Leeds United: 5 Fakta Menarik Mengenai Klub yang Sudah Lama Absen dari Liga Inggris Ini

Leeds United kala memenangi Championship
Leeds United kala memenangi Championship / Michael Regan/Getty Images
facebooktwitterreddit

Leeds United promosi ke Liga Inggris setelah menanti 16 tahun lamanya. Dalam kurun waktu dua tahun Marcelo Bielsa membentuk Leeds dan klub memenangi Championship musim 2019/20. Perjalanan Leeds musim ini patut dinanti.

Maklum saja The Whites - julukan Leeds - bukanlah tim baru di Inggris dan punya sejarah panjang dalam catatan histori sepak bola Inggris. Berikut 90min.com menjabarkan fakta-fakta menarik mengenai Leeds United:


1. Rekor Transfer

Rekor transfer pertama Leeds United terjadi 20 tahun lalu ketika mereka merekrut Rio Ferdinand sebesar 18 juta poundsterling dari West Ham United. Akan tapi rekor itu pecah di musim panas 2020.

Adalah Rodrigo Moreno yang memecahkan transfer tersebut. Striker berusia 29 tahun dibeli sebesar 27 juta poundsterling di musim panas ini dari Valencia dan menjadi rekor transfer termahal Leeds United. Rodrigo merupakan penyerang berpengalaman dan juga striker Timnas Spanyol.


2. Manajer Tersukses Leeds United

Don Revie
Don Revie / Sydney O'Meara/Getty Images

Bielsa pelatih sarat pengalaman dan dikagumi banyak kolega muda. Dia salah satu pelatih atau manajer terbaik Leeds saat ini, tapi soal siapa manajer tersukses Leeds United sejauh ini sudah tentu dia adalah Don Revie.



Revie menangani Leeds dari 1961 hingga 1974. Dalam kurun waktu tersebut dia mempersembahkan dua titel Divisi Satu (format lama sebelum Liga Inggris), satu Piala FA, Piala Liga, dan Charity Shield. Kendati tim yang ditanganinya cenderung bermain kasar dan agresif, Revie tahu cara meraih hasil positif dari pertandingan.


3. Punya Pemain Keturunan Indonesia

Pascal Struijk tekel pemain Charlton Athletic
Pascal Struijk tekel pemain Charlton Athletic / Michael Regan/Getty Images

Dia lahir di Deurne, Belgia pada 11 Agustus 1999 dan memiliki tiga kewarganegaraan: Belanda, Belgia, dan Indonesia. Siapa dia? Ya dia adalah bek berumur 20 tahun Pascal Struijk. Lahir di Belgia Struijk telah membela Timnas Belanda U-17.

Darah Indonesia dalam dirinya ada dari kakek dan nenek. Struijk mengakui kakek dan neneknya sempat tinggal di Indonesia sebelum pergi ke Belanda.

"Ya (Struijk keturunan Indonesia) dari kakek nenek saya yang meninggalkan Hindia Belanda (nama Indonesia di masa lalu) ke Belanda. Saya punya koneksi dengan Indonesia, namun saat ini saya lebih terlibat dengan Belanda dan Belgia," tutur Struijk kepada Sportmagazine.

"Di Indonesia mereka tampaknya sadar bahwa saya memiliki darah Indonesia. Tidak tahu bagaimana mereka mengetahuinya," urai dia.


4. Tim yang Paling Dibenci di Inggris

Fans Leeds United
Fans Leeds United / George Wood/Getty Images

Percaya atau tidak Leeds adalah tim yang paling dibenci di Inggris. Bayangkan saja ada kurang lebihnya 117 chants dengan lirik ujaran kebencian kepada Leeds. Hal itu tak lepas dari stigma publik kepada Leeds dari tim di era 1970-an.

Leeds kala itu punya julukan 'Dirty Leeds' karena permainan kasar yang mereka perlihatkan. Alhasil suporter tim-tim lawan membenci mereka dan membuat lirik chants kebencian. Menarik untuk dilihat apakah hal tersebut berlanjut kembali musim ini.


5. Marcelo Bielsa dan Rivalitas Klasik Leeds

Leeds United akan kembali bertemu dengan rival klasik mereka Manchester United. Tiap kali kedua tim bertemu acapkali terjadi laga klasik dengan atmosfer dan tensi laga panas. Rivalitas yang terus memanas dan tak lekang oleh waktu itu pernah diperparah ketika Alan Smith, eks Leeds pindah ke MU pada 2004.

Selain Leeds sosok Bielsa juga punya catatan yang fantastis. Bielsa punya catatan sempurna (tak pernah kalah) ketika bertemu Man United. Menarik untuk dinanti apakah hal tersebut berlanjut kembali musim ini.

Satu lagi hal yang dinanti adalah momen ketika Leeds bertemu dengan Chelsea nanti. Keduanya menjalin rivalitas kala Frank Lampard melatih Derby County dan Bielsa dengan Leeds di Championship ketika momen spygate terjadi.

Lampard berang kepada Bielsa karena memata-matai timnya, bahkan legenda Chelsea itu menilai Bielsa tak layak memenangi penghargaan FIFA Fair Play karena kasus spygate itu.