Frank Lampard Tolak Bandingkan Situasi Chelsea dengan Musim 2011/12
Oleh Dananjaya WP
Chelsea dan Frank Lampard kembali bekerja sama. Lampard mendapatkan kontrak interim sebagai pelatih utama hingga akhir musim 2022/23. Lampard didatangkan sebagai pengganti Graham Potter – yang kehilangan jabatannya setelah mendapat kekalahan 0-2 dari Aston Villa di Stamford Bridge dan membuat tim London Barat itu turun ke peringkat kesebelas klasemen sementara Liga Inggris.
Keputusan manajemen Chelsea untuk kembali bekerja sama dengan Lampard mengundang reaksi yang beragam. Lampard akhirnya akan merasakan kesempatan melatih tim yang berlaga dalam ajang Liga Champions, sesuatu yang tidak dapat dirasakannya pada musim 2020/21.
- Frank Lampard Resmi Latih Chelsea Sampai Akhir Musim
- Bagaimana Chelsea Akan Mencari Pengganti Graham Potter
Situasi ini juga dapat disebut sebanding dengan apa yang terjadi pada musim 2011/22. Andre Villas-Boas kehilangan jabatannya dan digantikan oleh Roberto Di Matteo – yang kemudian memberikan gelar juara Liga Champions perdana untuk Chelsea. Namun Lampard menolak untuk menarik kesamaan dalam dua situasi tersebut.
“Roberto (Di Matteo) memberikan kontribusi yang luar biasa dan kemudian bertahan pada musim berikutnya tetapi itu terjadi pada situasi yang berbeda dalam sejarah klub ini. Ini bukan menjadi keputusan saya. Saya tahu pertanyaan seperti itu akan dibicarakan tetapi hal yang paling penting bagi saya adalah untuk menjalankan tugas yang diberikan.
“Saya menyaksikan para pemain dalam laga sebelumnya, dan ada banyak bakat yang tersedia di dalam skuad ini,” ucap Frank Lampard dalam konferensi pers setelah kembali menjadi pelatih Chelsea.
Chelsea akan berhadapan dengan Real Madrid dalam babak perempat final Liga Champions. Apabila dapat meraih kemenangan dan mengangkat trofi tersebut pada akhir musim, pencapaian itu dapat disebut sebagai keajaiban yang lebih besar dibandingkan dengan apa yang terjadi pada musim 2011/12.