Kingsley Coman: 5 Hal yang Patut Anda Ketahui Soal Bintang Bayern Munchen Ini
Oleh Amanda Amelia
Bayern Munchen sukses mewujudkan target untuk meraih treble winners atau memenangkan tiga gelar dalam satu musim saat mengalahkan Paris Saint-Germain di partai final Liga Champions yang dihelat di Estadio da Luz, Portugal, Senin (24/8) dini hari WIB.
Sebelumnya, publik memprediksi jika akan banyak gol tercipta dalam pertandingan ini, terlebih jika melihat kualitas dari lini depan kedua tim, Die Roten memiliki Thomas Muller atau Robert Lewandowski yang musim ini sudah mengoleksi 55 gol, sementara PSG diperkuat Kylian Mbappe dan Neymar.
Namun ternyata, hanya ada satu gol yang tercipta sepanjang 90 menit, Kingsley Coman menjadi pahlawan kemenangan Bayern lewat golnya di menit ke-59.
Untuk mengenal lebih jauh soal pemain berusia 24 tahun tersebut, berikut adalah lima hal yang perlu Anda ketahui soal Kingsley Coman.
5. Mengawali Karier Sepakbola Bersama Akademi Paris Saint-Germain
Kingsley Coman mulai menggeluti dunia sepakbola sejak berusia enam tahun, klub pertamanya adalah Sennart Moissy, dia memperkuat klub tersebut selama dua musim sebelum akhirnya bergabung ke akademi Paris Saint-Germain pada tahun 2004.
Di tahun 2013, Coman sukses promosi ke skuat utama, dia kemudian melakukan debut pada tanggal 17 Februari 2013, sayang saat itu Les Parisien takluk 2-3 dari Sochaux.
Walau menelan kekalahan dan hanya bermain selama kurang lebih tiga menit usai menggantikan Marco Verratti di menit ke-87, Coman tetap mencatatkan rekor sebagai pemain termuda yang melakukan debut bersama PSG, saat itu usianya baru menginjak 16 tahun, delapan bulan dan empat hari.
4. Gagal Bersinar di Juventus
Kesulitan bersaing di skuat utama PSG membuat Kingsley Coman memutuskan hengkang di tahun 2014, dia kemudian memilih untuk mengadu nasib dengan Juventus dan langsung menandatangani kontrak selama lima musim.
Sayang, nasibnya di Turin juga tidak berjalan mulus, dia tidak menjadi pilihan utama Massimiliano Allegri dan kemudian menjalani masa peminjaman bersama Bayern Munchen mulai tahun 2015 hingga 2017.
Walau demikian, pemain berusia 24 tahun itu tetap sukses memenangkan trofi di Juventus, yakni Coppa Italia dan Supercoppa Italiana.
3. Sempat Ingin Hengkang dari Bayern Munchen
Kingsley Coman memutuskan untuk menjalani masa peminjaman dengan Bayern Munchen pada tahun 2015 hingga 2017, setelah di musim perdana sukses tampil fantastis, keberuntungan sepertinya tidak memayungi pemain asal Prancis itu di musim 2016/17, selain dibekap cedera, dia juga tidak menjadi pilihan utama Carlo Ancelotti.
Coman sebenarnya tidak keberatan jika harus beradaptasi dengan gaya bermain yang digunakan pelatih asal Italia tersebut, namun di dalam sesi wawancara bersama salah satu media ternama Jerman, Kicker, dirinya sempat berpikir untuk hengkang dari Allianz Arena.
2. Akrab dengan Cedera
Cedera menjadi sebuah risiko yang nampaknya selalu menghantui seorang pesepakbola di setiap pertandingan, hal ini dirasakan betul oleh Kingsley Coman.
Sejak musim 2017/18, pemain asal Prancis itu sudah mengalami 15 cedera, namun yang paling parah sepertinya adalah saat dia mengalami cedera engkel pada tahun 2018.
Cedera tersebut membuat Coman gagal memperkuat Prancis di Piala Dunia 2018, bukan hanya itu, dia juga melewatkan separuh dari musim 2018/19.
1. Jadi Pemain Perdana yang Membobol Gawang Mantan Klub di Partai Final Liga Champions
Bayern Munchen memang tampil luar biasa di sepanjang kompetisi Liga Champions, sebelum memastikan satu tempat di partai final, skuat asuhan Hansi Flick sukses mengalahkan klub-klub unggulan seperti Tottenham Hotspur, Chelsea dan Barcelona.
Di partai puncak, publik juga memprediksi jika pemain yang akan mencetak gol kemenangan adalah Robert Lewandowski yang musim ini sudah mengoleksi lebih dari 50 gol atau pemain yang sukses mengoleksi 14 gol serta 26 assist, Thomas Muller.
Namun ternyata, Kingsley Coman lah yang sukses memecah kebuntuan dan memastikan trofi Liga Champions kembali ke Allianz Arena.
Sebagai tambahan informasi, Coman juga jadi pemain pertama yang sukses mencetak gol ke gawang mantan klub di partai final Liga Champions sepanjang sejarah kompetisi.
Bukan hanya itu, gelar Liga Champions juga membuat dirinya kini sudah mengoleksi total 20 gelar, pencapaian ini termasuk fantastis, terlebih jika melihat usia Coman yang baru menginjak 24 tahun.