta Euro, dan beban gaji yang melebihi batas sebesar 40% dibandingkan dengan klub-klub elit di Eropa.
Keadaan ini memberi kesulitan signifikan untuk memperpanjang kontrak – yang membuat Lionel Messi hengkang – dan membuat pemain-pemain harus menyepakati pemotongan gaji untuk memenuhi peraturan La Liga.
Hasil pemeriksaan lanjutan dilakukan untuk menemukan bukti dari manajemen buruk yang terjadi dalam masa kepemimpinan Josep Maria Bartomeu. Berdasarkan pernyataan resmi klub, hasil pemeriksaan tersebut sudah dikirim kepada Kejaksaan Spanyol. Laporta selaku Presiden mengonfirmasi bahwa direksi yang dipimpin oleh Bartomeu dapat dituntut terkait pelanggaran hukum.
Tuntutan ini berkaitan dengan penyalahgunaan dana klub dan kekeliruan dalam pembukan (proses akuntansi). Salah satu aspek yang disorot adalah pembayaran yang tidak sesuai prosedur kepada jurnalis dan pengacara, serta membuat proyek dengan komisi lebih dari 30% (ketika standard industri berada pada nilai 5%).
Aspek lain yang disorot adalah dugaan upaya untuk meningkatkan kekayaan secara pribadi, dan pembayaran kepada pihak ketiga dengan pecahan uang kecil untuk menghindari pemeriksaan. Selain itu, pengeluaran gaji yang diperkirakan 40% lebih tinggi dibandingkan dengan klub-klub besar Eropa juga disorot sebagai salah satu kontributor terhadap krisis finansial.
Direksi pimpinan Bartomeu juga disebut tidak melakukan investasi terhadap fasilitas klub dalam periode tujuh tahun kepemimpinannya.