Lima Hal dari Pertandingan Arsenal vs Chelsea - Liga Inggris 2020/21
Oleh Amanda Amelia
Derby London tersaji di pekan ke-15 Liga Inggris 2020/21, Arsenal dan Chelsea saling bentrok di Emirates Stadium, Minggu (27/12) dini hari WIB. Tuan rumah berhasil menang 3-1 lewat Granit Xhaka, Bukayo Saka dan penalti Alexandre Lacazette, sementara tim tamu hanya bisa membalas lewat Tammy Abraham.
Berikut adalah lima hal dari pertandingan Arsenal vs Chelsea.
5. Jorginho Seharusnya Tidak Jadi Ekskutor Penalti
Jorginho menjadi pemain tak tergantikan di dalam skuad Chelsea di sepanjang musim 2018/19 dan 2019/20, namun nasibnya berubah drastis pasca kembali dilanjutkannya kompetisi usai pandemi COVID-19.
Pemain asal Italia itu tak lagi menjadi pilihan utama Frank Lampard dan lebih sering menempati bangku cadangan, namun dalam pertandingan ini dirinya masuk menggantikan Mateo Kovacic di menit ke-46.
Chelsea kemudian mendapatkan hadiah penalti usai Kai Havertz dijatuhkan Pablo Mari di menit ke-90+1, sayang sepakan penaltinya terlalu lemah dan dengan mudah bisa digagalkan Bernd Leno.
Sebagai tambahan informasi, ini menjadi kegagalan ketiga Jorginho dalam menjalankan tugas sebagai eksekutor penalti. Frank Lampard sepertinya sudah harus menunjuk eksekutor lain saat Timo Werner tidak berada di lapangan.
4. Buruknya 'Game Management' Frank Lampard
Di atas kertas, Chelsea menjadi tim yang lebih diunggulkan, terlebih Arsenal juga tengah berada dalam momentum yang buruk usai disingkirkan Manchester City dari Piala Liga.
Sayang, The Blues gagal memanfaatkan kesempatan ini dan malah bermain tidak sesuai ekspektasi, hal tersebut juga disebabkan oleh taktik, strategi serta pemilihan pemain yang dilakukan Frank Lampard.
Pelatih asal Inggris itu seperti memaksa untuk menurunkan Ben Chilwell dan Reece James yang sebenarnya masih menjalani proses pemulihan cedera, sementara absennya Hakim Ziyech membuat Lampard kembali menempatkan Timo Werner sebagai penyerang sayap.
Hasilnya tentu bisa dilihat, pemain asal Jerman tersebut kesulitan mengembangkan performa hingga akhirnya digantikan Callum Hudson-Odoi di babak kedua.
3. Chelsea Belum Layak Disebut Sebagai Kandidat Juara Liga inggris
Keaktifan Chelsea di bursa transfer musim panas 2020 membuat mereka diunggulkan untuk menjadi juara Liga Inggris 2020/21, terlebih klub asal London itu juga merekrut beberapa pemain bintang seperti Kai Havertz dan Timo Werner.
Start gemilang Chelsea di awal musim membuat mereka juga diunggulkan untuk menjuarai Liga Inggris musim ini, namun jika melihat performa skuad asuhan Frank Lampard dalam beberapa pertandingan terakhir, Mason Mount dkk sepertinya masih belum layak untuk disebut sebagai kandidat juara.
Saat ini The Blues harus fokus untuk menjaga konsistensi dan mungkin menurunkan target menjadi finis di posisi empat besar.
2. Arsenal Raih Kemenangan Perdana di Liga Inggris Sejak 1 November 2020
Arsenal tengah menjadi sorotan dalam beberapa waktu terakhir, serangkaian hasil buruk yang didapat membuat klub asal London tersebut sempat menempati posisi 15 klasemen sementara.
Walau tidak diperkuat beberapa pemain utama seperti Willian dan David Luiz, The Gunners sukses mengakhiri tren buruk dan akhirnya meraih poin penuh saat bertemu Chelsea.
Kemenangan ini juga menjadi yang pertama di kompetisi Liga Inggris sejak terakhir kali mereka mengalahkan Manchester United 1 November lalu.
1. Perpanjangan Nafas Mikel Arteta di Emirates Stadium
Hasil tak maksimal yang didapat Arsenal dalam beberapa waktu terakhir membuat kinerja Mikel Arteta menjadi sorotan tajam, bahkan tak sedikit yang menilai jika pelatih asal Spanyol itu akan segera kehilangan pekerjaannya.
Beruntung, mereka berhasil memutus tren negatif dan kembali ke jalur kemenangan saat melawan Chelsea, hal ini sepertinya memperpanjang nafas Arteta di Emirates Stadium dan posisinya sebagai pelatih masih aman dalam beberapa waktu ke depan.