David de Gea vs Ederson: Siapa yang Miliki Kualitas Lebih Tinggi?
Oleh Dananjaya WP
Sulit untuk mencari dua rival yang memiliki penjaga gawang berkualitas tinggi, tetapi ini dirasakan suporter Manchester United dan Manchester City dalam beberapa tahun terakhir.
Di sudut merah, David de Gea menjadi sosok penting dalam berbagai laga engan Man United, dan bahkan mendapat penghargaan individual dari klubnya dalam empat kesempatan dan masuk ke tim terbaik PFA (Asosiasi Pemain Sepakbola Inggris) dalam lima kesempatan.
Bagi City, Ederson menjadi sosok penting dalam skema permainan Pep Guardiola, secara efektif bermain sebagai pemain kelima di lini belakang dan menimbulkan debat selama kurang lebih lima tahun tentang peluangnya untuk bermain di lini tengah.
Tetapi siapa penjaga gawang yang memiliki kualitas lebih tinggi?
Sebagai bagian dari seri Rival di 90min, kita akan berusaha untuk mencari jawaban dari pertanyaan ini.
1. Menghalau Tendangan
Berkaitan dengan upaya menghalau bola masuk ke dalam gawang, sulit mencari pemain yang lebih baik di sejarah Liga Inggris dibandingkan dengan de Gea.
Sayangnya, pemain yang berasal dari Spanyol itu juga sering menghadapi pertahanan yang buruk, dan menjadi alasan Man Utd tidak mendapat hasil yang mengecewakan dalam kesempatan yang lebih.
Mungkin Anda dapat membuat film pendek dengan kompilasi penyelamatan de Gea, dan terdapat banyak pertandingan di mana Anda dapat berpikir bahwa pemain sepertinya dapat memberi jaminan untuk meraih hasil positif.
Ederson memang memiliki kualitas yang tinggi, tetapi de Gea pantas disebut lebih baik dalam kategori ini.
Pemenang: de Gea.
2. Distribusi Bola
Walau de Gea unggul dari segi upaya menghalau bola, ia tidak memiliki kualitas yang sebanding dengan Ederson dari segi distribusinya.
Mungkin de Gea dapat meningkatkan aspek ini tetapi ia masih tertinggal jauh dari Ederson, yang dapat dilihat menggunakan jersey biru langit dengan kualitas umpan yang dapat diberikannya.
Ketika Peter Schmeichel dan David Seaman dipandang sebagai sosok penting dalam era kiper tradisional dalam era modern sepakbola Inggris, Ederson menjadi pemicu generasi berikutnya, dengan membantu timnya tidak hanya menggunakan tangannya.
Pemenang: Ederson.
3. Reaksi di Depan Garis Gawang
De Gea memang bukan pemain yang buruk ketika harus memberi umpan, tetapi ada alasan mengapa banyak orang yang menganggap ia seakan tertahan di garis gawang.
Penjaga gawang MU itu memang tidak memiliki banyak kelemahan, tetapi ia kerap kali bermain aman dan bertahan di garis gawang ketika ia dapat menutup ruang bagi lawannya, atau bahkan menendang bola sebelum direbut lawan.
Seperti yang sudah dijelaskan, Ederson memiliki karakteristik kiper modern dengan tingkat yang sangat tinggi, dan itu meliputi kemampuan untuk mengambil risiko ketika City harus menghadapi bola panjang yang melewati garis pertahanan. Memang tidak sebanding dengan Manuel Neuer yang dapat berdiri di tengah lapangan, tetapi cukup dekat.
Pemenang: Ederson.
4. Kepemimpinan
Ini bukan aspek yang benar-benar membuat Ederson tertinggal mengingat kemampuannya secara keseluruhan sangat tinggi, tetapi ia bukan pemain yang erat kaitannya dengan kepemimpinan dalam sebuah tim.
Mungkin ini terjadi karena pertahanan Man City lebih menonjolkan tekanan tinggi dan tidak hanya mengandalkan kiper untuk melakukan banyak penyelamatan dan meneriakkan instruksi kepada rekan-rekannya. Mungkin sulit untuk menonjol dari aspek ini mengingat Pep Guardiola adalah pemimpin di pinggir lapangan.
Tetapi de Gea sudah menunjukkan aspek ini di dalam maupun luar lapangan dan ia menjadi sosok penting di MU. Salah satu alasan utamanya adalah karier panjang di Old Trafford dan bahwa ia sering menjadi pemain terdepan dalam wawancara pasca pertandingan ketika timnya mendapatkan hasil yang mengecewakan, tetapi ini tetap membuatnya menjadi pemimpin.
Pemenang: de Gea.