Berita Juventus: Apa Dampak Kegagalan Finis di Posisi 4 Besar Liga Italia?
Oleh Dananjaya WP
Juventus dipastikan mengakhiri kompetisi Liga Italia 2022/23 di luar posisi empat besar. Klub yang bermarkas di Allianz Stadium itu kembali mendapatkan penalti pengurangan poin – kali ini dengan jumlah sepuluh (10) poin – yang membuat mereka keluar dari posisi empat besar. Sanksi itu diberikan setelah pihak klub mengajukan banding dari sanksi pengurangan poin yang sebelumnya diberikan FIGC (Asosiasi Sepak Bola Italia).
La Vecchia Signora menunjukkan performa yang konsisten (sebelum kembali mendapat sanksi). Tetapi mendapatkan sanksi untuk kedua kalinya membuat kondisi di dalam ruang ganti Juve menurun. Kekalahan 1-4 dari Empoli membuat skuad asuhan Massimiliano Allegri itu sudah dipastikan gagal kembali ke posisi empat besar – setelah mendapat kekalahan 0-1 dari AC Milan di Allianz Stadium.
Gagal kembali ke posisi empat besar – dan absen dalam fase grup Liga Champions – berpotensi memberikan kerugian yang signifikan di dalam maupun luar lapangan bagi Juventus.
Dampak gagal finis di posisi 4 besar Liga Italia bagi Juventus
Apa dampak kegagalan finis di posisi 4 besar Liga Italia bagi Juventus?
Juventus akan mendapatkan kerugian yang signifikan setelah absen dalam fase grup Liga Champions 2023/24. Salah satu kerugian utama yang akan dirasakan adalah dari segi pendapatan hak siar. Klub-klub yang berpartisipasi dalam Liga Europa, Liga Konferensi Eropa, atau tidak mengikuti kompetisi kontinental, akan memeproleh pendapatan yang lebih rendah dibandingkan klub yang tampil dalam Liga Champions.
Gazzetta dello Sport memperkirakan Juventus akan mendapatkan kerugian sebesar 50 juta Euro dari segi pendapatan yang terjamin terkait partisipasi Liga Champions. Pendapatan yang diperoleh dapat meningkat bagi klub yang meraih kemenangan, mendapat hasil imbang, hingga lolos ke babak penyisihan.
Berdasarkan data keuangan Liga Champions dari UEFA (Asosiasi Sepak Bola Eropa) pada musim 2021/22, total hadiah untuk kompetisi tersebut adlaah 3,5 miliar Euro. Uang hadiah itu dibagikan kepada seluruh peserta berdasarkan pencapaian dan juga tingkat pendapatan dari hak siar TV domestik dari negara peserta klub yang bersangkutan.
Apa dampak absen di Liga Champions bagi pemain-pemain Juventus?
Umumnya, gaji dari pemain-pemain yang ada di sebuah klub akan dipotong apabila gagal masuk ke Liga Champions. Penurunan pendapatan dari sebuah klub menjadi alasan dari pemotongan gaji tersebut. Nilai dari gaji yang dikurangi bergantung dengan kesepakatan antara pemain dan klub yang bersangkutan.
Juventus juga tidak lepas dari keadaan ini. Mengingat pendapatan dari hak siar dan sponsor mereka akan berkurang, pemain-pemain yang ada di dalam skuad juga berpeluang besar mendapatkan pengurangan gaji.
Keadaan ini juga dapat diiringi dengan keputusan untuk tidak memperpanjang kontrak atau memasukkan beberapa pemain ke dalam daftar jual. Perombakan ulang skuad dapat terjadi, mengingat adanya beberapa pemain yang dapat menyatakan keinginan untuk hengkang ke klub yang berpartisipasi dalam Liga Champions.
Siapa pemain yang dapat meninggalkan Juventus musim depan?
Juventus berpeluang besar kehilangan pemain-pemain yang sudah memasuki akhir kontrak mereka. Angel Di Maria dan Adrien Rabiot akan hengkang. Leandro Paredes akan kembali ke PSG. Sementara pemain-pemain seperti Dusan Vlahovic dan Federico Chiesa disebut masuk dalam daftar jual – kedua pemain itu diklaim tidak masuk dalam rencana Massimiliano Allegri.
La Vecchia Signora juga disebut dapat mempertimbangkan tawaran yang masuk untuk Wojciech Szczesny, Moise Kean, hingga Daniele Rugani.
Apabila dipertahankan sebagai pelatih utama, Allegri diklaim sudah menyatakan niat untuk bekerja sama dengan pemain-pemain yang lebih muda. Kehadiran sosok seperti Manuel Locatelli, Nicolo Fagioli, Federico Gatti, hingga Samuel Iling-Junior dapat dimanfaatkan oleh Allegri.
Sementara itu, Juventus juga akan berusaha mencari klub yang berminat untuk Denis Zakaria, Dejan Kulusevski, dan Arthur. Ketiga pemain itu dipinjamkan ke tiga klub yang berbeda di Liga Inggris (Chelsea, Tottenham Hotspur, dan Liverpool).
Bagaimana dengan nasib Massimiliano Allegri sebagai pelatih Juventus?
Juventus memang menunjukkan performa yang konsisten setelah mendapat penalti 15 poin. Tetapi kegagalan di Liga Europa dan penurunan performa setelah penalti 10 poin yang diberikan membuat masa depan Massimiliano Allegri sebagai pelatih utama mendapat sorotan.
Laporan dari 90min menyatakan bahwa kesabaran John Elkann – CEO Exor (pemilik Juventus) – sudah menurun. Tetapi saat ini belum terdapat informasi yang signifikan mengenai sosok pelatih yang diincar untuk menggantikan Allegri. Allegri juga disebut dapat memperoleh peran sebagai Direktur Sepak Bola – sebagai upaya untuk membnagun ulang skuad yang dapat bersaing di Liga Italia dalam jangka panjang.