Fabrizio Romano: 5 Hal yang Patut Anda Ketahui Soal Pakar Transfer Sepakbola Ini

Bursa transfer selalu menjadi hal yang ditunggu-tunggu para penggemar sepakbola, mereka tentu panasaran soal siapa saja pemain yang masuk dalam daftar belanja klub favorit masing-masing.

Kini jelang bergulirnya musim 2020/21, beberapa klub papan atas Eropa sudah mulai bergerak cepat dalam menambah kekuatan skuatnya, sebagai contoh, juara Liga Inggris 2019/20, Liverpool sukses mendatangkan Kostas Tsimikas, sementara Chelsea sudah mengamankan tanda tangan Hakim Ziyech dan Timo Werner.

Sebelum klub-klub mengumumkan kedatangan pemain anyar, peran media, terutama jurnalis dapat dikatakan cukup besar, mereka menjadi pihak yang menyampaikan perkembangan berita atau memberi tahu soal siapa saja pemain yang masuk daftar belanja. Fabrizio Romano menjadi salah satu jurnalis yang dapat dikatakan sangat kredibel di bidang transfer pemain.

Kini 90MiN Indonesia akan mengajak para pembaca setia untuk mengenal lebih jauh sosok pria asal Italia ini. Berikut adalah lima hal yang patut Anda ketahui soal pakar transfer, Fabrizio Romano.

5. "Anak Didik" Gianluca Di Marzio

Fabrizio Romano dikenal sebagai jurnalis yang kredibel di dunia sepakbola, semua berita yang dia sampaikan hampir selalu tepat. Tentu kemampuan dan keahlian yang dia miliki juga tidak terjadi begitu saja, dia mengawali kariernya dengan menjadi staf dari pakar transfer senior lainnya, Gianluca di Marzio.

Seperti diketahui, Gianluca merupakan putra dari Gianni di Marzio, yang merupakan mantan pelatih dari beberapa klub asal Italia seperti Genoa, Lecce dan Palermo, tak heran dirinya tentu memiliki relasi yang luas, entah itu dengan klub, agen atau pemain.

4. Mulai Bergabung dengan Sky Sport Italia di Usia 19 Tahun

Kesuksesan yang didapat Fabrizio Romano tentu tidak instan, sebelum dikenal sebagai pakar transfer di dunia sepakbola dan memiliki jumlah followers yang mencapai 1,2 juta orang di twitter, pria asal Italia itu memulai kariernya bersama Sky Sport Italia saat masih berusia 19 tahun.

Di awal kariernya, Romano juga langsung membangun koneksi dengan klub, agen dan semua pihak yang memiliki andil besar dalam terwujudnya transfer pemain.

3. Memiliki Relasi yang Baik dengan Agen, Pemain, dan Klub

Sebelum menyampaikan berita soal transfer pemain, dalam sesi wawancara bersama Bleacher Report, Fabrizio Romano mengakui bahwa dirinya harus terlebih dulu memastikan apakah berita tersebut bisa dipastikan kebenarannya atau tidak.

"Saya bukan hanya memeriksa informasi kepada klub, namun juga dengan agen dan perantara transfer. Saya rasa kunci di balik kesuksesan ini adalah memiliki hubungan yang baik dengan semua orang. Kami memiliki begitu banyak sumber saat ini," ujar pria berusia 27 tahun tersebut.

2. Tidak Memiliki Klub Favorit

Memiliki pekerjaan sebagai jurnalis di dunia sepakbola khususnya di bursa transfer membuat publik merasa penasaran soal klub apa yang menjadi favorit Fabrizio Romano, namun ternyata pria asal Italia itu mengaku tidak memilikinya.

"Orang-orang mulai bertanya soal klub apa yang menjadi favorit saya, tetapi sejujurnya, saya tidak pernah memikirkan hal itu. Saya menikmati saat orang-orang tahu bahwa klub yang mereka dukung mendatangkan pemain yang memang mereka tunggu-tunggu," ujarnya.

1. Kata-kata Magis 'Here We Go!'

Setiap pakar transfer memiliki ciri khas tersendiri dalam menyampaikan berita, begitu juga dengan Fabrizio Romano. Kata-kata 'Here We Go' menjadi hal yang ditunggu-tunggu para penggemar.

Pria asal Italia tersebut mengaku tidak tahu pasti kapan dia mulai menjadikan kata-kata 'Here We Go' sebagai ciri khasnya, namun seingatnya, kata-kata tersebut langsung terlintas pasca dirinya mendapatkan banyak pertanyaan soal transfer Paul Pogba ke Manchester United pada tahun 2016.

Menurut Romano, kata-kata 'Here We Go' dia gunakan untuk menandakan bahwa proses negosiasi di antara kedua klub sudah selesai dan sang pemain akan segera bergabung dengan klub yang mengincarnya.

Sejauh ini di musim panas 2020, Fabrizio Romano sudah mengonfirmasi bahwa Chelsea akan segera merampungkan tiga transfer sekaligus, yakni Kai Havertz, Ben Chilwell, dan Thiago Silva.