Manchester City Jalani Proses Banding Sanksi Kompetisi Eropa Pada 8-10 Juni

Manchester City
Manchester City / Alex Livesey/Getty Images
facebooktwitterreddit

Manchester City mendapatkan sorotan tinggi setelah mendapatkan sanksi dari UEFA (Asosiasi Sepakbola Eropa) yang membuat mereka tidak dapat tampil dalam kompetisi tingkat Eropa (Liga Champions dan Liga Europa) selama dua musim. Sanksi tersebut diberikan setelah Man City terbukti memberikan informasi yang keliru dalam pencatatan keuangan mereka, yang sebelumnya membuat pihak klub menjalani investigasi terkait potensi pelanggaran peraturan FFP.

Sanksi tersebut membuat Man City tidak dapat tampil dalam kompetisi tingkat kontinental, meskipun tim asuhan Pep Guardiola itu berpeluang besar mengakhiri kompetisi Liga Primer Inggris musim 2019/20 di posisi empat besar. City juga rutin mengisi posisi empat besar dalam beberapa musim terakhir, yang secara otomatis memberikan mereka tiket mengikuti ajang Liga Champions. Namun sanksi tersebut membuat mereka tidak dapat bertanding di tingkat Eropa.

Manajemen City sudah mengambil keputusan untuk mengajukan banding kepada Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Dilansir dari Sky Sports, proses banding tersebut akan dilakukan pada 8 sampai 10 Juni. UEFA selaku pihak yang membuat keputusan, harus menyampaikan argumen dan bukti dari keputusan yang mereka buat sebelumnya. Argumen dan bukti yang mereka sampaikan kemudian akan dibandingkan dengan informasi yang diajukan oleh City, sama seperti proses sidang atau banding secara umum.

Durasi dari proses banding yang dilakukan dapat menjadi penentu apakah City dapat berpartisipasi dalam ajang Liga Champions musim 2020/21. Spekulasi mengenai masa depan dari beberapa pemain kunci mereka akan mendapatkan sorotan yang semakin tinggi apabila sanksi yang diberikan kepada klub yang bermarkas di Etihad Stadium itu tidak ditangguhkan.

City menjadi salah satu klub Eropa yang mengeluarkan biaya tinggi untuk mendatangkan berbagai pemain dan melakukan investasi di berbagai sektor. Dana dari investasi ini tidak hanya datang dari penjualan tiket pertandingan dan pendapatan hak siar, tetapi juga sponsor yang diterima dari berbagai investor. City terbukti melakukan pencatatan secara berlebihan dari pendapatan sponsor yang mereka terima dari perusahaan yang terkait dengan pemilik klub.