7 Manajer Top yang Saat Ini Masih Menganggur
Oleh Arief Hadi Purwono
Memasuki bulan terakhir dalam kalender tahunan alias Desember 2020 masih ada sejumlah pelatih atau manajer top yang saat ini masih menganggur. Dalam situasi sulit dengan adanya pandemi virus corona pemilihan pelatih baru memang lebih selektif.
Tidak banyak klub yang berani memberikan tawaran gaji besar atau dengan mudah merekrut pelatih. Selain itu faktor lain pelatih-pelatih top tersebut masih menganggur karena mereka telah kehilangan pekerjaan di klub sebelumnya.
Berikut 90min.com menjabarkan pelatih-pelatih yang saat ini tidak memiliki pekerjaan alias menganggur:
1. Massimiliano Allegri
Sudah setahun menganggur sejak terakhir melatih Juventus. Massimiliano Allegri masuk kategori pelatih top Eropa setelah sukses meraih lima Scudetto dan empat Coppa Italia bersama Il Bianconeri.
Dalam periode itu Allegri juga membawa Juventus ke dua final Liga Champions. Allegri menjadikan Juventus sebagai tim yang dominan di Italia dan Eropa.
Allegri juga meracik skuad dengan baik memaksimalkan pemain-pemain yang ada dengan variasi taktik berbeda. Kabarnya pelatih berusia 53 tahun tertarik melatih klub Liga Inggris.
2. Mauricio Pochettino
Seperti halnya Allegri, Mauricio Pochettino juga setahun menganggur sejak meninggalkan Tottenham Hotspur. Sebelumnya pelatih berusia 48 tahun membesut Espanyol, Southampton, dan lima tahun dengan Spurs.
Masa-masa bersama Spurs itu mengangkat nama Pochettino. Manajer asal Argentina membentuk skuad yang enerjik dengan kombinasi pemain senior berpengalaman dan pemain-pemain muda seperti Dele Alli, Harry Winks, Eric Dier, dan mengorbitkan Harry Kane.
Kendati dari segi raihan trofi Pochettino belum masuk kategori pelatih sukses, tapi kariernya masih panjang. Pengalaman melatihnya masih bisa bertambah dan Pochettino bisa meraih trofi di klub yang tepat.
3. Ernesto Valverde
Digantikan Quique Setien pada Januari 2020 sebagai pelatih Barcelona. Selama tiga tahun melatih Barca Valverde mampu mempersembahkan dua titel La Liga, satu Copa del Rey, dan Piala Super Spanyol.
Sebagian besar kesuksesannya di sana terjadi karena kualitas skuad Barca yang memiliki Luis Suarez, Ivan Rakitic, Lionel Messi, dan Jordi Alba. Kendati demikian kemampuan Valverde dalam meracik skuad tak bisa diremehkan.
Selain sukses meraih trofi di Barcelona, Valverde juga memenanginya di Athletic Bilbao dan Olympiacos. Pengalamannya bisa berharga bagi klub yang menginginkannya.
4. Maurizio Sarri
Perjalanan Maurizio Sarri relatif singkat dengan satu klub sejak pindah dari Napoli pada 2018. Sarri (61 tahun) setelahnya melatih Chelsea dan Juventus selama semusim. Meski hanya semusim Sarri berhasil memenangi Liga Europa dan Serie A.
Kendati keberhasilannya diraih tak lepas dari peran skuad tim yang sudah bagus dan berpengalaman, Sarri tetap layak diapresiasi karena dapat melakukannya di waktu singkat menangani tim.
Patut diingat selama tiga tahun melatih Napoli (2015-2018) Sarri membentuk tim yang tangguh, kompetitif, dan pesaing Scudetto dengan permainan sepak bola yang menghibur penonton. Jadi Sarri bisa membentuk tim yang diinginkan selama diberi waktu oleh manajemen.
5. Leonardo Jardim
Memenangi Ligue 1 di tengah dominasi PSG tidaklah mudah. Leonardo Jardim mampu merusak dominasi tim Paris itu bersama AS Monaco pada musim 2016/17.
Jardim (46 tahun) mengorbitkan nama-nama yang sekarang gabung klub lain seperti Kylian Mbappe, Bernardo Silva, Benjamin Mendy, Thomas Lemar, dan Tiemoue Bakayoko. Dia juga pernah sukses meraih trofi dengan Olympiakos.
Pelatih berdarah Portugal kelahiran Venezuela adalah salah satu pelatih top di Eropa yang underrated (jarang disorot).
6. Luciano Spalletti
Namanya sudah tidak asing lagi. Luciano Spalletti (61 tahun) juga sarat pengalaman melatih dari AS Roma, Zenit Saint Petersburg, hingga terakhir membesut Inter Milan selama dua tahun (2017-2019).
Spalletti tidak bergelimang trofi dengan hanya raihan dua titel Coppa Italia dan dua Premier League bersama Roma dan Zenit, tetapi ia bisa memberikan stabilitas untuk klub yang dilatihnya. Jika diberi waktu Spalletti bisa membentuk tim yang diinginkannya.
7. Arsene Wenger
Selama Arsene Wenger belum menyatakan pensiun dalam dunia karier kepelatihan maka ia masih dinilai sebagai pelatih atau manajer di Eropa. Namanya jelas terkenal setelah melatih Arsenal selama 22 tahun (1996-2018).
Saat ini Wenger menjabat sebagai Kepala Pengembangan Sepak Bola Global FIFA, namun jika dibutuhkan Wenger bisa kembali melatih mengingat pengalamannya sangat besar.