Berpartisipasi di Super League, Jamie Carragher Anggap Liverpool sebagai Pengkhianat
Oleh Kemas Trimukti
Pada hari Minggu (18/4) waktu setempat, dunia sepakbola dibuat terkejut usai adanya pernyataan resmi apabila ada 12 tim besar Eropa dari berbagai Liga akan ikut berpartisipasi dalam kompetisi Super League, turnamen yang bukan di bawah naungan, UEFA selaku Federasi Sepakbola Eropa.
Seperti diketahui, Liga Inggris diwaliki oleh Manchester City, Manchester United, Arsenal, Tottenham Hotspur, Liverpool, dan Chelsea, lalu La Liga ada Barcelona, Atletico Madrid, dan Real Madrid, sementara AC Milan, Inter dan Juventus yang akan mewakili Serie A.
Mendengar beberapa nama tersebut akan keluar dari UEFA, membuat respon negatif datang bertubi-tubi menghampiri terutama dari para supporter klub masing-masing yang beranggapan kompetisi itu, dibuat hanya karena ingin mendapatkan keuntungan besar semata saja.
Bahkan setelah legenda Manchester United, Gary Neville yang mengecam semua tim di dalam Super League, Jamie Carragher juga ikut buka suara dengan beranggapan jika klubnya, Liverpool telah melakukan pengkhianatan kepada seluruh penggemarnya.
"Saya mendengar jika Liverpool di tahun ini, sangat merindukan supporternya. Namun, suara Kop (panggilan supporter Liverpool) hanya mau didengar saat berada di posisi paling aman saja," ujar Carragher dari Goal.
"Karena, semakin banyak saya membaca tentang proposal Super League, pihak Liverpool semakin senang melihat stadion kosong karena yang mereka lakukan, membuat supporter berpotensi melakukan pemogokan massal (ke stadion)," tutupnya.
Kabarnya, pihak UEFA kini akan melakukan tindakan keras apabila ke-12 tim tersebut tetap ingin berpatisipasi di Super League dengan melarang seluruh pemain tampil dalam kompetisi domestik, kontinental maupun internasional.