Christophe Galtier Akui PSG Masih Dapat Tingkatkan Performa Walau Menang vs Juventus

Christophe Galtier akui PSG lakukan kesalahan walau menang vs Juventus
Christophe Galtier akui PSG lakukan kesalahan walau menang vs Juventus / ALAIN JOCARD/GettyImages
facebooktwitterreddit

PSG meraih kemenangan krusial dalam pertandingan pembuka fase grup Liga Champions. Laga kontra Juventus di Parc des Princes pada Rabu (7/9) dini hari WIB dimenangkan tim tuan rumah dengan skor 2-1. Sepasang gol dari Kylian Mbappe pada babak pertama hanya dapat dibalas Weston McKennie pada babak berikutnya.

Tim tuan rumah tampil dominan, terutama pada babak pertama. Les Parisiens mendapatkan cukup banyak peluang ketika menjalani transisi dari bertahan ke menyerang. Tetapi performa mereka mengalami penurunan yang telrihat pada babak kedua, ketika Juve mendapatkan beberapa peluang.

Pelatih utama PSG, Christope Galtier, mengatakan timnya seharusnya dapat tampi lebih baik pada pertandingan ini. Galtier menyoroti kesulitan yang dirasakan tim tuan rumah pada babak kedua, setelah memberikan peluang dalam jumlah yang tinggi kepada Juve untuk menyamakan kedudukan.

“Kami mendapatkan banyak masalah pada babak kedua, karena kami memberi mereka kesempatan menciptakan banyak peluang. Tetapi secara keseluruhan saya puas dengan performa tim. Dalam beberapa kesempatan kami bertahan terlalu dalam dan mengandalkan serangan balik, saya puas terutama dengan apa yang telrihat pada babak pertama.”

“Ketika unggul dua gol, gol berikutnya dapat tiba di sisi yang kami harapkan atau untuk lawan. Posisi tim keliru ketika menghadapi sepak pojok pendek, seharusnya rencana berbeda yang diterapkan. Kami memang memberi peluang kepada lawan, tetapi hal seperti ini dapat terjadi di Liga Champions, kami juga mendapat kesempatan mencetak gol ketiga,” ucap Galtier dalam konferensi pers pasca pertandingan.

Galtier juga tidak mempermasalahkan upaya Mbappe untuk mencetak hat-trick. Pemain dengan nomor punggung 7 itu sempat mendapat kesempatan meneruskan bola ke Neymar, tetapi memutuskan untuk mencoba mencetak gol yang berakhir dengan kegagalan.

Sang pelatih merasa seorang pemain yang berposisi sebagai penyerang cukup sering melakukan hal seperti itu, dalam seluruh tingkat sepak bola.