Javier Tebas Sebut Barcelona Seperti Disandera oleh Real Madrid
Oleh Dananjaya WP
Kondisi finansial Barcelona dan Real Madrid mendapat sorotan tinggi dalam enam bulan terakhir. Dua klub raksasa La Liga itu masih menjadi bagian dari tiga klub yang mempertahankan ide European Super League (ESL). Peringatan dari UEFA (Asosiasi Sepakbola Eropa) tidak membuat niat mereka pudar.
Manajemen Barca dan Madrid juga mendapat sorotan setelah mereka menolak kesepakatan dari La Liga. Kompetisi sepakbola Spanyol itu mencapai kesepakatan dengan lembaga keuangan CVC. Kesepakatan tersebut memberi bantuan kepada klub-klub La Liga, dengan bentuk pinjaman yang akan dilunasi selama lima dekade.
Presiden La Liga, Javier Tebas, mengatakan ia sempat memiliki hubungan baik dengan Barcelona. Tetapi Tebas merasa bahwa Josep Maria Bartomeu yang dulu menjabat sebagai Presiden, dan kini digantikan oleh Joan Laporta, seperti disandera secara psikologis oleh Florentino Perez (Presiden Real Madrid).
“Saya sempat memiliki hubungan dengan perasaan beragam dengan Bartomeu, ia bahkan sempat melaporkan saya ke lembaga olahraga. Dalam beberapa tahun terakhir, Barcelona juga menolak proposal La Liga, sama seperti Real Madrid.”
“Saya merasa Barcelona tersandera secara psikologis oleh Florentino Perez dan Real Madrid, seperti pandangan bahwa mereka tertinggal. Saya melihat itu ketika Bartomeu menjabat dan itu berlanjut ketika ia digantikan oleh Laporta,” ucap Javier Tebas dalam wawancara kepada Sport.
Tebas bahkan mengatakan Barcelona sempat menyetujui bantuan dari CVC. Namun klub yang bermarkas di Camp Nou itu mengubah pandangan mereka ketika Real Madrid menyatakan penolakan.
Beberapa kabar menyatakan bahwa Real Madrid dan Barcelona menolak bantuan tersebut akibat syarat mengenai ESL. La Liga disebut memasang syarat bahwa kedua klub itu harus menarik diri dari status mereka sebagai pendiri dari kompetisi yang sempat dibuat sebagai pesaing dari Liga Champions.