Eksklusif: Cesc Fabregas Anggap Mikel Arteta dan Arsenal Sedang Jalani Periode Transisi
Oleh Dananjaya WP
Arsenal mendapatkan sorotan tinggi ketika menunjuk Mikel Arteta sebagai manajer pengganti Unai Emery. Arteta menjalani musim pertamanya sebagai manajer saat menggantikan Emery. Manajer asal Spanyol itu diharapkan dapat membangkitkan The Gunners yang mengalami kesulitan dalam dua tahun sebelumnya.
Pierre-Emerick Aubameyang dan rekan-rekannya menutup musim 2019/20 dengan keberhasilan mendapatkan gelar juara Piala FA. Meskipun tidak dapat finis di papan atas Liga Inggris, kesuksesan itu menumbuhkan optimisme terkait kinerja Arteta. Musim 2020/21 juga diawali dengan keberhasilan mendapatkan titel Community Shield.
Namun momentum yang diperoleh sulit dilanjutkan. Kesulitan dan inkonsistensi membuat kinerja Arteta sebagai manajer mendapat sorotan dari berbagai pihak. Mantan pemain Arsenal, Cesc Fabregas, menganggap saat ini Arteta harus menghadapi periode transisi di Emirates Stadium. Arteta disebut membutuhkan waktu sebelum dapat memberi hasil yang diharapkan.
“Saat ini Arsenal berada dalam periode transisi. Mikel (Arteta) memiliki ide yang ingin diterapkan, tetapi proses itu membutuhkan waktu. Permasalahan bagi pelatih saat ini adalah tidak mendapat waktu yang memadai. Kalah tiga pertandingan, semua ingin Anda dipecat.”
“Saya paham proses ini sangat sulit untuk diterapkan dalam waktu singkat. Kadang kesulitan ini juga terjadi karena semua ingin segala hal terjadi dengan cepat dalam sepakbola. Semua ingin menang dengan instan. Tekanan datang dari berbagai sisi. Saat ini manajer masih berusaha untuk membangun tim terbaiknya,” ujar Cesc Fabregas dalam wawancara eksklusif kepada 90MIN.
Fabregas menganggap saat ini The Gunners sudah memiliki skuad yang ideal. Mantan pemain Timnas Spanyol itu menyoroti adanya pemain-pemain seperti Dani Ceballos, Thomas Partey, dan Granit Xhaka di lini tengah.
Sementara lini depan tim London Utara itu diisi Willian, Pierre-Emerick Aubameyang, dan pemain-pemain lainnya. Walau demikian, Fabregas juga memahami adanya keinginan untuk meraih kemenangan sebagai prioritas utama, ketimbang upaya untuk membangun struktur permainan yang seimbang di sisi pertahanan maupun penyerangan.