Berita Chelsea: Siapakah yang Paling Layak Menggantikan Graham Potter Sebagai Pelatih Chelsea?
Oleh Nanda Febriana
Rentetan hasil tidak memuaskan terus diraih Chelsea di bawah kepelatihan Graham Potter. Padahal, pemilik baru Todd Boehly sudah mengucurkan banyak dana untuk membeli pemain baru sepanjang Januari 2023 lalu. Namun, nyaris tidak ada peningkatan signifikan dari hasil maupun performa Thiago Silva dkk di atas lapangan.
Posisi Graham Potter sebagai pelatih Chelsea pun bisa dianggap semakin rawan. Meskipun hingga kini direksi klub belum mengubah keputusan untuk terus memberi dukungan kepada pria Inggris tersebut, hasil yang tidak memuaskan mau tidak mau menimbulkan reaksi negatif, terutama dari kalangan para suporter.
Di luar sana ada beberapa nama yang mulai digaungkan para suporter untuk menjadi kandidat pengganti Potter seandainya Chelsea memilih untuk memecatnya dalam waktu dekat ataupun pada musim panas nanti.
Lantas, siapa yang kira-kira bakal menjadi suksesor Graham Potter seandainya Chelsea memecatnya nanti?
5 Nama yang Layak Menggantikan Graham Potter Sebagai Pelatih Chelsea
1. Luis Enrique
Setelah tim nasional Spanyol hanya berhasil melangkah sejauh 16 besar di Piala Dunia 2022, Luis Enrique memilih mundur dari jabatannya sebagai pelatih tim Matador. Hingga kini, dia masih belum menerima tawaran untuk melatih lagi.
Meskipun perjalanannya bersama timnas Spanyol terbilang tidak mengkilap, Enrique memiliki pencapaian yang bagus sebagai pelatih di level klub. Tentu saja, keberhasilan Barcelona pada musim 2014/15 dengan menyapu gelar La Liga, Liga Champions, dan Copa del Rey, plus dua gelar La Liga lainnya di dua musim beruntun berikutnya, sudah cukup untuk menilai kapasitasnya sebagai pelatih andal.
2. Hansi Flick
Satu lagi pemangku jabatan di kursi tim nasional masuk dalam daftar pengganti Graham Potter sebagai pengganti Chelsea. Hansi Flick saat ini masih menjabat sebagai pelatih tim nasional Jerman kendati menerima kritikan keras dari suporter setelah Kai Havertz dkk tampil luar biasa buruk di Piala Dunia 2022 dengan tersisih dari fase grup.
Namun, pencapaian Flick di level klub bersama Bayern Munchen tak bisa diabaikan. Ia berhasil membawa Bayern meraih trofi Liga Champions pada 2019/20 dan menyandingkannya dengan gelar Bundesliga dan DFB Pokal yang menjadikan trebel kedua Bayern sepanjang sejarah klub tersebut.
Badai kritikan yang diterimanya sebagai pelatih timnas Jerman dan pencapaian tim tersebut, seharusnya bisa dilihat sebagai peluang oleh Chelsea untuk merekrutnya sebagai pelatih baru di musim depan.
3. Jose Mourinho
Namanya menjadi salah satu yang paling sering dibicarakan oleh pendukung Chelsea dalam beberapa waktu terakhir. Jose Mourinho yang kini menjabat sebagai pelatih klub Serie A, AS Roma, memiliki sejarah yang luar biasa bersama Chelsea.
Ia adalah satu-satunya pelatih yang bisa mempersembahkan tiga gelar liga untuk The Blues di era Roman Abramovich yang penuh sensasi, sekaligus dengan masa kerja terlama yang terbagi dalam dua periode (2004-2007 dan 2013-2015) di era tersebut.
Hubungannya dengan suporter Chelsea agak memburuk setelah ia sempat melatih Manchester United dan Totenham Hotspur, tetapi saat ini ia juga diharapkan kembali pulang ke Stamford Bridge yang berjarak hanya 200 meter dari kediamannya di London.
4. Diego Simeone
Hanya Atletico Madrid yang secara konsisten dan nyata bisa mengusik dominasi Real Madrid dan Barcelona di La Liga saat mereka meraih trofi kompetisi ini pada 2013/14 dan 2020/21. Dua trofi tersebut diraih di era kepelatihan Diego Simeone yang sudah berjalan selama 12 tahun di Atletico.
Meskipun baru mampu membawa Atletico Madrid dua kali menjadi finalis Liga Champions, pencapaian Simeone di klub ini tidak bisa dipandang sebelah mata karena hal tersebut. Simeone mungkin membutuhkan sebuah klub yang jauh lebih berdaya dalam banyak hal untuk bisa mencapai tingkatan juara Liga Champions. Chelsea di era Todd Boehly bisa menjadi salah satu di antara klub yang bisa mewujudkan hal tersebut.
5. Thomas Tuchel
Mungkinkah Todd Boehly kembali merekrut Thomas Tuchel yang ia pecat di awal musim ini? Tidak ada yang tidak mungkin, meskipun peluangnya sangat kecil.
Pemecatan Tuchel sejatinya dipengaruhi banyak hal substansial, termasuk pergantian tampuk kepemilikan klub London Barat tersebut dari Roman Abramovich ke Todd Boehly pada musim panas 2022. Nama terakhir merasa bahwa ia harus menanamkan identitas baru dalam klub, termasuk dengan mengganti banyak pegawai dalam berbagai departemen.
Tuchel, sebagai pelatih peninggalan Roman, tentu menjadi sasaran paling empuk dan hasil tidak memuaskan selama enam bulan terakhir kepelatihannya jelas tidak membantu dirinya mengamankan posisinya di kursi pelatih The Blues.
Sementara keputusan memecat Tuchel bisa dibilang tidak salah, menunjuk pelatih pengganti yang kalibernya masih belum terbukti (Graham Potter) adalah kesalahan paling nyata yang dilakukan Boehly sejauh ini.