30 Klub Eropa dengan Pengeluaran Bersih Terbesar dalam 5 Tahun Terakhir
Oleh Nanda Febriana
Sepak bola Eropa menjadi industri yang kian deras aliran uangnya. Semakin banyak klub-klub yang dibawahi seorang pemilik dengan ambisi besar untuk meraih kesuksesan di atas lapangan. Investasi yang mereka lakukan pun tak setengah-setengah, dari membangun stadion berkelas nan mewah hingga membeli sejumlah pemain bintang agar timnya bersaing dengan klub-klub yang sudah lebih dahulu mapan.
Berikut adalah 30 klub Eropa yang memiliki pengeluaran bersih terbesar dalam lima tahun terakhir menurut data yang dilansir CIES Football Observatory.
30. Real Madrid (-91 juta euro)
Real Madrid memang mendapatkan banyak uang dari penjualan Cristiano Ronaldo pada musim panas 2018, namun semusim berselang mereka juga membeli mahal seorang Eden Hazard. Melestarikan prestasi memang tidak bisa jika tidak mahal harganya.
29. Sevilla (-92 juta euro)
Pencapaian Sevilla yang cenderung stabil di papan atas La Liga beberapa tahun terakhir, serta trofi Liga Europa musim lalu, adalah hasil dari pembelian para pemain berkualitas.
Mereka juga berhasil melepas pemain dengan harga tinggi seperti saat melepas Clement Lenglet ke Barcelona pada Juli 2018 seharga 35 juta euro.
28. Crystal Palace (-100 juta euro)
Aktif di bursa transfer atau rela merogoh kocek cukup dalam tak menjamin kesukesan. Crystal Palace masih menjadi salah satu tim medioker di Inggris. Salah satu pembelian terbesar mereka dalam lima tahun terakhir adalah Mamadou Skaho yang dibeli dengan harga 28,2 juta euro.
27. Atletico Madrid (-104 juta euro)
Atletico Madrid menjadi salah satu klub Eropa yang rutin melakukan jual beli pemain dengan harga tinggi, bahkan sejak satu dekade terakhir. Hasilnya sangat terlihat dengan mereka kini mampu mematahkan dominasi Barcelona dan Real Madrid di La Liga.
26. Wolfsburg (-108 juta euro)
Wolfsburg berbeda dengan Atletico Madrid dalam satu hal, mereka gagal mendapatkan pemain yang bisa menjadi bintang-bintang mereka yang pergi. Nama-nama yang sudah meninggalkan klub Bundesliga tersebut di antaranya adalah Kevin de Bruyne, Edin Dzeko, Ivan Perisic, dan Julian Draxler.
25. Hertha Berlin (-109 juta euro)
Musim 2019/20 menjadi musim yang cukup menguras kantong Hertha Berlin dengan mereka mendatangkan sejumlah nama seperti Lucas Tousart, Krzysztof Piatek, Dodi Lukebakio, Matheus Cunha, dan Santiago Ascacibar yang menghabiskan nyaris 100 juta euro sendiri.
24. Leeds United (-115 juta euro)
Leeds adalah bukti nyata bahwa pengeluaran jor-joran merupakan salah satu jalan pintas menuju pencapaian yang lebih tinggi. Empat dari enam rekor transfer klub Leeds dilakukan pada musim panas lalu. Semuanya demi bertahan di kasta tertinggi Liga Inggris.
23. Liverpool (-129 juta euro)
Tanpa penjualan pemain dengan harga tinggi seperti Philippe Coutinho, agak mustahil bagi Liverpool untuk tidak masuk peringkat 20 besar dalam daftar ini. Pembelian mahal yang paling menarik perhatian tentu saja ada pada nama Virgil van Dijk dan Alisson Becker. Imbalannya cukup setimpal, satu gelar Liga Inggris dan Liga Champions.
