Hilangnya Kontrol Jadi Alasan Man City Gagal ke Final Liga Champions
Oleh Arief Hadi Purwono
Manchester City dan Pep Guardiola kembali gagal mewujudkan ambisi untuk memenangi Liga Champions. Man City disingkirkan oleh Real Madrid di leg dua semifinal yang dihelat di Santiago Bernabeu, Kamis (05/05) dini hari WIB.
Guardiola kini sudah melalui 11 tahun tanpa gelar Liga Champions. Pelatih asal Spanyol itu kehabisan kata-kata untuk menggambarkan laga melawan Madrid, setelah City kalah 1-3 dari dua gol Rodrygo Goes (90', 90+1') dan Karim Benzema (95' penalti) yang membalas gol Riyad Mahrez (73'). City kalah agregat gol 5-6.
“Selama sebagian besar pertandingan, tim memiliki kendali. Kami bermain bagus, kami memiliki peluang bagus dengan Jack (Grealish). Memang benar bahwa mereka memberi perasaan bahaya secara umum. Mereka menyelesaikannya dengan empat penyerang dan (Eder) Militao," terang Guardiola dikutip dari Football-Espana.
“Saya telah menderita kekalahan yang sangat berat di Liga Champions, seperti saat melawan Chelsea dengan Barca. Kami sangat dekat. Di babak pertama kami kesulitan, tetapi di babak kedua lebih baik. Pada akhirnya kami tidak mengontrol laga."
Terlepas dari kegagalan City lolos ke final, Guardiola cukup puas dengan performa timnya dengan kurangnya penyelesaian akhir yang klinikal.
“Terlepas dari momen-momen terakhir, kami brilian. Tapi ini tentang gol dan mereka mencetak satu gol lagi," imbuh Guardiola.
“Sebelum gol pertama kami tidak mengalami serangan dari Madrid. Mereka telah melakukannya berkali-kali sepanjang sejarah, tetapi kami tidak merasa tercekik. Ketika kami memainkan sepak bola terbaik kami, mereka kembali," urai dia.