KSE Tegaskan Tidak Akan Melepas Kepemilikan di Arsenal

Arsenal Fans Protest Against Owner Stan Kroenke
Arsenal Fans Protest Against Owner Stan Kroenke / Leon Neal/Getty Images
facebooktwitterreddit

Tekanan bagi direksi Arsenal yang dipimpin oleh Stan Kroenke terus meningkat. The Gunners saat ini dimiliki oleh Kroenke Sports & Entertainment (KSE). Keputusan manajemen klub London Utara itu untuk berpartisipasi dalam ajang European Super League (ESL) meningkatkan protes dari suporter mereka.

Spekulasi juga memanas setelah Daniel Ek (pendiri Spotify) menyatakan niatnya untuk membeli saham mayoritas Arsenal. Ek bahkan dikabarkan sudah mengajak tiga legenda Arsenal (Thierry Henry, Dennis Bergkamp, dan Patrick Vieira. Tiga mantan pemain Arsenal itu disebut dapat memperoleh posisi di manajemen.

Ek juga diklaim dapat membangun direksi dengan melibatkan perwakilan suporter, hal yang diinginkan komunitas suporter mayoritas klub sepakbola Inggris. Namun, kabar tersebut dibantah oleh KSE, yang menegaskan mereka tidak memiliki minat untuk melepas kepemilikan mereka di Arsenal.

“Dalam beberapa hari terakhir kami menyadari adanya spekulasi di media terkait upaya pembelian saham Arsenal. Kami menegaskan komitmen penuh dan tidak akan menjual saham. Kami belum mendapat tawaran apapun dan tidak akan menerimanya. Kami mempertahankan ambisi untuk meraih kesuksesan tertinggi dan meningkatkan kekuatan untuk bersaing,” ucap pernyataan KSE dikutip dari The Athletic.

Vinai Vinkathesham (CEO Arsenal) dan Josh Kroenke (salah satu pemilik KSE) mengadakan pertemuan daring dengan seluruh staff Arsenal pada Selasa (27/4). Direksi Arsenal menegaskan komitmen mereka kepada bagian internal klub dalam pertemuan tersebut.

Pihak KSE menambahkan bahwa mereka mengambil keputusan yang salah terkait partisipasi di European Super League. Namun keputusan tersebut diambil dengan alasan yang tepat. Manajemen klub menyatakan investasi tinggi, termasuk 200 juta Paun dalam pinjaman untuk membangun Emirates Stadium, dan tiga bursa transfer dengan pengeluaran tinggi.

Arsenal bahkan memperkirakan kerugian melebih 100 juta Paun pada akhir musim 2020/21.