22. Leicester City (-134 juta euro)
Setelah menjadi juara liga secara mengejutkan pada musim 2015/16, Leicester City memang belum mengulang kembali pencapaian tersebut. Namun mereka kini menjadi salah satu tim yang paling disegani di daratan Inggris. Masuknya mereka ke daftar ini kian menegaskan bahwa tak ada yang murah untuk sebuah prestasi besar.
21. Sheffield United (-134 juta euro)
Satu-satunya alasan mengapa The Blades berada di daftar ini adalah karena mereka hanya memiliki nilai total penjualan pemain sebesar 25 juta euro dalam lima tahun terakhir.
20. Parma (-158 juta euro)
Total penjualan pemain Parma dalam lima tahun terakhir hanya menyentuh angka 12 juta euro. Sudah jelas mengapa mereka berada dalam daftar ini.
19. Napoli (-165 juta euro)
Selama lima tahun terakhir, total penjualan pemain Napoli mencapai angka 565 juta euro. Angka itu menunjukkan bahwa Napoli mampu membangun pemain-pemain berkualitas di tengah periode bagus klub. Seperempat dari nilai penjualan itu berasal dari pelepasan Gonzalo Higuain ke Juventus pada 2016.
18. Bayern Munich (-171 juta euro)
Bayern Munich adalah salah satu klub yang tak hanya terbaik dalam urusan di atas lapangan, tapi juga di luar lapangan. Untuk sebuah tim yang bergelimang prestasi dan stabil,berada di posisi ke-17 dalam daftar menunjukkan betapa sehatnya finansial klub asal Jerman tersebut.
17. West Ham (-171 juta euro)
West Ham terlalu banyak mengeluarkan uang untuk pemain yang biasa-biasa saja dan jarang menjual pemain dengan harga tinggi
dan itu berimbas pada peringkat mereka dalam daftar ini.
16. RB Leipzig (-176 juta euro)
Meski belum genap dua dekade berdiri, RB Leipzig kini menjadi salah satu klub yang para pemainnya menjadi incaran banyak klub-klub top Eropa. Posisi mereka di daftar ini lebih banyak dipengaruhi oleh sejumlah pembelian senilai 20 juta euro atau lebih, yang tidak banyak gagalnya.
15. Fulham (-190 juta euro)
Klub London Barat ini adalah salah satu klub yang bisa dinilai buruk dari aspek manajemennya. Dengan total pengeluaran bersih yang lebih banyak ketimbang Bayern dan Liverpool, Fulham masih kesulitan bersaing di Liga Inggris.
14. Juventus (-249 juta euro)
Dengan gelimang prestasi di Serie A, pengeluaran bersih sebesar 250 juta euro terasa setimpal. Apalagi jika mempertimbangkan bahwa dari total pengeluaran bersih sebesar 250 juta euro, Juventus pernah merogoh kocek hingga 100 juta euro hanya untuk membeli Cristiano Ronaldo pada musim panas 2018.
13. Wolves (-249 juta euro)
Wolverhampton kini menjadi salah satu tim yang cukup disegani di pentas Liga Inggris. Selama lima tahun terakhir mereka telah mengeluarkan uang sebesar 399 juta euro untuk membeli pemain dan menerima 150 juta euro dari penjualan pemain. Sepertiga dari nilai penjualan pemain tersebut datang dari pelepasan Diogo Jota ke Liverpool pada musim panas lalu.
12. Tottenham Hotsur (-250 juta euro)
Masuknya Tottenham Hotspur dalam daftar ini mungkin mengejutkan banyak orang mengingat sang pemilik Daniel Levy dikenal cukup pelit untuk menggelontorkan banyak uang.
Sementara itu salah satu penjualan termahal mereka adalah Kyle Walker yang dilepas ke Manchester City pada 2017 dengan banderol 45 juta pounds
11. Brighton (-259 juta euro)
Masuknya Brighton ke daftar ini juga mengejutkan, untuk alasan yang berbeda. Mengapa klub medioker Premier League bisa menempati daftar ini?
