Berita MU: Apa Kerugian Jika Manchester United Absen di Liga Champions?
Oleh Dananjaya WP
Manchester United menjalani perkembangan yang signifikan sepanjang musim 2022/23. Klub yang bermarkas di Old Trafford itu merasakan dampak positif berkat kedatangan Erik ten Hag sebagai manajer baru. MU berhasil meraih gelar juara Piala Liga, mencapai babak final Piala FA dan perempat final Liga Europa.
Marcus Rashford dan rekan-rekannya juga berhasil naik ke posisi empat besar Liga Inggris. Selama beberapa pekan, keberadaan mereka di posisi tersebut cukup aman. Tetapi beberapa hasil yang mengecewakan memberikan ancaman yang cukup nyata bagi Setan Merah untuk keluar dari posisi empat besar.
Keluar dari posisi empat besar dapat memberikan dampak yang signifikan bagi Manchester United. Kegagalan berpartisipasi dalam kompetisi Liga Champions untuk dua musim secara beruntun dipandang dapat memberikan dampak negatif di dalam maupun luar lapangan.
Apa kerugian jika Manchester United absen di Liga Champions?
Apa Kerugian Manchester United bila absen di Liga Champions?
Manchester United tengah menjalani satu musim tanpa mengikuti kompetisi Liga Champions. MU finis di peringkat keenam Liga Inggris. Posisi itu membuat mereka hanya dapat mengikuti fase grup kompetisi Liga Europa pada musim berikutnya (musim 2022/23).
Berdasarkan informasi dari laporan keuangan yang dipublikasikan manajemen MU pada Desember 2022, pihak klub saat ini memiliki utang mendekati 1 miliar Paun. Keluarga Glazer selaku pemilik klub tidak memiliki niat untuk memberikan investasi kepada pihak klub. Metode akuisisi yang mereka gunakan pada 2005 membuat pihak Manchester United menanggung biaya yang mencapai 1,5 miliar – mulai dari utang bersih, bunga, dan berbagai pengeluaran lainnya.
Sejak saat itu, MU harus menghadapi berbagai lawan dengan pembiayaan yang lebih kuat dari pemilik mereka, mulai dari Chelsea, Man City, hingga Newcastle United. Walau ketiga klub itu tidak langsung berpartisipasi dalam Liga Champions, mereka mendapat bantuan dari pemilik yang tidak segan memberikan investasi di dalam maupun luar lapangan.
Berapa banyak pendapatan yang diperoleh Manchester United dari Liga Champions?
Gambaran mengenai pendapatan yang dapat diperoleh sebuah klub dapat dari Liga Champions dapat dilihat dari laporan keuangan UEFA (Asosiasi Sepak Bola Eropa) pada musim 2021/22 – mengingat mereka belum merilis laporan keuangan untuk musim 2022/23.
Pendapatan senilai 3,5 miliar Euro dibagikan kepada seluruh klub anggota UEFA berdasarkan berbagai kriteria. Peserta Liga Champions mendapatkan hadiah total 2 miliar Euro. Peserta yang masuk ke fase grup mendapatkan 25% dari total hadiah tersebut. Pembagian sebesar 30% dibagikan berdasarkan rekor klub dalam sepuluh tahun partisipasi mereka di kompetisi Eropa.
Pendapatan senilai 15% dibagikan berdasarkan pasar hak siar TV domestik dari masing-masing negara peserta. Sementara sisa 30% dibagikan berdasrkan laju sebuah peserta dalam kompetisi yang mereka ikuti.
Sebuah klub yang lolos ke fase grup Liga Champions akan memperoleh pendapatan senilai 15,6 juta Euro. Mulai dari fase grup, klub yang bersangkutan akan memperoleh 2,8 juta Euro apabila menang, dan 930 ribu Euro apabila mendapat hasil imbang.
Apa pengaruh absen dari Liga Champions terhadap keuangan Manchester United?
Kehilangan potensi untuk memperoleh pendapatan yang lebih tinggi tentu dapat dicatat sebagai kerugian oleh sebuah klub. Manchester United memang mengikuti Liga Europa pada musim 2022/23. Tetapi pendapatan yang diperoleh dalam partisipasi di Liga Europa lebih rendah dibandingkan Liga Champions.
Manchester United memperoleh pendapatan hak siar 58,8 juta Paun dalam tiga bulan pada periode keuangan yang berakhir pada Desember 2022. Jumlah itu lebih rendah 27,6 juta Paun dalam periode yang sama pada Desember 2021. Pendapatan hak siar dari Liga Europa memang lebih rendah dibandingkan dengan Liga Champions.
Selain itu, pemain-pemain yang ada di dalam skuad juga merasakan kerugian. Secara umum, pemain di sebuah klub akan memperoleh gaji yang lebih tinggi apabila klub yang mereka bela lolos ke Liga Champions.
Apakah ada pengaruh terhadap anggaran transfer pemain Manchester United?
Tentu. Berdasarkan informasi dari The Athletic dan beberapa media lainnya, Manchester United memiliki anggaran transfer pemain sebesar 100 juta Paun untuk bursa transfer musim panas yang akan datang. Jumlah itu dapat meningkat sesuai dengan penjualan pemain yang mereka lakukan.
Tetapi peningkatan jumlah tersebut juga tidak akan mencapai harapan andai mereka gagal lolos ke fase grup Liga Champions. Peraturan FFP (peraturan finansial UEFA) akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap anggaran tersebut.
Peraturan yang berlaku menyatakan bahwa pengeluaran yang dapat dilakukan bergantung dengan pendapatan yang diperoleh. Apabila MU memperoleh pendapatan yang lebih rendah (apabila tampil dalam Liga Europa) maka pengeluaran yang dapat mereka lakukan untuk transfer pemain juga akan berkurang.
Contoh dari kerugian ini adalah ketika mereka memutuskan untuk mendatangkan Wout Weghorst – dengan status pinjaman – setelah menyepakati pemutusan kontrak Cristiano Ronaldo. Transfer dengan nilai yang relatif rendah berpeluang terjadi apabila MU kembali absen dari Liga Champions.
Apabila Manchester United gagal lolos ke Liga Champions untuk dua musim secara beruntun, mereka juga akan memperoleh pendapatan yang lebih rendah dari Adidas. Pendapatan dari Adidas itu juga akan berkurang dengan nilai sekitar 30%.