5 Hal Menarik yang Patut Dipantau di Sisa Musim 2020/21 Lima Liga Top Eropa
Oleh Dananjaya WP
Rangkaian kompetisi di lima liga top Eropa musim 2020/21 semakin mendekati titik akhir. Terdapat beberapa tim yang semakin dekat dengan ambisi mereka atau sedang berjuang untuk menghindari nasib yang buruk.
Meskipun kompetisi belum berakhir, terdapat beberapa bagian dari klasemen yang sudah sulit diubah. Kondisi ini tidak membuat lima liga top Eropa kehilangan daya tarik.
Berikut adalah lima hal menarik yang patut dipantau di sisa musim 2020/21 dari lima liga top Eropa (Liga Inggris, La Liga, Serie A, Ligue 1, Bundesliga).
5. Persaingan di Puncak Klasemen Ligue 1
Turbulensi di PSG berujung pemecatan Thomas Tuchel dan kedatangan Mauricio Pochettino sebagai pengganti. Permasalahan cedera dan inkonsistensi pemain menghambat Pochettino dalam upaya membangun momentum.
Keadaan ini membuka peluang bagi tim-tim lain untuk bersaing di papan atas. PSG saat ini berada di peringkat kedua (54 poin dari 25 laga). Lille berada di posisi puncak (55 poin dari jumlah laga yang sama).
Lyon juga tidak dapat dicoret dari persaingan. Skuad asuhan Rudi Garcia memiliki 52 poin dari 25 laga. Mengingat Les Gones tidak mengikuti kompetisi Eropa, persaingan di papan atas Ligue 1 semakin menarik untuk dipantau.
Selain itu, AS Monaco di bawah asuhan Niko Kovac juga masih memiliki kesempatan, walau lebih rendah. Wissam Ben Yedder dan rekan-rekannya berada di peringkat keempat dengan 49 poin dari 25 laga.
4. Perebutan Juara Dua Klub Milan
Serie A musim 2020/21 tidak didominasi oleh Juventus. Penunjukkan Andrea Pirlo sebagai pelatih utama diiringi dengan inkonsistensi yang membuat sang juara bertahan berada di peringkat keempat (42 poin dari 21 laga).
Posisi puncak saat ini ditempati Inter (50 poin dari 22 laga). Milan menyusul di peringkat kedua (49 poin dari 22 laga). Rossoneri sempat menempati posisi puncak, namun kekalahan mengejutkan dari Spezia memberi kesempatan bagi Nerazzurri untuk merebut pucuk klasemen.
Persaingan antara Milan dan Inter berpeluang berlanjut hingga akhir musim, memberi warna di papan atas Italia.
Posisi empat besar juga tidak kalah menarik. Roma berada di peringkat ketiga (43 poin dari 22 laga). Napoli (21 laga), Atalanta, dan Lazio memiliki 40 poin dari 22 laga.
Sementara persaingan untuk menghindari degradasi diikuti oleh empat tim. Torino (peringkat ke-17 dengan 17 poin), Cagliari (15 poin dari 22 laga), Parma (13 poin dari 22 laga), dan Crotone (12 poin dari 22 laga).
3. Upaya Borussia Dortmund Kembali ke Posisi Empat Besar
Kesulitan yang diderita oleh Borussia Dortmund tidak hanya membuka jalan bagi Bayern Munchen untuk kembali meraih gelar juara. Persaingan papan atas di Bundesliga saat ini sangat panas.
Posisi empat besar diperebutkan oleh Borussia Monchengladbach, Eintracht Frankfurt, Wolfsburg, dan Bayer Leverkusen.
Gagal masuk ke posisi empat besar akan menjadi bencana besar bagi Dortmund. Kerugian yang akan dirasakan dari segi finansial dapat membuat pemain-pemain bintang mereka seperti Erling Haaland dan Jadon Sancho mendapat motivasi yang lebih tinggi untuk hengkang dari Signal Iduna Park.
Marco Rose yang saat ini menjadi pelatih Borussia Monchengladbach, berpotensi bergabung dengan Dortmund musim depan dalam kondisi hancur.
2. Potensi Atletico Madrid Meraih Titel Kedua dengan Diego Simeone
Atletico Madrid masih kokoh di puncak klasemen sementara La Liga. Jan Oblak dan rekan-rekannya memiliki 54 poin dari 21 pertandingan. Los Rojiblancos unggul lima poin atas Real Madrid (23 pertandingan) dan delapan poin atas Barcelona (22 pertandingan).
Atletico yang kini memiliki Luis Suarez sebagai penyerang utama berpeluang mengulangi pencapaian mereka pada musim 2013/14.
Meskipun Diego Simeone sebagai pelatih utama masih mempertahankan prinsip permainan defensif, terdapat perubahan yang signifikan dari skema permainan yang diterapkannya.
Simeone beberapa kali menggunakan formasi 3-5-2. Perubahan formasi yang diterapkan dalam beberapa laga sejauh ini memberi hasil positif.
Atleti juga mendapat beberapa kemenangan atau hasil imbang dalam kondisi yang sulit. Kemampuan tersebut dapat menjadi aset yang berharga bagi Atleti untuk meraih titel La Liga untuk pertama kalinya sejak musim 2013/14.
1. Menghindari Jurang Degradasi Liga Inggris
Saat ini tiga posisi degradasi Liga Inggris diisi oleh Fulham (18 poin), West Bromwich Albion (13 poin), dan Sheffield United (11 poin). Burnley (26 poin) dan Newcastle United (25 poin) masih dapat turun ke posisi tersebut.
Momentum positif yang diperoleh Fulham dalam beberapa laga terakhir membuat mereka dapat keluar dari tiga posisi terbawah. Newcastle yang mengalami penurunan performa masih dapat turun.
Terdapat beberapa laga tunda yang dapat menjadi penentu bagi nasib empat sampai lima klub Liga Inggris pada akhir musim ini.
Memantau persaingan untuk degradasi dapat menjadi hal yang lebih menarik dibandingkan melihat posisi puncak. Selain degradasi, perebutan posisi empat besar yang diikuti oleh sembilan tim yang masih memiliki peluang juga akan memanaskan Liga Inggris hingga akhir musim.