Pada musim panas 2019/20 mereka membeli tiga pemain yang nilainya mencapai 60 juta euro dan begitu halnya pada musim sebelumnya. The Seagulls membayar mahal keberadaan mereka di Liga Inggris.
10. Arsenal (-299 juta euro)
Arsenal sudah menghabiskan dana sekitar 588 juta euro untuk membeli pemain dan mendapatkan 289 juta euro untuk penjualan pemain sepanjang lima tahun terakhir.
Salah satu kebijakan The Gunners yang agak membingungkan adalah mereka kerap melepas pemain yang sudah habis masa kontraknya (gratis), tanpa berupaya untuk memperpanjang kontrak sang pemain sebelum berakhir agar mereka bisa mendapatkan uang dari klub lain.
9. Chelsea (-308 juta euro)
Meski melepas Eden Hazard dengan nilai transfer mencapai 100 juta euro ke Real Madrid pada musim panas 2019, pengeluran bersih The Blues masih cukup bengkak.
Pembelian pemain-pemain bintang menjadi penyebabnya, termasuk 80 juta pound yang digelontorkan pada musim lalu untuk merekrut Kai Havertz.
8. AC Milan (-311 juta euro)
Beberapa pembelian Milan cukup berhasil, sementara lainnya tidak. Krzysztof Piatek masuk dalam kategori terakhir. Namun dengan melejitnya performa Milan dalam satu tahun terakhir, akan sangat menarik untuk menanti bagaimana pergerakan Milan di bursa transfer musim panas tahun ini.
7. Aston Villa (-339 juta euro)
Aston Villa tidak akan menjadi klub Liga Inggris terakhir yang Anda lihat dalam daftar ini. Kebijakan transfer yang berantakan membuat Villa sampai saat ini masih kesulitan menempati posisi papan atas Premier League.
6. Everton (-346 juta euro)
Sama halnya dengan Villa, Everton juga berambisi masuk ke jajaran top Liga Inggris dan belum menemui hasil dari investasi jor-joran mereka. Akan tetapi berkembangnya performa Dominic Calvert-Lewin dkk di bawah pelatih Carlo Ancelotti mungkin akan mengubah peruntungan The Toffees.
5. Inter (-386 juta euro)
Empat ratus juta euro sudah dikeluarkan petinggi Inter sejak musim panas 2016 untuk membawa klub asal Milan itu untuk bersaing di Serie A dan Eropa. Namun misi itu belum berhasil sampai saat ini dan mereka juga cukup merugi saat sempat mendatangkan pemain-pemain seperti Joao Mario, Radja Nainggolan, dan Gabriel Barbosa.
4. Paris Saint-Germain (-455 juta euro)
Singkat saja, ini bukan fakta yang mengejutkan untuk sebuah klub yang pernah bersedia mengeluarkan uang sebesar 220 juta euro hanya untuk membeli satu pemain saja pada 2017 silam.
3. Barcelona (-471 juta euro)
Barcelona sepertinya tak paham cara meregenerasi skuat mereka dan berakhir dengan terus membeli pemain mahal seperti Philippe Coutinho, Ousmane Dembele, dan Antoine Griezmann tanpa mampu mengeluarkan kemampuan terbaik mereka sebagai seorang pemain.
2. Manchester United (-586 juta euro)
Bisa dikatakan sebagai klub yang paling tidak efektif dalam mengeluarkan uang untuk membeli pemain. Beberapa nama sepertinya tidak pernah cocok dengan skema pelatih mana pun, sementara yang lainnya dibeli untuk alasan yang kurang jelas.
1. Manchester City (-631 juta euro)
Manchester City terus menghambur-hamburkan uang demi membentuk skuat idaman Pep Guardiola. Mereka terus berganti komposisi bek tiap musim, tapi setidaknya dua gelar Liga Inggris sudah di tangan dan satu gelar lagi sudah di depan mata musim ini. Setimpal?