Granit Xhaka Akui Nyaris Tinggalkan Arsenal

Granit Xhaka
Granit Xhaka / Catherine Ivill/GettyImages
facebooktwitterreddit

Granit Xhaka menjadi salah satu pemain Arsenal yang sering mendapat sorotan negatif. Pemain yang berposisi sebagai gelandang itu kerap dikritik akibat inkonsistensi hingga konflik dengan suporter klubnya sendiri. Insiden ketika The Gunners berhadapan dengan Crystal Palace di Emirates Stadium pada Desember 2019 mendapat sorotan tinggi.

Arsenal unggul 2-0 pada laga tersebut, tetapi Palace menyamakan kedudukan. Xhaka ditarik keluar pada menit ke-60, dan mendapat reaksi negatif dari pendukung tuan rumah. Xhaka membalas reaksi tersebut dan kemudian terlihat membanting jerseynya. Momen itu menjadi titik eskalasi konflik antara kedua pihak itu.

Xhaka sempat diberitakan akan hengkang dari Inggris, setelah mendapat tekanan tinggi dari suporter Arsenal. Pada akhirnya, Xhaka mengambil keputusan untuk bertahan di Emirates Stadium. Kini, Xhaka merasa ia mengambil keputusan yang tepat, tetapi ia paham bahwa hubungannya dengan suporter Arsenal mengalami perubahan yang signifikan.

“Sekarang saya tahu ini adalah keputusan yang tepat, karena saya masih bertahan di sini. Tetapi saya tidak dapat mengatakan hubungan saya dengan suporter Arsenal tidak akan sama seperti dulu. Karena momen itu akan terus membekas di hati saya,” ucap Xhaka dalam wawancara kepada The Players’ Tribune.

Xhaka mengatakan bahwa keinginan untuk pindah berawal dari pembicaraan dengan ayahnya. Aspek itu mengejutkannya karena ayah Xhaka selalu mengajarinya untuk berjuang keras ketika menghadapi situasi yang sulit. Pada akhirnya, pembicaraan dengan Mikel Arteta menjadi penentu penting dari keputusannya untuk bertahan di Emirates Stadium.