Belum Mundur dari Super League, FIGC Ancam Coret Juventus dari Serie A
Oleh Amanda Amelia
European Super League menjadi salah satu pembicaraan hangat dalam beberaapa waktu terakhir, seperti diketahui mereka ingin membuat kompetisi baru dan kemudian memisahkan diri dari dua turnamen yang diprakarsai UEFA, Liga Champions dan Liga Europa.
Sebelumnya sudah ada 12 klub yang bersedia untuk ambil bagian, namun sambutan negatif dan penolakan dari berbagai pihak soal kompetisi ini mendorong enam klub asal Inggris yakni Chelsea, Man United, Man City, Liverpool, Arsenal dan Tottenham Hotspur memilih mundur. Langkah mereka kemudian diikuti Inter Milan, Atletico Madrid dan terakhir AC Milan.
Walau kompetisi sudah resmi dibatalkan, masih ada tiga klub yang masih belum mengundurkan diri, antara lain Barcelona, Real Madrid dan Juventus.
Hal ini membuat Gabriele Gravina, selaku presiden Federasi Sepakbola Italia (FIGC) ikut buka suara, pria berusia 67 tahun itu tak sungkan untuk memberikan sanksi tegas dan mendiskualifikasi Juventus dari Serie A andai belum juga mengundurkan diri dari ESL.
"Aturannya jelas, jika Juventus masih menjadi bagian dari Super League, mulai musim 2021/22, mereka tidak bisa berpartisipasi di Serie A," ujar Gravina seperti dilansir Goal.
"Saya akan merasa kasihan pada para suporter, tetapi peraturan tetaplah peraturan, itu berlaku untuk semua pihak. Saya harap masalah ini cepat selesai," tambahnya.
UEFA selaku Federasi Sepakbola Eropa dikabarkan bakal memberikan sanksi tegas pada klub-klub yang belum mundur dari European Super League, hal ini juga sudah dikonfirmasi langsung oleh Aleksander Ceferin selaku presiden, beradar isu bahwa mereka akan dilarang mengikuti kompetisi di bawah naungan UEFA (Liga Champions dan Europa League) selama dua musim beruntun.