Berita MU: Proses Negosiasi Perpanjangan Kontrak Erik ten Hag Dimulai
- Manchester United berencana untuk memperpanjang kontrak Erik ten Hag.
- Pelatih asal Belanda itu memberikan gelar juara Piala Liga dalam 18 bulan pertamanya di Old Trafford.
- Ten Hag masih mendapat dukungan walau inkonsistensi dan permasalahan di luar lapangan masih dihadapiu oleh tim dan klub secara keseluruhan.
Oleh Dananjaya WP
Manchester United memiliki rencana untuk memulai proses negosiasi perpanjangan kontrak dengan Erik ten Hag, berdasarkan informasi yang diperoleh 90min.
Ten Hag datang sebagai manajer baru MU pada musim panas 2022. Pada musim pertamanya, Man United finis di peringkat ketiga Liga Inggris 2022/23 dan meraih gelar juara Piala Liga. Tetapi musim 2023/24 dimulai dengan kesulitan yang tinggi. Tim itu mendapatkan empat kekalahan dan permasalahan di luar lapangan.
Dua kemenangan beruntun – atas Burnley dan Crystal Palace – memberi angin segar kepada klub yang bermarkas di Old Trafford tersebut. Pelatih asal Belanda itu masih memiliki kontrak hingga 2025 dengan opsi perpanjangan untuk satu tahun berikutnya.
Baca Juga
Walau demikian, manajemen Manchester United memang memiliki rencana untuk memulai proses negosiasi perpanjangan kontrak dalam waktu dekat. Periode kontrak 18 bulan menjadi tahap evaluasi awal. Manajemen klub diyakini sudah memulai proses kontak awal dengan perwakilan Erik ten Hag.
Richard Arnold selaku CEO mendapatkan wewenang untuk menjalani proses tersebut – dan berbagai proses negosiasi kontrak lainnya – seperti apa yang terjadi dalam perpanjangan kontrak Marcus Rashford.
Arnold dan John Murtough (Direktur Sepak Bola) memiliki pandangan positif terhadap kinerja dari ten Hag dan tetap memberikan dukungan kepadanya – walau terdapat berbagai faktor yang membuat sang pelatih mendapat sorotan negatif.
Ten Hag diyakini masih menjadi sosok yang tepat untuk mengembalikan Manchester United ke tingkat yang konsisten di papan atas Liga Inggris. Ten Hag juga mendapatkan dukungan untuk membangun klub dari segi standar profesionalisme yang lebih tinggi dari para pemain yang ada di tingkat akademi hingga senior, seperti apa yang terjadi terkait Cristiano Ronaldo dan Jadon Sancho dalam satu tahun terakhir.