Indonesia 2-2 Thailand (2-6): Hasil Pertandingan dan Rating Pemain - Final Piala AFF 2020
Oleh Arief Hadi Purwono
Tim unggulan Thailand sukses memenangi Piala AFF 2020 usai menang agregat gol 6-2 atas Timnas Indonesia. Pada leg pertama Thailand menang 4-0 dan di leg dua yang dihelat di National Stadium, Sabtu (01/01), laga berakhir imbang 2-2 antara Thailand lawan Indonesia.
Indonesia sedianya sudah unggul cepat di menit tujuh. Melalui permainan operan bola pendek Ricky Kambuaya melepaskan tendangan yang sedianya dapat ditepis kiper Thailand, Siwarak Tedsungnoen, tapi bola masih deras meluncur ke gawang Thailand. 1-0 Indonesia unggul.
Keunggulan Indonesia itu bertahan hingga turun minum. Tim Garuda sedianya bermain bagus di babak pertama dan Thailand tampak tertekan. Tapi tidak ada penetrasi berbahaya ke kotak penalti Thailand dan pertahanan mereka masih solid.
Di babak kedua Indonesia bak kehabisan bensin. Mereka kesulitan banyak memegang kontrol bola seperti di babak pertama, gegabah mengontrol dan membuang bola, hingga para pemain Thailand leluasa membangun serangan.
Hasilnya dalam kurun waktu dua menit (54-56) Thailand mencetak dua gol. Satu dari Adisak Kraisorn dan yang kedua dari Sarach Yooyen. Pertahanan Indonesia rapuh. Dengan keunggulan 2-1 Thailand dan agregat gol enam gol, titel Piala AFF sudah mereka raih.
Indonesia hanya dapat memperkecilnya dari gol Egy Maulana Vikri di menit 80 untuk menghindarkan Indonesia dari kekalahan. Laga berakhir 2-2 dan Thailand menjadi juara Piala AFF 2020 dengan agregat gol 6-2 atas Indonesia.
1. Kiper dan Lini Belakang
Nadeo Argawinata (6/10): Tak berkutik mencegah dua gol yang bersarang di gawangnya. Terlepas dari itu Nadeo tetap sigap dan siaga, tidak ragu memberi semangat rekan setimnya.
Asnawi Mangkualam (7/10): Sang kapten telah bekerja keras, jatuh bangun, dalam fase bertahan dan coba banyak membantu serangan dalam memimpin tim.
Fachruddin Aryanto (6/10): Duelnya dengan Teerasil Dangda menarik dilihat: duel dua pemain senior. Fachruddin memberikan pengalamannya di lini belakang Indonesia, tapi lini serang Thailand terlalu tajam.
Alfeandra Dewangga (6/10): Acapkali kehilangan fokus dalam menjaga pergerakan lawan dan lini serang Thailand, positifnya Dewa terus bekerja keras.
Pratama Arhan (7/10): Menghidupkan sisi kiri serangan tiap kali naik membantu serangan, tidak buruk dari sisi defensif meski area yang dijaganya kerapkali diserang pemain Thailand.
2. Lini Tengah
Witan Sulaeman (6/10): Para pemain Thailand terus memberikan tekanan kepada Witan tiap kali ia menyentuh bola, tapi Witan tetap dapat menemukan celah dan terlibat dalam proses gol Ricky.
Rachmat Irianto (6/10): Melapis lini belakang, menetralisir serangan balik lawan, dan menjaga pergerakan Chanathip Songkrasin.
Ricky Kambuaya (8/10): Pemain terbaik Indonesia. Permainan Indonesia rapih dengan sosoknya di lini tengah, tenang dalam mengontrol bola, mencetak gol, dan juga tak segan membantu tim dalam fase bertahan.
Egy Maulana Vikri (7/10): Bekerja keras melewati pertahanan Thailand dan pada akhirnya mencetak gol. Sama seperti Witan, Egy juga banyak ditekan pemain lawan.
Ramai Rumakiek (6/10): Akselerasi yang dimilikinya berbahaya, tapi Thailand dapat membendungnya dengan baik.
3. Lini Depan
Dedik Setiawan (6/10): Pergerakan bagus dengan atau tanpa bola, bisa melakukan pressing ke pertahanan lawan, tapi Dedik bukan penyelesai akhir yang bagus.
4. Pemain Pengganti
Hanis Saghara (5/10): Masuk di menit 58 dan kembali digantikan di akhir babak kedua. Saghara punya dua peluang tapi menyiakannya.
Irfan Jaya (6/10): Lebih baik dari Rumakiek dari segi pengalaman, juga punya kecepatan, tapi pertahanan Thailand juga bermain dengan solid.
Evan Dimas (6/10): Memberikan variasi bermain yang berbeda dari Irianto. Evan Dimas lebih tenang dalam mengatur permainan dan mengalirkan bola.
Syahrian Abimanyu (-): Masuk telat dan tak banyak yang dapat dinilai.