Cagliari 1-3 Inter Milan: Hasil Laga dan Rating Pemain - Serie A 2021/22
Oleh Arief Hadi Purwono
Inter Milan mengalahkan Cagliari dengan skor 3-1 di pekan 37 Serie A di Sardegna Arena, Senin (16/05) dini hari WIB. Dengan hasil itu perebutan Scudetto melawan AC Milan akan ditentukan di pekan terakhir (38) Serie A.
Inter Milan memainkan laga ini setelah AC Milan menang 2-0 atas Atalanta. Il Nerazzurri turun dengan taktik 3-5-2 dengan mengandalkan Lautaro Martinez dan Edin Dzeko di depan. Cagliari juga turun dengan taktik yang sama.
Cagliari coba menekan tapi kualitas Inter jadi pembeda dalam mengontrol pertandingan. Hasilnya di menit 25 gol tercipta. Berawal dari umpan silang yang diberikan Ivan Perisic, bola disambut Matteo Darmian yang maju dan mencetak gol dari tandukkan kepala. 1-0 Inter unggul.
Skor tersebut bertahan hingga turun minum. Cagliari praktis tak menciptakan banyak peluang berbahaya yang mengancam gawang Inter yang dijaga Samir Handanovic.
Di babak kedua start Inter lebih cepat. Pada menit 51 Martinez menorehkan gol ke-20 musim ini kala menyambut umpan lambung Nicolo Barella. Martinez melalui Giorgio Altare dan melepaskan tendangan yang berbuah gol. 2-0 Inter menjauh.
Cagliari tak menyerah begitu saja. Perjuangan mereka untuk menjauh dari zona degradasi berbuah manis dengan gol di menit 52. Charalampos Lykogiannis melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti yang tidak dapat dibendung Handanovic. 1-2 Cagliari memperkecil kedudukan.
Inter "membunuh" laga dengan gol ketiga di menit 83. Dari serangan balik cepat Roberto Gagliardini mengontrol bola dengan baik, mengirim assist terukur yang tidak disiakan oleh Martinez. 3-1 Inter menjauh dan Martinez mencetak gol ke-21.
Tidak ada lagi gol yang tercipta sampai laga berakhir. Inter menang 3-1 atas Cagliari dan perebutan Scudetto masih bertahan hingga giornata pamungkas.
1. Kiper dan Lini Belakang
Samir Handanovic (6/10): Tak berkutik ketika Lykogiannis mencetak gol dengan tendangan roketnya, tapi secara menyeluruh juga tak dapat banyak ancaman.
Milan Skriniar (6/10): Mencetak gol tapi dianulir. Terlepas dari itu performa Skriniar relatif biasa saja, tidak terlalu buruk dan juga tidak terlalu bagus.
Stefan De Vrij (6/10): Melakoni duel perebutan bola dan kontak fisik kuat melawan Leonardo Pavoletti, mengimbangi kecepatan Keita Balde.
Alessandro Bastoni (6/10): Bermain baik, disiplin, dan solid meski baru sembuh dari cedera. Bastoni digantikan Danilo D'Ambrosio di menit 70.
2. Lini Tengah
Matteo Darmian (7/10): Sering naik membantu serangan dan berbuah manis dengan gol pertama Inter. Darmian juga bertahan dengan baik di sisi kanan permainan.
Nicolo Barella (6/10): Memberi assist untuk gol Martinez, tapi performanya relatif biasa saja dalam menjaga kekuatan di lini tengah Inter melawan mantan klubnya.
Marcelo Brozovic (7/10): Melapis lini belakang dan tengah dengan baik hingga Cagliari menyerang dari sisi sayap. Brozovic juga piawai melakukan transisi bermain dari lini tengah.
Hakan Calhanoglu (7/10): Momok pertahanan Cagliari dengan visi bermain serta operan bolanya yang akurat.
Ivan Perisic (7/10): Konsisten menjaga permainan usai mencetak dua gol kemenangan di final Coppa Italia. Kali ini Perisic memberi assist untuk gol Darmian dan menjaga kekuatan Inter di sisi kiri permainan.
3. Lini Depan
Edin Dzeko (5/10): Lebih banyak membantu tim bertahan ketimbang bermain ofensif, padahal Dzeko penyerang dan seharusnya jadi momok pertahanan lawan.
Lautaro Martinez (9/10): Mencetak gol ke-20 dan 21 dengan dua golnya ke gawang Cagliari. Martinez menjaga kans Scudetto Inter dan memperlihatkan efisiensinya mencetak gol.
4. Pemain Pengganti
Roberto Gagliardini (7/10): Masuk bermain, memberikan assist untuk gol Martinez, dan menambah kekuatan di lini tengah permainan.
Denzel Dumfries (6/10): Ada satu peluangnya mengenai mistar gawang dan seperti halnya Darmian, Dumfries juga rajin melakukan overlap.
Danilo D’Ambrosio (6/10): Bertahan dengan baik dan membuat Cagliari semakin sulit menembus pertahanan Inter.
Joaquin Correa (6/10): Memberikan enerji bermain di lini depan dengan kelincahannya bergerak.
Alexis Sanchez (-): Telat bermain dan kontribusinya sulit dinilai.